Kondisi pandemi menyebabkan sulitnya pasien jantung berobat ke RSJPHDK secara rutin, hal ini sangat dikhawatirkan karena akan menyebabkan kondisi pasien tidak terkontrol. Untuk itu RSJPDHK membuka layanan telemedika dengan poli online pada bulan Mei 2020 dengan konsep pasien mendaftar secara online, pasien konsul dokter dengan menggunakan video call, resep dibuatkan secara elektronik dan obat diantar kerumah.
Sesuai dengan surat edaran nomor HK.02.01/ MENKES / 303/2020 tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka pencegahan penyebaran corona virus disease 2019, maka pelayanan poli online kepada pasien harus memperhatikan mutu dan keselamatan pasien.
Salah satu layanan poli online adalah layanan telefarmasi, adapun konsep dari telefarmasi adalah pelayanan obat dengan menggunakan sistem teknologi yang mempermudah pasien mendapatkan obat dengan bermutu dan aman.
Pada tahap pelayanan resep proses yang kami lakukan sesuai dengan prosedur dimana resep diawali dengan pengkajian resep, komunikasi dengan pasien via whatsapp, pasien mengirimkan bukti bayar, informasi alamat domisili untuk penghantaran obat, obat dikemas dan ditelaah kesesuainnya lalu diakhiri dengan obat diantar menggunakan jasa hantar yang sudah bekerja sama dengan RSJPD Harapan Kita dan edukasi obat dilakukan dengan cara lain.
Edukasi obat kepada pasien adalah satu langkah yang tidak boleh hilang untuk menambah pemahaman pasien akan obat sehingga meningkat kepatuhan minum obat, memaksimalkan efek obat dan menguraingi efek samping obat dirumah. Edukasi kami lakukan dengan cara :
1. Menuliskan di akhir chat whatsapp Nomor HP apoteker yang bisa dihubungi dan menjawab pertanyaan via chat whatsapp.
2. Mengirimkan scan barcode yang akan terhubung dengan link video – video edukasi obat.
3. Melakukan video call dengan pasien yang mendapat terapi indeks terapi sempit atau pasien yang meminta diedukasi.
4. Mengirimkan plastik yang berlogo dengan scan barcode berisi video
5. Memastikan bahwa obat telah sampai dirumah dan pasien sudah mengetahui fungsi dan cara minum obatnya.
6. Mengirimkan link survei kepada pasien untuk memastikan pemahaman pasien akan tingkat kepuasan pelanggan.
Langkah ini diawali dengan membuat video berdurasi singkat 1-2 menit yang terdiri dari video pemberian obat jantung, video Dagusibu, Video Warfarin, Video Digoxin, Video Insulin, Video Antibiotika. Dilakukan koordinasi dengan rumah tangga untuk proses cetak plastik telo bag dengan QR Code berisi video pemberian obat jantung. Dibuatkan permintaan Handphone untuk memfasilitas petugas farmasi bisa mudah menghubungi pasien dengan cepat dan pasien merasa dekat dengan farmasi karena mendapat kemudahan whatsapp ke petugas farmasi. Adapun manfaat dari edukasi telefarmasi ini adalah :
1. Memudahkan pasien mengakses edukasi obat jantung, karena obat jantung diminum seumur hidup pasien dan memiliki beberapa gejala efek samping yang sering terjadi.
2. Menambah wawasan pasien akan obat jantung yang diminumnya
3. Memudahkan pasien melapor efek samping kepada Apoteker
4. Mengetahui fungsi obat lebih baik dari sebelumnya.
5. Mengetahui waktu minum obat terbaik sesuai dengan sifat obat
6. Mengetahui gejala efek samping yang mungkin terjadi
7. Mengetahui interaksi obat yang mungkin terjadi
Evaluasi pelayanan telefarmasi akan terus berlanjut, tentu dengan harapan besar pelayanan ini memberi manfaat sebesar – besarnya dengan memperhatikan mutu dan keselamatan pasien.