Kamis, 07 Juli 2022 16:33 WIB

Mengenal Operasi Prostat

Responsive image
17265
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Prosedur operasi prostat akan dilakukan jika ada kanker yang termasuk stadium awal yang ditandai dengan ukuran kankernya kecil dan terlokalisasi. Selain itu, operasi prostat dilakukan untuk mengobati Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) alias pembesaran prostat jinak. Kanker prostat tidak harus selalu operasi. Pasien mungkin hanya perlu observasi atau monitoring untuk mengobati gejala saja. Tetapi ada juga treatment variatif untuk meringankan keluhan atau gejala pasiennya.  Operasi prostat atau prostatektomi adalah prosedur bedah untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar prostat, yaitu kelenjar yang dimiliki oleh laki-laki. Terkadang juga dilakukan pengangkatan jaringan lain di sekitar kelenjar prostat. Kelenjar ini terletak di bawah kandung kemih pria, dan berfungsi untuk memproduksi air mani.

Teknik Operasi Prostat Melalui Perut, yaitu :

·         Prostatektomi radikalmerupakan prosedur pengangkatan seluruh jaringan kelenjar prostat bersama dengan jaringan di sekitar kelenjar tersebut. Prostatektomi radikal umumnya dilakukan untuk mengobati kanker prostat. Prosedur ini dapat dilakukan secara terbuka melalui sayatan yang lebar pada kulit, maupun dibantu dengan laparoskop (prostatektomi laparoskopik) melalui sayatan yang lebih kecil pada kulit.

·         Prostatektomi sederhana, merupakan prosedur pengangkatan sebagian kelenjar prostat tanpa mengangkat seluruh jaringan prostat dan jaringan sekitarnya. Prostatektomi sederhana umumnya dilakukan untuk mengatasi pembesaran kelenjar prostat.

Selain melalui perut, operasi prostat juga dapat dilakukan melalui lubang dan saluran kencing dengan memotong sebagian kecil kelenjar prostat yang menghalangi saluran kencing. Metode ini dikenal dengan nama Transurethral Resection of The Prostate (TURP) atau Transurethral Incision of The Prostate (TUIP). Keduanya dilakukan dengan cara memotong bagian kelenjar prostat yang menyumbat saluran urine, lalu potongan tersebut akan keluar bersamaan dengan urine pada saat pasien buang air kecil.

Indikasi Operasi Prostat

Operasi prostat dilakukan sebagai pengobatan untuk kanker prostat, selain melalui kemoterapi, radioterapi, atau terapi hormon. Selain itu, prosedur ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi gejala pembesaran prostat (Benign Prostatic Hyperplasia / BPH). BPH dapat menghambat aliran urine dan menyebabkan komplikasi pada penderitanya.

Gejala-gejala yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin membutuhkan penanganan melalui operasi prostat adalah :

·         Sering muncul keinginan untuk buang air kecil (berkemih).

·         Merasa kesulitan pada saat awal berkemih.

·         Berkemih dengan durasi yang lama, dan aliran air kencing yang lambat atau tersendat-sendat.

·         Tidak bisa berkemih sama sekali.

·         Mengalami infeksi saluran kemih.

·         Meningkatnya frekuensi ingin berkemih pada malam hari (nocturia).

·         Merasa berkemih tidak tuntas setelah selesai.

Persiapan Operasi Prostat

Sebelum menjalani operasi prostat, terlebih dahulu pasien akan menjalani prosedur sistoskopi. Sistoskopi dilakukan untuk mengecek kondisi kelenjar prostat dan saluran kencing secara visual. Pasien juga dapat menjalani tes lain, seperti : tes darah, tes aliran urine, dan pengecekan ukuran prostat. Untuk mencegah infeksi luka operasi, pasien akan diberikan antibiotik oleh dokter beberapa hari sebelum menjalani operasi.

Selain itu, beberapa hal lain yang termasuk ke dalam persiapan operasi prostat adalah :

·         Dokter akan menanyakan pada pasien mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi, terutama obat pengencer darah dan pereda nyeri, seperti aspirin dan ibuprofen. Jika sedang mengonsumsi salah satu dari kedua jenis obat tersebut, dokter akan meminta pasien untuk menghentikannya sebelum menjalani operasi prostat.

·         Pasien akan diberikan obat pencahar untuk membersihkan saluran pencernaan, dan akan diminta untuk berpuasa beberapa jam sebelum menjalani operasi.

·         Pasien yang memiliki alergi terhadap obat tertentu, harus memberi tahu dokter.

·         Pasien diminta meninggalkan perhiasan, gigi palsu, kontak lensa, dan kacamata di rumah sebelum menjalani prosedur operasi.

·         Pasien sebaiknya ditemani oleh keluarga sebelum dan sesudah menjalani operasi, termasuk untuk keperluan jemput. Umumnya, pasien dapat langsung pulang beberapa jam setelah operasi selesai dan tidak membutuhkan rawat inap.

Prosedur Pelaksanaan Operasi Prostat

Operasi prostat biasanya dilakukan dalam keadaan pasien tidak sadar akibat pengaruh anestesi umum (bius total). Pada beberapa kasus, pasien hanya diberikan anestesi setengah badan sehingga tetap sadar selama operasi berlangsung, namun tidak merasakan apa-apa. Pasien juga akan dipasang kateter urine untuk mengalirkan urine dari kandung kemih tanpa melalui saluran kencing, selama operasi.

Untuk mengurangi penyumbatan pada saluran kencing, terutama bagi pasien yang mengalami pembesaran prostat (BPH), dapat menjalani operasi prostat tanpa melalui sayatan di dinding perut, melainkan melalui lubang kencing dan saluran kencing. Operasi tersebut antara lain :

·             Operasi Prostat

        Prosedur ini bertujuan untuk memotong kelenjar prostat yang mengalami pembesaran dengan menggunakan laser. Alat laser berupa selang panjang akan dimasukkan melalui lubang kencing hingga mencapai kelenjar prostat. Ketika sudah mencapai area kelenjar prostat, laser kemudian diaktifkan untuk memotong kelenjar prostat. Jaringan prostat yang terpotong akan dikeluarkan melalui urine.

·             TURP

Transurethral Resection of The Prostate (TURP) dilakukan dengan menggunakan benang steril khusus.

·             TUIP

TUIP atau Transurethral Incision of The Prostate dilakukan dengan menggunakan alat bedah khusus yang memotong kelenjar prostat menjadi beberapa bagian di lokasi penyempitan saluran urine.

 

 

 

 

 

Referensi               :

1.    Ian Rizky Fandani. 2020. Pengelolaan pada Pasien Post Operasi BPH (Beninigna Prostat Hyperplasia) di RSUD Prof. Margono Sukarjo Purwokerto.  Jurnal Kesehatan Program Studi D3 Keperrawatan Poltekes Kemenkes Semarang.

2.    Mayo Clinic. 2018. Tests and Procedures. Prostatectomy

3.    Khatri, M. WebMD. 2016. Prostate Cancer : Radical Prostatectomy. 

4.    Khera, M. Medscape. 2015. Simple Prostatectomy.

5.    Pietrangelo, A. Healthline. 2016. What You Need To Know About Prostate Surgery.