Selasa, 15 Agustus 2023 10:38 WIB

Mengenal Gangguan Mental

Responsive image
6277
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Gangguan mental mencakup gangguan emosi, pola pikir, perilaku, regulasi suasana hati, gangguan depresi, dan gangguan lainnya yang berhubungan dengan mental atau jiwa. Sedangkan karakteristik utama dari gangguan jiwa adalah adanya kesedihan, kekosongan, atau suasana mudah marah atau terganggu, disertai dengan perubahan somatis (lelah, letih, rasa sakit dan nyeri fisik) dan kognitif yang berdampak signifikan pada kapasitas fungsi individu. Di Indonesia, penderita gangguan mental diidentikkan dengan sebutan orang gila atau sakit jiwa, dan sering mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan hingga dipasung. Padahal, penderita gangguan mental bisa dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pengobatan. Ada banyak faktor yang bisa memicu terjadinya gangguan mental, mulai dari menderita penyakit tertentu sampai mengalami stres akibat peristiwa traumatis, seperti ditinggal mati orang yang disayang, kehilangan pekerjaan, atau terisolasi untuk waktu yang lama. Mengingat peristiwa-peristiwa traumatis tersebut kerap dialami banyak orang akhir-akhir ini, maka tidak heran adanya pandemi COVID-19 juga sering dikaitkan dengan munculnya gangguan mental pada seseorang.

Penyebab Gangguan Mental

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan mental. Namun, kondisi ini diketahui terkait dengan faktor biologis dan psikologis, sebagaimana akan diuraikan di bawah ini :

1.      Faktor biologis atau disebut juga gangguan mental organik.

a.      Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.

b.      Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.

c.      Kelainan bawaan atau cedera pada otak.

d.      Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.

e.      Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.

f.       Riwayat gangguan mental pada orang tua atau keluarga.

g.      Penyalahgunaan NAPZA, seperti heroin dan kokain, dalam jangka panjang.

h.      Kekurangan nutrisi

2.      Faktor psikologis

a.      Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual.

b.      Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil.

c.      Kurang mampu bergaul dengan orang lain.

d.      Perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan.

e.      Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.

Gejala Gangguan Mental

Gejala dan tanda gangguan mental tergantung pada jenis gangguan jiwa yang dialami. Penderita bisa mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku.

Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan mental adalah :

1.      Waham atau delusi, yaitu meyakini sesuatu yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

2.      Halusinasi, yaitu sensasi ketika seseorang melihat, mendengar, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

3.      Suasana hati yang berubah-ubah dalam periode-periode tertentu.

4.      Perasaan sedih yang berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

5.      Perasaan cemas atau takut yang berlebihan dan terus menerus, sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

6.      Gangguan makan, misalnya merasa takut berat badan bertambah, cenderung memuntahkan makanan, atau makan dalam jumlah banyak.

7.      Perubahan pada pola tidur, seperti mudah mengantuk dan tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernapasan dan kaki gelisah saat tidur.

8.      Kecanduan nikotin atau alkohol, serta penyalahgunaan NAPZA.

9.      Marah berlebihan sampai mengamuk dan melakukan tindak kekerasan.

10.   Perilaku yang tidak wajar, seperti teriak-teriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendiri, serta keluar rumah dalam kondisi telanjang.

Pemeriksaan Gangguan Mental

Untuk menentukan jenis gangguan mental yang diderita pasien, psikiater akan melakukan pemeriksaan medis kejiwaan dengan mewawancarai pasien atau keluarganya. Pertanyaan yang akan diajukan meliputi :

1.      Gejala yang dialami, termasuk sejak kapan gejala muncul dan dampaknya pada aktivitas sehari-hari.

2.      Riwayat penyakit mental pada pasien dan keluarganya.

3.      Peristiwa yang dialami pasien di masa lalu yang memicu trauma.

4.      Obat-obatan dan suplemen yang pernah atau sedang dikonsumsi.

Guna menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit lain, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah tes darah. Melalui tes darah, dokter dapat mengetahui apakah gejala pada pasien disebabkan oleh gangguan tiroid, kecanduan alkohol, atau penyalahgunaan NAPZA.

Contoh Gangguan Mental

Setelah melakukan sejumlah pemeriksaan, dokter bisa menentukan jenis gangguan mental yang dialami pasien. Dari sekian banyak jenis gangguan mental, beberapa yang paling sering terjadi adalah :

1.      Depresi

Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

2.      Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan mental yang menimbulkan keluhan halusinasi, delusi, serta kekacauan berpikir dan berperilaku. Skizofrenia membuat penderitanya tidak bisa membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.

3.      Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan merupakan gangguan mental yang membuat penderitanya merasa cemas atau takut secara berlebihan dan terus menerus dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Penderita gangguan kecemasan dapat mengalami serangan panik yang berlangsung lama dan sulit dikendalikan.

4.      Gangguan bipolar

Gangguan bipolar adalah jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Penderita gangguan bipolar dapat merasa sangat sedih dan putus asa dalam periode tertentu, kemudian menjadi sangat senang dalam periode yang lain.

5.      Gangguan tidur

Gangguan tidur merupakan perubahan pada pola tidur yang sampai mengganggu kesehatan dan kualitas hidup penderitanya. Beberapa contoh gangguan tidur adalah sulit tidur (insomnia), mimpi buruk (parasomnia), atau sangat mudah tertidur (narkolepsi).

 

Referensi :

Satria Desi. 2021. Mengenal Gangguan Mental Umum. Makalah Psikologi Fakultas Psikologi Universtas Gajahmada Yogyakarta.

Gao, J., et al. 2020. Mental Health Problems and Social Media Exposure during COVID-19 Outbreak. PLOS One, 15(4), Pp. 1-10.

Gloster, A., et al. Impact Of COVID-19 Pandemic on Mental Health : An International Study. PLOS One, 15(2), Pp. 1-20.

Center for Disease Control and Prevention. 2022. Mental Health. Coping With Stress.

World Health Organization. 2020. Mental Health and Psychosocial Consideration during The COVID-19 Outbreak.

American Psychiatric Association. 2021. Warning Signs of Mental Illness.

National Health Service. 2019. Health A to Z. Clinical Depression.

Victoria State Government. 2022. Better Health Channel. Cognitive Behaviour Therapy.

Hartney, E. Verywell Mind. 2020. DSM 5 Criteria for Substance Use Disorders.

Kahn, A. Healthline. 2019. Everything You Want to Know About Personality Change.

Susman, D. Psychology Today. 2018. How do You Diagnose a Mental Illness.