Cedera olahraga adalah cedera yang terjadi selama olahraga baik pada saat bertanding atau saat latihan. Hal ini dapat disebabkan oleh aktivitas yang berlebihan atau benturan langsung. Cedera olahraga yang umum terjadi adalah keseleo yang disebabkan oleh otot atau tendon yang terlalu meregang atau robek.
Jenis Cidera olahraga
1. Cidera jaringan keras (Hard Tissue), antara lain pergeseran sendi, patah tulang, cedera kepala
2. Cidera Jaringan Lunak (Soft Tissue)
Penanganan pada cidera
Sebaiknya lakukan sebagai berikut :
R : (Rest) istirahat merupakan kondisi tidak melakukan aktifitas apapun untuk daerah yang cedera atau menghentikan aktivitas olahraga sesegera mungkin minimal 2-3 hari
I : (Ice) kompres es pada jaringan yang cidera setiap 1-3 jam selama 15-20 menit, hal ini untuk mengurangi nyeri, bengkak, keram dan meminimalkan proses inflamasi
C : (Compression) berikan penekanan yang cukup kuat pada area yang cidera menggunakan elastic bandage/ perban elastis. Penekanan ini berfungsi untuk mengurangi bengkak (oedema) akibat reaksi inflamasi.
E : (Elevation) tinggikan area yang cidera melebihi tinggi jantung untuk mengurangi bengkak dan mengurangi rasa nyeri
Apabila tidak kunjung membaik maka perlu mendapatkan pertolongan medik :
Latihan post cidera jaringan lunak
Latihan post cidera jaringan lunak dapat dilakukan saat boleh dimulai setelah minggu ke 2, terhitung dari hari pertama cidera didapat dengan tujuan latihan dilakukan dengan tujuan untuk mencegah kaku yang timbul pada sendi serta meningkatkan kekuatan otot yang melemah.
Jenis Latihan yang dapat dilakukan :
1. Isometrik
Contoh Latihan Isometrik adalah Quad set dan Hamstring set. Tujuan latihan ini adalah untuk menjaga agar kekuatan otot tidak semakin melemah, contoh latihan adalah Quad Set yakni :
2. Pasif
Latihan ini dilakukan dengan bantuan orang lain apabila pasien tidak kuat dalam melakukan gerakan tertentu. tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan luas gerak sendi. Latihan pasif dilakukan dengan bantuan orang lain, dimana orang lain membantu untuk menekuk, meluruskan atau memutar anggota gerak tubuh pasien. gerakan dilakukan secara perlahan dan menyesuaikan toleransi sakit pasien, jika pasien merasakan sakit yang sangat maka gerakan perlu dihentikan. Latihan pasif umumnya dilakukan pada anggota gerak yang berada disekitar cidera. pada anggota tubuh bagian atas (lengan) atau anggota tubuh bagian bawah (Kaki)
3. Aktif
Latihan ini dilakukan dengan menggerakan bagian tubuh disekitar area yang sakit. tujuan latihan ini untuk menjaga luas gerak sendi tetap terjaga dan dapat mengurangi bengkak. Latihan aktif berbeda dengan latihan pasif, latihan aktif dilakukan tanpa bantuan orang lain. latihan aktif dilakukan oleh diri sendiri, gerakan dilakukan secara penuh secara perlahan.
4. Resisted
Latihan ini dilakukan dengan pemberian beban, mulai dari yang ringan terlebih dahulu. tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kekuatan otot yang terlanjur melemah.
Penggunaan Dumbbell ditujukan untuk penguatan otot anggota gerak atas (tangan). Gerakan menyesuaikan dengan otot yang ingin dikuatkan, jika bisep maka gerakan dilakukan dengan menekuk siku.
Penggunaan Theraband biasanya ditujukan untuk penguatan otot pada anggota gerak bawah (kaki). Biasanya gerakan dilakukan untuk penguatan pergelangan kaki atau otot paha.
Referensi :
Ahruddin Moh. 2013. Penanganan Cedera Olahraga Pada Atlet (Pplm) Dan (Ukm) Ikatan Pencak Silat Indonesia Dalam Kegiatan Kejurnas Tahun 2013. Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Keolahragaan Jurusan Pendidikan Kesehatan Dan Rekreasi Prodi S1 Ilmu Keolahragaan.
Supriyadi Hery.Analisis Cedera Olahraga Dalam Aktivitas Pendidikan Jasmani Pada Siswa Sma Negeri 1 Nalumsari Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.