Kamis, 07 Juli 2022 16:17 WIB

Ensefalopaty

Responsive image
1759
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Ensefalopaty adalah istilah umum untuk penyakit yang memengaruhi fungsi atau struktur dari otak. Banyak tipe dari ensefalopaty dan penyakit otak. Pada beberapa tipe, ada yang bersifat permanen dan ada yang hanya sementara. Selain itu, pada ada beberapa tipe yang muncul sejak lahir dan tidak pernah berubah. Umumnya penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, penanganan sedini mungkin dan tepat dapat membantu mengendalikan gejala dan mencegah kondisi penderitanya semakin memburuk.

Ensefalopaty dapat disebabkan oleh kelainan genetik, penyakit, atau kondisi medis yang terjadi akibat pertambahan usia. Akan tetapi, ensefalopaty yang berlangsung sementara bisa berkembang menjadi permanen. Bila tidak segera ditangani, enselopaty berisiko menyebabkan koma, bahkan kematian.

Penyebab Ensefalopaty

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan ensefalopaty. Kondisi tersebut antara lain :

·           Gangguan elektrolit

·           Tekanan darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

·           Kelainan genetik, seperti kadar glisin di otak yang terlalu tinggi.

·           Cedera kepala

·           Pasokan oksigen ke otak yang menurun, misalnya leher bayi terlilit tali pusar atau CPR yang terlambat pada penderita serangan jantung.

·           Penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer.

·           Sindrom Wernicke-Korsakof yang dipicu oleh kecanduan alkohol atau kekurangan nutrisi (malnutrisi).

·           Infeksi pada otak, seperti meningitis, rabies, dan penyakit sapi gila.

·           Tekanan darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

·           Kelainan genetik, seperti kadar glisin di otak yang terlalu tinggi.

·           Penyakit Hashimoto

·           Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sirosis, gagal jantung, atau gagal ginjal.

·           Paparan zat kimia atau radiasi dalam waktu yang lama.

·           Tumor otak

·           Kanker

Gejala Ensefalopaty

Ensefalopati dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Gejala ensefalopaty yang umum terjadi adalah :

·            Linglung

·            Kejang

·            Tremor

·            Sulit menelan

·            Hilang ingatan

·            Sulit fokus dan konsentrasi.

·            Mudah mengantuk

·            Mata bergerak tidak terkendali.

·            Gangguan berbicara

Pemeriksaan Ensefalopaty

Untuk mendiagnosis ensefalopaty, dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami dan riwayat kesehatan pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan guna menegakkan diagnosis, antara lain :

·           Tes darah, untuk mendeteksi infeksi, serta memeriksa fungsi hati, fungsi ginjal, dan kadar elektrolit.

·           Pungsi lumbal, untuk mendeteksi infeksi, perdarahan, atau peradangan, dengan memeriksa sampel cairan tulang belakang.

·           Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk mendeteksi kelainan atau gangguan di otak.

·           Elektroensefalografi (EEG), untuk melihat aktivitas listrik otak.

Penanganan Ensefalopaty

Penanganan ensefalopaty disesuaikan dengan gejala dan penyebabnya. Pada pasien yang mengalami gejala berat, penanganan harus dilakukan di rumah sakit, antara lain dengan pemberian oksigen dan infus. Bila perlu, pasien akan dirawat di ruang ICU.

Dokter juga dapat memberikan obat-obatan, di antaranya :

·           Antibiotik

·           Obat laktulosa

·           Insulin, bila ensefalopaty disebabkan oleh kadar gula darah tinggi (hiperglikemia).

Jika diperlukan, pasien akan diberikan nutrisi melalui selang sesuai resep dokter. Selain itu, tindakan cuci darah atau transplantasi ginjal juga bisa menjadi pilihan apabila ensefalopaty disebabkan oleh gagal ginjal.

Komplikasi Ensefalopaty

Ensefalopaty yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti :

·           Pembengkakan otak

·           Koma

·           Penurunan kemampuan berpikir.

·           Lumpuh

·           Kematian

Pencegahan Ensefalopaty

Ensefalopaty dapat dicegah dengan menghindari berbagai faktor penyebabnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah :

·           Mengonsumsi obat secara teratur dan rutin memeriksa kadar gula darah bagi penderita diabetes.

·           Membatasi atau menghentikan konsumsi minuman beralkohol.

·           Menggunakan alat pelindung kepala dan sabuk pengaman saat berkendara, untuk mencegah cedera kepala dan leher.

·           Menghindari paparan zat kimia.

·           Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit.

·           Mencuci tangan secara rutin.

·           Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

·           Berolahraga secara rutin.

·           Menjaga berat badan ideal.

·           Memeriksakan diri ke dokter secara rutin bila memiliki riwayat penyakit tertentu.

 

 

 

 

 

Referensi               :

1.      Andi Arif Effendi, dkk. 2013. Buku Ajar tentang Ensefalopati. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makasar.

2.      Mattozzi, S. et al. 2020. Hashimoto Encephalopathy In The 21st Century. Neurology, 94(2), Pp. E217-24.

3.      Vanltallie, T. 2019. Traumatic Brain Injury (TBI) In Collisin Sports : Possible Mechanisms of Transformation Into Chronic Traumatic Encephalopathy (CTE). Metabolism 100, Pp. 153943. 

4.      Barhum, L. Verywell Health. 2020. What Is Encephalopathy? 

5.      Davis, C. Medicinenet. 2020. What Causes Encephalopathy? 

6.      Malmo, K. Webmd. 2021. What Is Encephalopathy? 

7.      Wedro, B. Emedicine Health. 2020. Encephalopathy.