Selasa, 23 Mei 2023 15:11 WIB

Penyebab Meningitis

Responsive image
5054
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Meningitis merupakan sebuah penyakit yang terjadi ketika lapisan yang melindungi otak dan saraf tulang belakang bernama meningen mengalami peradangan / infeksi. Penyakit ini cukup sulit untuk dikenali pada awalnya dikarenakan gejala yang muncul seringkali dianggap serupa dengan flu, demam, serta sakit kepala. Secara umum, meningitis disebabkan oleh virus, jamur, atau bakteri. Dalam beberapa kasus, meningitis juga dapat disebabkan oleh reaksi imunologi, penyakit sistemik, maupun lupus. Kondisi-kondisi lain yang dapat menyebabkan melemahnya sistem imun juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit meningitis. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko penyakit meningitis adalah lingkungan yang memiliki tingkat kebersihan yang rendah. Selain itu, risiko penularan virus meningitis juga dapat meningkat pada lingkungan yang padat seperti asrama atau perkemahan. Biasanya, meningitis yang disebabkan oleh virus cenderung terjadi pada anak berusia di bawah 5 tahun, sedangkan meningitis yang disebabkan oleh bakteri rentan pada usia di bawah 20 tahun. Semua orang dari segala kelompok usia berisiko terjangkit meningitis, termasuk bayi. Jika tidak ditangani dengan tepat, meningitis dapat memburuk dan memicu kejang, gagal ginjal, atau menyebabkan kematian.

Penyebab Meningitis

Berdasarkan penyebabnya, meningitis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

1.      Meningitis Bakterialis

Meningitis tipe ini disebabkan oleh bakteri dan dapat menular. Bakteri yang dapat menyebabkan meningitis contohnya Streptococcus pneumonia.

Meningitis ini kerap terkait dengan infeksi bakteri streptococcus di bagian tubuh lain, seperti pneumonia, sinusitis, atau endokarditis.

2.      Meningitis Virus

Virus yang menyebabkan meningitis meliputi kelompok enterovirus, virus herpes simplex, virus HIV, virus West Nile, atau virus Mumps. Masing-masing jenis virus tersebut memiliki pola penyebaran dan penularan yang berbeda-beda.

Meningitis yang disebabkan oleh virus umumnya menimbulkan gejala yang ringan dan dapat pulih dengan sendirinya. Akan tetapi, pada beberapa kasus, kondisi ini tetap membutuhkan perawatan dan bisa memburuk.

3.      Meningitis Jamur

Meningitis yang disebabkan oleh jamur tergolong jarang terjadi. Meningitis tipe ini biasanya menyerang seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita kanker dan HIV/AIDS.

4.      Meningitis Parasit

Parasit penyebab meningitis, seperti Angiostrongylus cantonensis dan Baylisascaris procyonis, umumnya hanya menginfeksi ikan, belut, katak, dan unggas. Namun, seseorang berisiko terkena meningitis parasit apabila memakan daging hewan yang tertular parasit tersebut.

Meningitis juga dapat dipicu oleh kondisi medis lain, seperti cedera kepala, kanker, dan lupus. Penggunaan obat-obatan tertentu atau riwatar tindakan medis, seperti operasi otak, juga dapat memicu munculnya meningitis.

Faktor Risiko Meningitis

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya meningitis, antara lain :

1.      Usia

Meningitis virus umumnya dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun. Sedangkan meningitis bakteri terjadi pada orang usia di bawah 20 tahun.

2.      Kehamilan

Kehamilan bisa meningkatkan risiko meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi berupa keguguran.

3.      Lingkungan

Tinggal dalam lingkungan yang ramai, seperti di asrama, bisa meningkatkan risiko meningitis.

4.      Tidak menjalani vaksinasi

Risiko akan meningkat apabila pasien melewati jadwal vaksinasi yang telah dianjurkan dokter.

Pemeriksaan Meningitis

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, setelah itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab meningitis. Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa : 

1.      Tes Darah

Tes darah bertujuan untuk melihat tanda infeksi berupa peningkatan kadar sel darah putih. Tes darah juga dapat mengetahui jenis kuman yang menyebabkan meningitis.

2.      Pemindaian

CT scan atau MRI dilakukan untuk mendeteksi pembengkakan atau peradangan di sekitar kepala.

3.      Lumbal Pungsi

Lumbal pungsi dilakukan dengan memeriksa cairan serebrospinal. Penderita meningitis umumnya memiliki kadar gula rendah, serta jumlah sel darah putih dan protein yang meningkat dalam cairan serebrospinalnya.

4.      Tes PCR

Apabila pasien dicurigai menderita meningitis virus, dokter dapat melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) atau tes molekular untuk melihat materi genetik virus dalam tubuh.

Pengobatan

Pengobatan meningitis harus disesuaikan dengan penyebabnya.

1.      Meningitis Virus

Pada kondisi tertentu, meningitis yang disebabkan oleh virus dapat pulih dengan sendirinya. Namun, apabila meningitis yang diderita tergolong berat, dokter akan meresepkan obat antivirus, seperti acyclovir.

Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup dan banyak minum air putih. Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri guna mengurangi rasa sakit yang diderita pasien.

2.      Meningitis Bakterialis

Pada meningitis yang disebabkan oleh bakteri, dokter dapat memberikan antibiotik atau kortikosteroid. Jenis antibiotik yang diresepkan akan disesuaikan dengan jenis bakteri penyebab meningitis.

Beberapa antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati meningitis adalah golongan sefalosporin. Selain untuk mengobati meningitis akibat bakteri, penggunaan antibiotik juga menurunkan risiko terjadinya komplikasi, seperti kejang atau pembengkakan di otak.

3.      Meningitis Jamur

Radang selaput otak yang disebabkan oleh jamur diatasi dengan obat anti-jamur,. Dokter akan menyesuaikan tipe dan dosis obat dengan kondisi pasien.

Sementara untuk mengatasi meningitis tipe lain, dokter akan menyesuaikan metode pengobatan dengan penyebabnya. Jika meningitis disebabkan oleh kanker atau penyakit autoimun, dokter akan menganjurkan terapi atau obat untuk menangani kondisi tersebut.

 

Referensi :

Nanda Yulinda Lestari, dkk. 2021. Karakteristik Pasien Meningitis Dewasa di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Januari 2018 - September 2019. Jurnal Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar.

Park, J., et al. 2022. Estimating the Global and Regional Burden of Meningitis in Children Caused by Haemophilus Influenzae Type B : A Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of Global Health, 12, pp. 1-11.

Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Meningitis.

Healthline. 2022. Meningitis: Everything You Need to Know.

Verywell Health. 2021. Causes and Risk Factors of Meningitis.

Kohil, A., et al. 2021. Viral Meningitis : An Overview. Archives of Virology, 166(2).