Senin, 09 Januari 2023 14:28 WIB

Perawatan Metode Kanguru dan Skin to Skin Contact

Responsive image
6001
dr. Annisya Dwi Rianthi, Sp.A - RSUP Persahabatan Jakarta

Perawatan Metode Kanguru (PMK) atau Kangaroo Mother Care (KMC) ialah perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) atau prematur dengan kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi atau skin-to skin contact.

Kehangatan tubuh ibu merupakan sumber panas yang efektif untuk bayi baru lahir termasuk BBLR. PMK merupakan revolusi perawatan BBLR dimana metode ini membantu memulihkan kondisi bayi prematur, mempermudah pemberian asi sehingga terjadi peningkatan durasi dan lama pemberian asi, menolong orangtua lebih percaya diri dan berperan aktif dalam merawat bayinya serta meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.

Perawatan Metode Kanguru (PMK) diperkenalkan pertama kali oleh 2 orang ahli neonatologi yaitu Rey dan Martinez dari Bogota, Colombia, Amerika Selatan tahun 1979. Metode ini merupakan cara alternatif dan sederhana untuk perawatan BBLR di tengah keterbatasan fasilitas. Metode PMK bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup BBLR dengan berat 1200-2000 gram dalam jangka waktu pendek maupun lama.

Prinsip metode ini ialah meniru kanguru yang merupakan binatang berkantung dengan bayinya yang lahir sangat prematur. Setelah bayi kanguru lahir, bayi disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan dan mendapatkan air susu induknya.

BBLR dan premature sendiri mempunyai beberapa permasalahan yaitu:

<!--[if !supportLists]-->· Hipotermia ( suhu tubuh yang rendah< 36>

<!--[if !supportLists]-->·  Rentan terjadi infeksi khususnya infeksi nosokomial. Hal ini kerap terjadi pada BBLR dan prematur, oleh karena kadar immunoglobulin yang rendah, aktivitas bakterisidal neutrophil dan sitotoksik limfosit yang masih kurang kadarnya dalam tubuh bayi.

<!--[if !supportLists]-->·   Apneu pada bayi prematur. Apneu disebabkan ketidakmatangan paru dan susunan saraf pusat.

<!--[if !supportLists]-->· Enterokolitis nekrotikans. Penyebab enterocolitis nekrotikans (EKN) pada bayi premature multifactorial diantaranya hipoksik iskemik pada saluran cerna yang imatur, bakteri ptogen berkolonisasi, substrat ptotein yang berlebihan dalam lumen. Kejadian EKN dpat dicegah dengan pemberian ASI yang mampu mencegah kolonisasi bakteri pathogen.

<!--[if !supportLists]-->· Kebutuhan BBLR yang berbeda dengan bayi cukup bulan. BBLR dan prematur memiliki kemampuan beradaptasi yang kurang dibanding bayi cukup bulan, supaya bayi premature mampu beradaptasi, diberikan lingkungan dengan kebutuhan yang sama dengan keadaan di dalam uterus. Kebutuhan lingkungan fisik, perfusi, dan oksigenasi jaringan yang baik, nutrisi yang adekuat, dan emosional yang baik ialah kebutuhan esensial bagi bayi BBLR dan prematur.

Program perawatan bayi dengan metode kanguru dapat diikuti dengan kriteria yang ditetapkan oleh ISS world laboratory kangaroo mother program yaitu berat badan ? 2000 g, tidak ada masalah patologis yang menyertai, refleks isap baik, koordinasi refleks isap dan menelan baik, perkembangan selama dalam inkubator baik, mempunyai orangtua yang menyetujui peraturan metode kanguru dan mematuhi jadwal pertemuan, memiliki catatan medik yang lengkap serta memperoleh informed consent dari orangtua.

PMK terdiri dari 3 tahapan, yaitu: kontak kulit ibu dan bayi  (skin to skin contact), pemberian ASI, support atau dukungan terhadap ibu. Literatur juga menyebutkan terdapat 4 tahapan antara lain; kangaroo position, kangaroo nutrition, kangaroo support, kangaroo discharge.

Persiapan dimulai dengan memposisikan bayi tegak di dada ibu, di antara kedua payudara Ibu tanpa busana, bayi hanya memakai popok, kaus kaki dan topi dengan tujuan tercapai kontak kulit ke kulit dengan ibu. Posisi bayi disangga dengan kain panjang atau pengikat lainnya, kepala bayi posisi sedikit ekstensi bisa ke arah kanan maupun kiri dengan ujung pengikat di bawah telinga bayi. Dengan posisi kepala bayi tersebut, diharapkan jalan napas bayi tetap terjaga dengan mengoptimalkan kontak mata antara ibu dan bayi.

Kanguru nutrisi yaitu dengan metode PMK, menyusui langsung atau pemberian asi perah dapat tercapai dengan baik. Bantuan secara fisik dan emosi dari tenaga Kesehatan dan keluarga merupakan salah satu bentuk kanguru support. Kangaroo discharge ialah ibu diharapkan terbiasa melakukan metode PMK sehingga saat pulang ke rumah, metode PMK dapat dilanjutkan.

PMK dapat dilakukan dengan dua cara yaitu intermitten dan continue. Perbedaan intermitten dan continue ialah durasi saat melakukan PMK dan kondisi Kesehatan bayi. Pada bayi yang masih di NICU dan menggunakan bantuan alat, PMK dilakukan jika ibu berkunjung, tidak sepanjang  waktu dengan durasi minimal 1 jam. Sedangkan PMK yang continue dapat  dilakukan terus menerus pada bayi yang sudah stabil , bernapas tanpa bantuan oksigen.

Berbagai penelitian menunjukan PMK bermanfaat menurunkan jumlah neonatus yang meninggal, menurunnya angka kejadian hipotermia, bayi lebih stabil, mengurangi kejadian infeksi, pemberian asi lebih meningkat, menjalin ikatan/bonding antara ibu dan bayi, serta meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Penelitian tahun 2021 di Iran menunjukan implementasi PMK secara continue memiliki banyak keuntungan. PMK menurunkan kejadian menangis pada bayi, sirkulasi dan peredaran darah bayi lebih stabil, kontak kulit ke kulit menurunkan kadar kortisol dan nyeri pada bayi sehingga prosedur perawatan neonatus dapat ditoleransi oleh2000 bayi. Pada aspek perkembangan, PMK dapat menurunkan risiko keterlambatan perkembangan di 2 tahun pertama.

Melihat banyaknya manfaat dari PMK, kontak kulit ke kulit, diperlukan dukungan dari keluarga dan tenaga medis untuk menerapkan PMK di unit NICU dan perinatologi di rumah sakit secara luas. Di RSUP Persahabatan, metode PMK sudah lama dilaksanakan dengan pemantauan dan dukungan dari tenaga medis, maupun keluarga pasien sehingga ibu leluasa dan percaya diri untuk melakukan PMK, kontak kulit ke kulit dengan bayinya selama perawatan di NICU dan perinatology.

 

Referensi:

Boundy et al. Kangaroo mother care and neonatal outcomes: A metaanalysis. Pediatrics. 2016;137(1):e20152238.

Mohammadi M, et al. Implementation and effectiveness of continuous kangaroo mother care: a participatory action research protocol. Int.Breastfeed.J. 2021;16-24.

Endyarni, B. Perawatan metode kanguru (PMK) meingkatkan produksi asi. IDAI. 2013 [cited 27 August 2013].

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/perawatan-metode-kanguru-pmk-meningkatkan-pemberian-asi