Kamis, 30 November 2023 13:49 WIB

Peran Orang Tua dalam Upaya Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak

Responsive image
754
Wahyu Budi Ruwiyati, SST FT - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Sebagai orang Indonesia ada banyak mitos dan kepercayaan yang mewarnai kehidupan kita termasuk tentang tumbih kembang anak. Mitos yang sering terdengar diantaranya biarkan saja tidak apa kalau anak usia 1 tahun belum bisa berjalan nanti juga kalau sudah saatnya tiba akan bisa berjalan dengan sendirinya. Ada mitos juga yang mengatakan anak usia kurang dari 3 bulan harus dibedong agar tulang kakinya tidak bengkok. Namun apakah mitos tersebut benar? Sebagai orang tua generasi digital yang bijak dengan kemudahan akses informasi menjadi agen perubahan/ Agent of change mari kita bahas fakta seputar optimalisasi tumbuh kembang anak menurut para ahli.

Tumbuh kembang anak terdiri dari 4 acuan yaitu: motorik kasar (tengkurap, berguling, merangkak, duduk, berdiri, jalan), motorik halus (menjimpit, memotong, menulis, dan meronce), bahasa (kemampuan bicara dan mengikuti perintah) dan sosial/ perilaku (bersosialisasi dan berinteraksi). Tumbuh kembang anak optimal apabila sesuai dengan tahapan/ milestone tumbuh kembang anak seusianya. Adapun faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu: genetik/ keturunan (tinggi dan berat badan dan struktur tubuh), kecukupan gizi dan pola makan, pola asuh orang tua (interaksi dan komunikasi), stimulasi (penglihatan, bicara, pendengaran, dan sentuhan), dan lingkungan.

Ayah bunda dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan cara:

1. Penuhi kebutuhan gizi anak

Gizi seimbang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan kalori, daya tahan tubuh dan pertumbuhan anak yang terdiri dari karbohidrat (nasi, kentang, tepung), protein hewani (daging, ayam ikan), protein nabati (tahu dan tempe). Bunda bisa membuat tampilan dan bentuk yang menarik agar anak tertarik untuk makan sendiri sebagai bentuk stumulasi.

2. Ekplorasi gerak

Untuk dapat mengekplorasi gerak anak membutuhkan area yang bebas dengan kata lain sebaiknya tidak sering digendong atau ditaruh di stroller, lebih disarankan untuk bermain dan berinteraksi di playmat/ matras/ alas. Banyak eksplorasi gerak/ aktivitas fisik seperti merayap, merangkak, melompat, memanjat, mendorong dan melempar akan menguatkan tulang, otot, kontrol kepala dan tulang belakang sehingga tumbuh kembangnya optimal. Penggunaan baby walker/ apolo tidak disarankan karena akan terbentuk pola jalan jinjit, sebaiknya menggunakan push walker atau sepeda tanpa pedal untuk belajar berjalan.

3. Berikan stimulasi

Berikan stimulasi visual berupa pengenalan berbagai macam warna diawali dari warna-warna mencolok menggunakan benda. Tidak disarankan penggunaan HP/ TV karena otak anak belum mampu mengolah perubahan warna yang cepat dari layer HP/ TV. Stimulasi pendengaran dengan dibacakan cerita dan nyanyian. Setelah anak bisa duduk berikan stimulasi motorik halus dengan menjimpit benda, memegang mainan, cap tangan, meronce, puzzle, lego, balok, dll. Permainan sensori seperti bermain pasir, lumpur, air untuk pengenalan tekstur dan sensasi baru akan memperkaya input dan memori sensori pada otak anak. 

4. Komunikasi

Biasakan berkomunikasi dengan anak saat bicara lakukan kontak mata dan ekspresi wajah dengan pengucapan yang jelas sehingga membantu anak untuk mengenal bahasa, cara berkomunikasi dan berinteraksi.

5. Pembiasaan waktu tidur yang teratur

Tetapkan kebiasaan jam berapa anak seharusnya tidur dan bangun. Batasan tidur dan bangun, mengenal kondisi siang dan malam akan memberikan pemahaman pada anak situasi dimana boleh bermain(siang) dan kapan saat istirahat(malam) akan mengoptimalkan tumbuh kembang otak dan fisiknya.

 

Referensi:

Marit Sorvol et all. 2022. The Significance of Touch in Pediatric Physiotherapy. https://doi.org/10.3389/fresc.2022.893551

Jill C Heathcock dan Jeffrey J Lockman. 2019. Infant and Child Development: Inovations and Foundations for Rehabilitation. Physical Therapy and Rehabilitation Jounal https://doi.org/10.1093/ptj/pzz067

https://www.nutriclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/1-tahun/faktor-tumbuh-kembang-anak

https://www.dancow.co.id/artikel/1-plus/9-permainan-eksplorasi-si-buah-hat