Senin, 11 Juli 2022 14:09 WIB

Family Centered Care dalam Perawatan Bayi Prematur Selama Dirawat Inap

Responsive image
2545
Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Pelayanan bagi bayi baru lahir berfokus pada beberapa outcome kunci yakni survival, sepsis, necrotizing enterocolitis, gambaran cidera otak,  retinopathy or prematurity, kemampuan perkembangan gerak kasar, kemampuan kognitif umum, quality of life, adverse events, gangguan penglihatan atau kebutaan, gangguan pendengaran, chronic lung disease/bronchopulmonary dysplasia (Soll, Ovelman, & McGuire, 2020). Salah satu layanan yang dapat digunakan untuk meningkatkan survival rate pada bayi BBLR adalah dengan pelibatan orang tua dalam perawatan bayi atau penerapan family-centered care. Family-centered care pada bayi prematur di ruang perawatan dapat mengurangi derajat stres orang tua akibat putusnya ikatan orang tua-anak, meningkatkan rasa aman orang tua serta bayi prematur cenderung tidak memerlukan bantuan napas, mampu mengatur suhu dengan lebih baik dan bahkan meningkatkan berat badan (Gomez-Cantarino, Garcia-Valdivieso, Moncunill-Martínez, Yanez-Araque, & Ugarte Gurrutxaga, 2020). Keterlibatan orang tua dalam asuhan neonatus di layanan intensif seperti kehadiran orang tua, menggendong dan perawatan skin-to-skin diketahui juga dapat membuat perkembangan neurologis dan capaian tugas perkembangan anak di usia 4 hingga 5 tahun yang lebih baik (Pineda et al., 2018).

Family centered-care merupakan asuhan yang memandang bayi prematur dan keluarganya sebagai suatu unit yang diberikan asuhan dan memfasilitasi peningkatan kemampuan orang tua dalam perawatan anaknya sebagai caregiver utama (Gomez-Cantarino et al., 2020). Bentuk asuhan ini merupakan paradigma baru dalam pelayanan bayi prematur di ruang perinatologi di mana keterlibatan orang tua dapat mengubah konsep layanan ruang perinatologi yang ada (Gomez-Cantarino et al., 2020) yang biasanya memandang orang tua hanya sebagai pengunjung. Perawat neonatus sebagai penyedia asuhan langsung pada neonatus di perinatologi memiliki peran yang penting dalam memastikan penerapan family centered-care (Reid, Bredemeyer, & Chiarella, 2019). Perawat tidak hanya memberikan asuhan keperawatan bagi bayi tetapi juga sebagai educator bagi orang tua (Gomez-Cantarino et al., 2020). Pelibatan orang tua dalam layanan diwujudkan dengan pemberian pendidikan kesehatan, komunikasi aktif berupa keikutsertaan orang tua dalam ronde terkait bayi serta orang tua menyediakan asuhan aktif bagi bayi meliputi memberi makan, memandikan, memakaikan pakaian, menggendong dan kangaroo care yang sebelumnya telah diberikan pendidikan dan pelatihan oleh perawat (Umberger, Canvasser, & Hall, 2018). Gambar berikut menunjukkan beberapa intervensi yang dapat diberikan orang tua bagi bayi prematur.

Pelaksanaan family-centered care memerlukan perubahan konsep pelayanan perinatologi dari yang tertutup di mana orang tua adalah pengunjung yang pasif menjadi lebih terbuka bahkan 24 jam di mana orang tua menjadi caregiver utama bayi. Petugas kesehatan hendaknya mengimplementasikan kebijakan family-centered care yang spesifik untuk menumbuhkan budaya pelibatan orang tua dari bayi prematur (Umberger et al., 2018).  Untuk mewujudkan family-centered care bagi bayi prematur di NICU, rancangan dan modifikasi layanan intensif neonatal ini sebaiknya dicetuskan oleh level pimpinan rumah sakit baik medis maupun keperawatan sehingga dapat didengar oleh manajemen rumah sakit (Gomez-Cantarino et al., 2020) sehingga perubahan mendasar ini dapat diterapkan. Untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dalam perawatan BBLR, hal yang dapat dilakukan oleh perawat dalah menunjukan penghargaan kepada orang tua dengan memperlakukan mereka setara dengan anggota tim profesional kesehatan lainnya, memberikan perasaan memiliki kendali terhadap anaknya misalnya dengan mendukung orang tua berkunjung, menyediakan ruang rawat single jika memungkinkan, serta memberikan dukungan emosional bagi orang tua seperti memfasilitasi mentoring peer-to-peer oleh orang tua bayi BBLR lain yang sudah berpengalaman dan terlatih (Umberger et al., 2018).

 

Referensi

Franck, L. S., Waddington, C., & OBrien, K. (2020). Family Integrated Care for Preterm Infants. Critical Care Nursing Clinics of North America, 32(2), 149–165. doi.org/10.1016/j.cnc.2020.01.001

Gomez-Cantarino, S., Garcia-Valdivieso, I., Moncunill-Martínez, E., Yanez-Araque, B., & Ugarte Gurrutxaga, M. I. (2020). Developing a Family-Centered Care Model in the Neonatal Intensive Care Unit (NICU): A New Vision to Manage Healthcare. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(19), 7197. doi.org/10.3390/ijerph17197197

Pineda, R., Bender, J., Hall, B., Shabosky, L., Annecca, A., & Smith, J. (2018). Parent participation in the neonatal intensive care unit: Predictors and relationships to neurobehavior and developmental outcomes. Early Human Development, 117, 32–38. doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2017.12.008

Reid, S., Bredemeyer, S., & Chiarella, M. (2019). Integrative Review of Parents’ Perspectives of the Nursing Role in Neonatal  Family-Centered Care. Journal of Obstetric, Gynecologic, and Neonatal Nursing?: JOGNN, 48(4), 408–417. doi.org/10.1016/j.jogn.2019.05.001

Soll, R. F., Ovelman, C., & McGuire, W. (2020). The future of Cochrane Neonatal. Early Human Development, 150, 105191. doi.org/10.1016/j.earlhumdev.2020.105191

Umberger, E., Canvasser, J., & Hall, S. L. (2018). Enhancing NICU parent engagement and empowerment. Seminars in Pediatric Surgery, 27(1), 19–24. doi.org/10.1053/j.sempedsurg.2017.11.004