Selasa, 18 April 2023 09:31 WIB

Mual dan Muntah Setelah Operasi

Responsive image
12738
Dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Mual dan Muntah adalah masalah yang sering dikeluhkan hampir sebagian pasien setelah operasi. Beberapa pasien mengaku mengalami mual dan muntah setelah sadar dari operasi. Namun, ada pula pasien yang baru merasakan mual ketika sampai di rumah.

Mual setelah operasi akan menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan tidak jarang hal ini juga mempengaruhi nafsu makan Anda.Tentunya hal tersebut akan menimbulkan rasa sakit di bagian luka bekas sayatan operasi, terlebih jika Anda melakukan operasi di bagian perut.

Kenapa mual dan muntah sering terjadi setelah operasi?

Sebenarnya, penyebab mual dan muntah yang anda rasakan setelah operasi ada banyak faktor, yang sering dipakai dalam penilaian faktor resiko mual dan muntah salah satunya adalah APFEL Score. Penilaian ini mencakup empat faktor risiko yaitu : Jenis kelamin perempuan, status tidak merokok, riwayat PONV atau mabuk perjalanan, dan penggunaan opioid setelah operasi. Meskipun rasa mual bisa sembuh dengan sendirinya, namun kondisi ini akan membuat pasien merasakan ketidaknyamanan dan bisa menyebabkan beberapa komplikasi. Misalnya mengalami dehidrasi ketidakseimbangan elektrolit, tegang di area bekas jahitan operasi atau bahkan terbukanya tepi-tepi luka bekas jahitan, perdarahan, dan sesak napas.

Mengatasi mual dan muntah setelah operasi

  • Mencukupi asupan cairan

Salah satu cara untuk mencegah mual setelah operasi adalah dengan mencukupi asupan cairan agar terhindar dari dehidrasi. Biasanya dokter anestesi akan menganjurkan pasien untuk lebih banyak minum air putih sebelum operasi. Ingat ya, hanya air putih. Bukan makanan ataupun minuman yang memiliki rasa.

  • Bicara dengan dokter spesialis anestesi

Beberapa tindakan membutuhkan diskusi kepada dokter spesialis anestesi terlebih dahulu untuk meminimalisasi mual dan muntah setelah operasi. Jika masalah sudah diketahui, nantinya dokter spesialis anestesi akan meresepkan obat anti mual dalam urutan tindakan setelah operasi untuk mengurangi masalah.

  • Makan secara perlahan dan bertahap

Setelah operasi, umumnya pasien baru boleh makan dan minum setelah sudah berhasil kentut. Nah, ketika pasien sudah bisa kentut, biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk minum air putih selama beberapa jam agar memastikan bahwa mereka tidak mual atau muntah. Jika air putih bisa ditoleransi, maka minuman lain seperti jus, teh, dan susu bisa dikonsumsi.

  • Mencegah lebih baik daripada mengobati

Pencegahan sangat penting dalam untuk mengurangi mual dan muntah setelah operasi. Jadi, jika Anda memang punya riwayat mual setelah operasi, baiknya beri tahu dokter spesialis anestesi Anda. sebelum makin parah, ada baiknya mencegah timbulnya mual supaya tidak mengganggu masa pemulihan setelah operasi.

 

 

Referensi :

Post-Operative Nausea and Vomiting – https://www.pharmaceutical-journal.com/learning/learning-article/post-operative-nausea-and-vomiting/10030469. article diakses pada 19 oktober 2022

Safiya Imtiaz ShaikhD. NagarekhaGanapati Hegade, and M. Marutheesh. (2016). Postoperative nausea and vomiting: A simple yet complex problem. Anesth Essays Res. 388-396.

Jai Darvall, Michael Handscombe, Brooke Maat, Karena So, Arune Suganthirakumar, Kate Leslie. (2021). Interpretation of the four risk factors for postoperative nausea    and vomiting in the Apfel simplified risk score: an analysis of published studies. Canadian Journal of Anaesthesia 2021, 68 (7): 1057-1063