Jumat, 16 Desember 2022 16:24 WIB

Kandidiasis

Responsive image
17283
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Meskipun umumnya menyerang kulit, infeksi jamur juga dapat mempengaruhi bagian tubuh mana pun, termasuk area kelamin. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur adalah candidiasis, yaitu infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Jamur ini merupakan jamur yang hidup di dalam tubuh manusia, tepatnya pada saluran pencernaan, membran mukosa rongga mulut, dan area kelamin, seperti vagina. Namun, ketika jamur Candida albicans berkembang biak secara abnormal, maka akan menimbulkan penyakit infeksi yang disebut candidiasis atau kandidiasis. Candidiasis menyebabkan ketidaknyamanan pada area tubuh yang terpapar. Candidiasis yang menyerang kulit misalnya, ditandai adanya ruam merah yang disertai rasa gatal dan iritasi. Infeksi jamur Candida albicans ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi seseorang dengan sistem imun yang lemah lebih berisiko terkena infeksi ini. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan sistem imun tubuh melemah adalah diabetes, kanker, dan HIV/AIDS. Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid jangka panjang juga dapat menyebabkan sistem imun tubuh melemah. Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, candidiasis dapat menyebar dan memengaruhi bagian tubuh lain, seperti sel darah, ginjal, usus, jantung, dan otak.

Penyebab Candidiasis

Pada keadaan normal, jamur Candida memang hidup di kulit dan beberapa bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna, dan vagina, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, jamur ini bisa membahayakan tubuh bila berkembang biak tidak terkendali atau masuk ke aliran darah, ginjal, jantung, dan otak.

Pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkendali dari jamur Candida paling sering disebabkan oleh daya tahan tubuh yang lemah. Beberapa faktor yang bisa melemahkan daya tahan tubuh adalah :

1.      Menderita diabetes, HIV/AIDS, kanker, atau menjalani kemoterapi.

2.      Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka waktu yang lama.

3.      Menggunakan antibiotik dalam jangka waktu yang lama.

4.      Menderita obesitas atau malnutrisi.

Faktor Risiko Candidiasis

Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko terjadinya candidiasis pada kulit dan area kelamin :

1.      Cuaca yang hangat dan lembab.

2.      Kebiasaan jarang mengganti pakaian dalam.

3.      Kebiasaan menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat.

4.      Kebersihan pribadi yang buruk.

Gejala Candidiasis

Penderita candidiasis dapat mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksinya. Berikut adalah gejala candidiasis berdasarkan bagian tubuh yang terserang :

1.      Candidiasis Mulut (Oral Thrush)

a.      Bercak putih atau kuning di lidah, bibir, gusi, langit-langit mulut, dan pipi bagian dalam.

b.      Kemerahan di mulut dan tenggorokan.

c.      Kulit pecah-pecah di sudut mulut.

d.      Nyeri saat menelan.

e.      Luka pada sudut bibir.

2.      Candidiasis Vulvovaginal

a.      Rasa gatal yang ekstrem di vagina.

b.      Rasa nyeri dan terbakar saat buang air kecil.

c.      Rasa tidak nyaman selama berhubungan seks.

d.      Pembengkakan di vagina dan bagian luar vagina (vulva).

e.      Keputihan yang menggumpal.

3.      Candidiasis Kulit (Cutaneous Candidiasis)

a.      Ruam yang gatal di lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, sela jari, atau di bawah payudara.

b.      Kulit yang kering dan pecah-pecah.

c.      Kulit melepuh dan bernanah jika terjadi infeksi sekunder, yaitu infeksi kuman lain, termasuk bakteri.

Pemeriksaan Candidiasis

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti :

1.      Tes kalium hidroksida (KOH), untuk melihat jenis jamur yang tumbuh di kulit dengan meneliti sampel kerokan kulit.

2.      Tes darah, untuk mendeteksi infeksi di tubuh dengan memeriksa sampel darah.

3.      Kultur jamur, untuk mendeteksi jenis jamur yang menginfeksi tubuh dengan memeriksa sampel darah dan jaringan tubuh.

4.      Tes cairan vagina, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur dan jenis jamur yang menyebabkan infeksi di vagina, dengan memeriksa sampel cairan keputihan di vagina.

5.      Tes urine, untuk mendeteksi pertumbuhan jamur Candida dengan meneliti sampel urine.

Penanganan Candidiasis

Tujuan pengobatan candidiasis adalah untuk mengatasi infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi. Saat sudah didiagnosis mengalami candidiasis, dokter akan memberikan obat anti-jamur, sesuai dengan lokasi dan tingkat keparahan infeksi. Dokter dapat memberikan obat anti-jamur dalam bentuk tablet, losion, atau krim.

Pencegahan Candidiasis

Candidiasis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pribadi dan daya tahan tubuh. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah :

1.      Jaga kebersihan mulut dan gigi, dengan rutin menggosok gigi dan melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali.

2.      Hentikan kebiasaan merokok.

3.      Gunakan pakaian yang nyaman, tidak ketat, dan menyerap keringat.

4.      Ganti pakaian, pakaian dalam, dan kaos kaki, secara teratur.

5.      Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi.

6.      Konsumsilah makanan bergizi seimbang dan probiotik.

7.      Bersihkan area vagina dengan air mengalir, serta hindari penggunaan panty liner dan sabun pembersih kewanitaan tanpa anjuran dokter.

8.      Lakukan kontrol rutin ke dokter jika Anda menderita penyakit yang bisa melemahkan daya tahan tubuh, seperti diabetes, kanker, atau HIV/AIDS.

9.      Lakukan kontrol rutin bila Anda menjalani kemoterapi atau menggunakan obat kortikosteroid untuk waktu yang lama.

10.   Jangan menggunakan obat kortikosteroid dan antibiotik di luar anjuran dokter.

 

Referensi :

Niwayan Desi Bintari, dkk. 2019. Screening Candida Albicans Penyebab Kandidiasis Oral dan Edukasi Oral Hygiene Kepada Lansia. Jurnal Pengabdian Masyarakat Stikes Wira Medika Bali.

Vila, T., et al. 2020. Oral Candidiasis : A Disease of Opportunity. Journal of Fungi (Basel, Switzerland), 6(1), pp. 15.

Denning, D., et al. 2018. Global Burden of Recurrent Vulvovaginal Candidiasis : A Systematic Review. The Lancet Infectious Diseases, 18(11), pp. e339-47.

Centers for Disease Control and Prevention. 2020. Fungal Diseases. Candidiasis.

 National Institutes of Health. 2021. MedlinePlus. Fungal Culture Test.

 Johns Hopkins Medicine. 2022. Conditions and Diseases. Yeast Infection.

University of Rochester Medical Center. 2022. Health Encyclopedia. Candidiasis in Children.

Cleveland Clinic. 2019. Disease & Conditions. Yeast Infections.

Cunha, J. MedicineNet. 2022. Thrush in Babies and in Adults.

Nall, R. Healthline. 2019. Candidiasis of the Skin (Cutaneous Candidiasis).

Pevzner, H. Everyday Health. 2020. What is Thrush? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.

Pointer, K. Healthline. 2022. Can Diabetes Cause Vaginal Yeast Infections?