Hipertensi merupakan penyakit yang juga dikenal oleh masyarakat dengan penyakit darah tinggi, hipertensi adalah suatu kondisi tubuh yang ditandai dengan tingginya tekanan darah yang disebabkan karena meningkatnya kontraksi pembuluh darah. Hipertensi sendiri dapat mengakibatkan beberapa kondisi dimana dapat merusak beberapa organ lain seperti otak (stroke), jantung, ginjal, dll. Hipertensi dianggap sebagai suatu penyakit yang sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian secara mendadak. Gejala hipertensi sering tidak di sadari oleh penderita sehingga terkadang tidak terdeteksi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Seseorang dikatakan terkena hipertensi ketika tekanan darah sistolik (TDS) ? 140 mmHg dan tekanan darah diastolik (TDD) ? 90mmHg. Penyebab hipertensi sendiri masih banyak yang tidak diketahui / hipertensi essensial/ primer yaitu ssekitar 90%. Sedangkan sekitar 5 – 10% kasus merupakan hipertensi sekunder/ diketahui secara spesifik penyebab hipertensi terjadi.
Hipertensi merupakan peringkat tiga penyakit yang menyebabkan kematian setelah penyakit stroke dan tuberkulosis dengan angka 6,7?ri seluruh populasi kematian disemua golongan usia. Berdasarkan hasil riset WHO tahun 2017 ada sekitar enam ratus juta pengidap hipertensi di dunia. Setiap tahunnya sekitar tiga juta diantaranya meninggal dunia. Angka peningkatan jumlah pengidap hipertensi diperkirakan 80%, di negara-negara berkembang dari sejumlah 639 juta pengidap hipertensi juta ditahun 2020, di prediksi akan mengingkat mencapai 1,15 milyar orang pada tahun 2025. Menurut WHO setidaknya 46% orang dewasa tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi, sedangkan 42% sisanya terdiagnosis dan telah menjalani pengobatan. Kasus hipertensi di Indonesia sendiri berdasarkan hasil riskesdas tahun 2018, menunjukan prevalensi kejadian hipertensi sebesar 34.1%. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan hasil riskesdas tahun 2013 dimana kejadian kasus hipertensi yang terjadi pada masyarakat Indonesia dengan usia lebih 18 tahun adalah sekitar 25,8.
Hipertensi yang tidak terkendali setidaknya menyumbang 40 ?ri kematian usia muda. Faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti umur, ras, jenis kelamin, dan gen seseorang. Sedangkan faktor yang dapat di kendalikan meliputi kebiasaan seseorang dalam olahraga, pola makan, stres, konsumsi garam perhari, dan alkohol.
Terapi hipertensi sendiri dapat didilakukan dengan beberapa cara yaitusecara farmakologi (menggunakan obat anti hipertensi) dan non farmakologi (tanpa obat). Terapi farmakologi dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat – obatan antihipertensi seperti golongan, calcium channel blocker, diuretik, simpatik, vasodilator langsung, betabloker dan ACE inhibitor. Sedangkan, pengobatan non farmakologis dapat di lakukan dengan cara mengubah life style misalnya diet rendah garam, penurunan berat badan, tidak merokok dan rutin aktivitas fisik (olahraga). Selain itu pencegahan Hipertensi dapat di lakukan dengan mengkonsumsi herbal yang ada disekitar kita seperti buah mengkudu (morinda citrifolia).
Buah mengkudu adalah salah satu obat tradisional yang di gunakan masyarakat untuk menurunkan tekanan darah atau hipertensi karena memiliki berbagai efek terapeutik seperti antirival, anti bakteri, anti jamur, anti tumor, efek peningkatan kekebalan tubuh, mencegah kolestrol, serta dapat menurunkan hipertensi. Buah mengkudu dapat di olah dengan cara direbut, di parut maupun di blander untuk di jadikan jus. Dan buah mengkudu dapat di konsumsi sesudah makan atau sebelum makan.
Buah mengkudu mengandung senyawa kimia prexeronin yang menurunkan tekanan darah dengan cara bekerja pada vasoaktif endotel. Mengkudu juga mengandung senyawa Scopoletin yang memiliki efek vasodilator. Efek vasodilator tersebut akan melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah akan menurun dan beban pompa jantung juga akan menurun. Mengkudu juga memiliki kandungan zat aktif xeronine yang memiliki efek diuretik atau menaikkan output urin. Xeronine menurunkan tekanan darah dengan mekanisme menurunkan volume cairan tubuh sehingga tahanan perifer akan menurun dan pada akhirnya tekanan darah juga menurun.
Buah mengkudu di konsumsi dengan beragam olahan yang tentunya enak dan lezat, olahan dari buah mengkudu kebanyakan dibuat menjadi berbagai minuman seperti jus dan / madu secukupnya, buah mengkudu juga dapat dikonsumsi langsung dalam bentuk jamu mengkudu. Selain itu buah mengkudu dapat di olah menjadi teh dengan menambahkan teh hitam dan vitamin C yang dapat dijadikan salah satu alternatif minuman kesehatan, dan mengkonsumsi olahan mengkudu yang dapat menurunkan tekanan darah .
Proses membuat jus mengkudu yaitu cukup sediakan 1 buah mengkudu dengan berat sekitar 100 gr hingga 250gr, kemudian kupas dan ambil daging buahnya, lalu daging buah dipotong potong, tambahkan air yang sudah masak dan ditambahkan madu 20 ml / gula 1 sdt untuk menambah rasa dalam jus, kemudian di haluskan menggunakan blender, setelah halus jus dapat di sajikan dalam 200 ml dan dikonsumsi 2x sehari. Konsumsi pada pagi hari dan sore hari sebelum makan dengan selisi waktu 20-30 menit. Selain itu proses pembuatan olahan teh buah mengkudu dilakukan melalui proses sortasi, pencucian, pemotongan, dan pengeringan dengan sinar matahariselama 2 - 3 hari dan bahan baku teh yang digunakan adalah buah mengkudu dengan tingkat kematangan sedang dengan ciri-ciri buah berwarna putih kekuningan, daging buah keras, dan tidak berbau. Olahan teh buah mengkudu / minuman mengkudu Dapat di konsumsi 1 / 2x sehari dengan cara buah mengkudu yang sudah kering di seduh dengan air panas, diamkan selama 5 menit sampai air berubah menjadi kemerahan setelah itu dapat di konsumsi.
Sumber:
Daulay. M. N., Simamora. S. A. (2018). Pengaruh Jus Buah Mengkudu Dan Madu Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. Vol. 3 (2). 38-46
Kemenkes RI. (2018). Laporan Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Melati. D., (2021). Efektifitas Olahan Buah Mengkudu (Morinda citrifolia. L) Dalam Menurunkan Tekanan Darah. Jurnal Kesehatan. Vol. 11(2). 478-500
Safitri. A.R., Ismawati. R. (2018). Efektifitas Teh Buah Mengkudu Dalam Menurunkan Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi.163-171
Wahyudi., IngrainIngraini. C., Puspita. C., Luthfiah. M. (2022).Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Kandungan dan Efektivitasnya Sebagai Antihipertensi:Literature Review. Jurnal Farmasi dan Herbal. Vol.4(2). 102-108