Senin, 11 Juli 2022 10:30 WIB

Budaya dan Integrasi Promosi Kesehatan yang Harus Diperhatikan Perawat

Responsive image
4131
Nyimas Sri Wahyuni, S.Kep, Ners, M.Kep, Sp.Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Budaya merupakan penentu yang kuat untuk seseorang dalam menentukan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Keyakinan, ideologi, pengetahuan, lembaga, agama, tata kelola dan hampir semua kegiatan termasuk upaya untuk mencapai perubahan perilaku terkait kesehatan dipengaruhi oleh budaya.oleh karena itu, perawat dalam menentukan perencanaan, desain, dan implementasi kegiatan promosi kesehatan harus mencerminkan kepekaan akan budaya sehingga tujuan dari promosi kesehatan akan tercapai (Leddy, 2006).

Seorang perawat akan menghadapi klien dengan perbedaan latar belakang budaya, etnik dan Bahasa dengan dirinya, sehingga perawat harus mempunyai cara untuk dapat memberikan promosi kesehatan dengan menggunakan pendekatan budaya kliennya. Berikut ini beberapa pedoman agar dapat bekerja dengan budaya,etnis dan Bahasa yang berbeda (Leddy, 2006), antara lain :

a. Memahami latar belakang budaya dan etnis klien

b. Waspada terhadap latar belakang budaya, pengalaman, sikap, nilai yang  mempengaruhi proses psikologis klien

c. Membantu klien dalam meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai dan norma budaya mereka sendiri

d.  Bantu klien mengkaji apakah masalah berasal dari rasisme atau bias pada oranglain

e. Hormati peran anggota keluarga, struktur komunitas, hierarki, nilai-nilai, dan kepercayaan dalam budaya klien

f.  Menghormati keyakinan dan nilai-nilai agama atau spiritual klien termasuk atribut dan hal-hal yang tabu

g.  Berinteraksi dalam Bahasa yang diminta oleh klien

h. Pertimbangkan dampak dari faktor sosial, lingkungan dan politik yang merugikan dalam menilai masalah dan merancang intervensi

i. Dokumentasikan faktor-faktor yang relevan secara budaya dan sosiopolitik dalam catatan tersebut.

Beberapa strategi umum untuk pemahaman budaya dan etnis (Leddy, 2006):

a. Dalam mengembangkan kompetensi dan kepekaan budaya, perawat harus mengevaluasi dirinya tentang persepsi, stereotip, dan prasangka demi mengetahui karakteristik klien yang sebenarnya.

b. Semua perawatan membutuhkan kerjasama antara perawat dank lien sehingga keputusan harus dibuat dengan klien

c.  Perawat harus mendengarkan secara aktif dan waspadai isyarat non verbal

d.  Menghargai dukungan keluarga karena keluarga adalah nilai inti terpenting.

e.  Mengakui bahwa kepercayaan pada penyakit merupakan karakteristik budaya yang kuat

f.   Mengetahui jika dukun seringkali menjadi praktisi kesehatan pertama yang dikonsultasikan karena mereka dapat diterima secara budaya, bersedia datang ke rumah.

Integrative Health Promotion

Integrative health promotion didasarkan pada kombinasi dari filosofi penyembuhan dan pemanfaatan strategi perlindungan/ promosi kesehatan dan non intervensi, terapi non invasive dalam perawatan kesehatan termasuk kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat, secara lokal dan global.  Dalam integrasi promosi kesehatan, perawat professional dan klien bermitra, perawat berkonsultasi dengan klien untuk menemukan kekuatan klien, yang bertujuan untuk mengurangi kerentanan karena risiko lingkungan, perilaku gaya hidup dan untuk mendorong pertumbuhan dan kebijakan (Leddy, 2006).

Integrasi promosi kesehatan dalam program-program kesehatan menurut Kementerian Kesehatan tahun 2006 adalah salah satu strategi pendekatan untuk memadukan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, penggerakan, pelaksanaan serta pengawasan, pengendalian, dan penilaian dalam meningkatkan tercapainya hasil pelaksanaan program-program kesehatan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup integrasi promosi kesehatan antara lain integrasi promosi kesehatan dalam program kesehatan ibu dan anak, program gizi masyarakat yang difokuskan pada balita, program lingkungan sehat, program jaminan pemeliharaan kesehatan, serta program  pencegahan penyakit tidak menular yang difokuskan pada konsumsi buah dan sayur (Departemen Kesehatan RI, 2006).

Penelitian yang dilakukan terkait integrasi promosi kesehatan lingkungan kerja di negara Asia Pasific menunjukkan pentingnya integrasi promosi kesehatan dilingkungan kerja. Integrasi promosi kesehatan di Lingkungan kerja dapat membantu industri untuk melindungi dan mempromosikan kesehatan tenaga kerja mereka, meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya perawatan kesehatan. Hal ini juga mendukung kebijakan dan komitmen pimpinan dalam menintegrasikan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan pekerja (Jia, Fu, Gao, Dai, & Zheng, 2018).

Perawat memandang klien secara keseluruhan dalam proses bersama dengan lingkungan alami dan sosial menekankan strategi untuk mempromosikan pola kesehatan. Sejumlah strategi atau moddalitas terapi noninvasive dapat diajarkan kepada klien. Oleh karena itu diperlukan kemampuan perawat dalam memilih strategi atau modalitas yang relevan dengan ppromosi kesehatan integrative. Perawat harus mengaktualisasikan peran penting dalam promosi kesehatan dalam pengaturan perawatan akut (Leddy, 2006).

Integrasi intervensi keperawatan untuk mempromosikan kesehatan dan penyembuhan adalah memberikan pengenalan tentang terapi modalitas non invasive yang sesuai dengan intervensi keperawatan. Terapi modalitas ini dilakukan dengan pelatihan yang diawasi dan diajarkan kepada klien untuk digunakan sendiri dalam mempromosikan kesehatan dan penyembuhannya (Leddy, 2006). Beberapa terapi modalitas yang dapat digunakan pasien dalam meningkatkan kesehatannya adalah aromatherapy, aktivitas dan latihan fisik, terapi pijat, relaksasi, akupressur.

 

Referensi:

Departemen Kesehatan RI.(2006). Panduan integrasi promosi kesehatan. Jakarta : Pusat promosi departemen kesehatan RI.

Fertman, C. I., & Allensworth, D. D. (2010). Health promotion programs: From theory to practice (1st ed.). San Francisco: Jossey Bass. doi.org/10.1093/heapro/dar055.

Leddy, S. K.(2006). Integrative health promotion : conceptual bases for nursing practice. Canada : Jones and Bartlett Publisher

Jia, Y., Fu, H., Gao, J., Dai, J., & Zheng, P. (2018). The roles of health culture and physical environment in workplace health promotion?: a two-year prospective intervention study in China, 1–11.

WHO, 2019. Health Impact Assessment (HIA). retrieved from www.who.int/hia/evidence/doh/en/

Wils, J. (2014). Fundamental of health promotion for nurses (1st ed.). West Sussex: John Wiley.