Rabu, 08 November 2023 08:46 WIB

Anti Non Retro Virus (Herpes)

Responsive image
1253
Dra. Setianti Haryani, M. Farm, Dian Noptiana, Alv - RSUP Fatmawati Jakarta

Virus adalah parasit intrasel yang tidak bisa bereplikasi sendiri, tetapi harus menggunakan sel inang. Antivirus adalah sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan memperbanyak diri.

Klasifikasi anti virus :

  1.  Anti Non Retro Virus = Herpes, Influenza, HBV dan HCV.
  2. Anti Retro Virus ( HIV ) = NRTI , Nt RTI, PI , Viral entry Inhibitor.

Herpes Simplex adalah infeksi akut oleh Virus Herpes Simplex tipe I atau tipe II yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok diatas kult. Infeksi herpes dapat menimbulkan implikasi serius apabila terjadi pada mata, sekitar serviks, bayi baru lahir, atau individu yang kekebalannya tertekan. Herpes simplex disebut juga Fever Blister, Cold Score, Herpes Febrilis, Herpes Labialis, atau Herpes Pro-genitalis.

Penyakit Herpes Simplex disebabkan oleh Virus Herpes Simpleks. Ada dua jenis Virus Herpes Simpleks yang sering menginfeksi yaitu HSV tipe I dan HSV tipe II. HSV tipe I biasanya terjadi pada anak-anak yang akan menginfeksi daerah mulut, wajah dan kadang-kadang dapat menyerang daerah genital. HSV tipe II biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus. Biasanya menular akibat kontak seksual. Tapi tidak menutup kemungkinan dapat ditemukan dimulut karena adanya kontak orogenital

Pengobatan herpes simplex, menggunakan jenis obat :

  1. Acyclovir = Diminum 5 x 200mg perhari selama 7 hari.
  2. Valacyclovir = Diminum 2 x 500mg perhari selama 7 sampai 10 hari.
  3. Famcyclovir = Diminum 3 x 250mg perhari selama 7 sampai 10 hari.

Efek obat untuk menghentikan atau memperlambat perkembangan virus herpes. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Mual, muntah, diare, sakit perut, kelelahan, demam, sakit kepala, pusing. Obat untuk mengurangi keluhan (simptomatik) contoh : analgesic untuk meredakan nyeri.

Metode yang paling efektif dalam mencegah infeksi adalah menghindari kontak langsung dengan penderita. Seseorang dengan herpes harus berpantang dari aktifitas seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi ketika lesi/lenting atau lepuhan atau gejala herpes muncul.

Seseorang dengan herpes harus berpantang dari aktifitas seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi ketika lesi/lenting atau lepuhan atau gejala herpes muncul.

Penyimpanan obat anti non retro virus, dengan cara :

  1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  2. Simpan obat dalam kemasan asli dan wadah tertutup rapat.
  3. Simpan obat di tempat sejuk dan terhindar dari sinar matahari secara langsung.
  4. Ikuti aturan yang tertera pada kemasan.
  5. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil.
  6. Jangan simpan obat yang sudah kadaluarsa.

 

Referensi :

Kemenkes RI, 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana HIV. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Sebayang dkk. 2020. Buku Saku Pengobatan ARV Bagi Petugas Lapangan Komunitas Edisi Pertama. Jaringan Indonesia Positif. jakarta.

Whitley, Richard J., and Bernard Roizman. "Herpes simplex virus infections." The lancet 357.9267 (2001): 1513-1518.

Widener, Rebecca W., and Richard J. Whitley. "Herpes simplex virus." Handbook of clinical neurology. Vol. 123. Elsevier, 2014. 251-263.