Kamis, 07 Juli 2022 10:27 WIB

Mesothelioma

Responsive image
2476
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Menghirup serbuk-serbuk asbes dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit yang serius, salah satunya adalah kanker mesothelioma. Kanker ini tergolong agresif dan sulit diobati. mesothelioma adalah penyakit kanker langka yang umumnya terbentuk pada mesothelium yaitu selaput yang melapisi organ tubuh seperti lapisan paru-paru, perut, dan jantung. Kanker ini paling sering menyerang lapisan di paru-paru. Ini tergolong sebagai kanker yang agresif, dimana harapan hidup dari para penderita kanker ini rata-rata hanya 12 - 21 bulan setelah didiagnosis. Akan tetapi pengobatan yang baik dapat membantu memperpanjang harapan hidup pasien. Kanker ini dibedakan jadi 4 (empat) jenis utama yang didasarkan atas lokasinya. Jika terbentuk pada lapisan paru-paru disebut mesothelioma pleural; jika pada lapisan perut disebut mesothelioma peritoneal; pada lapisan jantung disebut mesothelioma pericardial; dan pada testis disebut mesothelioma testicular. Mesothelioma tergolong jenis kanker yang agresif, tetapi cukup jarang terjadi. Kondisi ini tidak menimbulkan gejala sampai puluhan tahun setelah penderita terpapar asbes. Pada sebagian besar kasus, penderita yang terdiagnosis mesothelioma berusia 60 - 80 tahun. Meski dapat ditangani, kebanyakan kasus mesothelioma sudah berada pada stadium lanjut sehingga sulit diobati.

Jenis Mesothelioma

Ada 4 (empat) jenis kanker mesothelioma, yaitu :

·             Mesothelioma pleura (pleural mesothelioma), yaitu kanker yang menyerang selaput paru-paru (pleura) dan merupakan tipe yang paling sering terjadi.

·             Mesothelioma peritoneum (peritoneal mesothelioma), yaitu kanker pada selaput rongga perut (peritoneum).

·             Mesothelioma perikardium (pericardial mesothelioma), yaitu kanker di lapisan pelindung organ jantung.

·             Mesothelioma testis (testicular mesothelioma), yaitu kanker yang menyerang lapisan pelindung testis atau buah zakar.

Selain jenis di atas, ada juga mesothelioma jinak di paru-paru dan rongga dada yang disebut dengan solitary fibrous tumor. Namun, kondisi ini tidak termasuk dalam jenis mesothelioma yang akan dibahas.

Penyebab Mesothelioma

Penyebab mesothelioma belum diketahui secara pasti. Namun, mesothelioma sering berkaitan dengan paparan asbes atau asbestos. Asbes adalah mineral yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, seperti atap, karena sifatnya yang tahan panas dan tahan api.

Asbes yang hancur, baik pada proses penambangan maupun renovasi bangunan, akan menghasilkan serat atau debu halus. Serat tersebut sangat mudah terhirup, kemudian masuk dan mengendap di dalam organ tubuh, terutama paru-paru.

Jika sampai tertelan, serat asbes juga bisa menyebar melalui sistem limfatik, kemudian mengendap dan menyebabkan kanker di selaput rongga perut (peritoneum).

Gejala Mesothelioma

Mesothelioma berkembang secara bertahap dan biasanya membutuhkan waktu 20 - 60 tahun hingga muncul gejala. Oleh sebab itu, pasien mungkin tidak merasakan gejala apa pun ketika mesothelioma masih di stadium awal. Namun, sel kanker akan makin berkembang seiring waktu dan menekan saraf atau organ lain sehingga timbul gejala.

Gejala mesothelioma tergantung pada organ yang terkena. Pada mesothelioma paru, gejala yang mungkin muncul antara lain :

·             Demam dan berkeringat, terutama di malam hari.

·             Tubuh terasa sangat lelah.

·             Batuk disertai nyeri yang tidak tertahankan.

·             Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru.

·             Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.

·             Nyeri dada

·             Suara serak

·             Sulit menelan

·             Nyeri di pundak atau lengan bagian atas.

·             Pembengkakan atau perubahan bentuk pada ujung jari (jari tabuh).

·             Muncul benjolan pada jaringan di bawah permukaan kulit dada.

Sedangkan mesothelioma perut (peritoneal) dapat menimbulkan gejala sebagai berikut :

·             Demam atau berkeringat pada malam hari.

·             Hilang nafsu makan.

·             Penurunan berat badan.

·             Diare

·             Sembelit

·             Nyeri perut

·             Mual dan muntah.

·             Benjolan atau bengkak di area perut.

·             Gangguan buang air besar dan buang air kecil.

 

 

 

 

 

Referensi              :

1.         Tjam Diana Samara, dkk. 2020. Mesotelioma Akibat Paparan Debu Asbes. Jurnal Biomedik Kesehatan Fakultas Kesehtan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta.

2.         Greenbaum, A., & Alexander, H. 2020. Peritoneal Mesothelioma. Translational Lung Cancer Research, 9(1), pp. S120-32. 

3.         Gray, S., & Mutti, L. 2020. Immunotherapy for Mesothelioma : a Critical Review of Current Clinical Trials and Future Perspectives. Translational Lung Cancer Research, 9(1), pp. S100-19. 

4.         American Cancer Society. 2015. Asbestos and Cancer Risk

5.         National Health Service. 2020. Health A to Z. Asbestosis

6.         Victoria State Government. 2021. Better Health Channel. Mesothelioma

7.         Cancer Research UK. 2021. About Cancer. Mesothelioma

8.         Mayo Clinic. 2020. Diseases & Conditions. Mesothelioma

9.         Mount Sinai. 2021. Health Library. Mesothelioma - Benign Fibrous

10.      Conway, W. Asbestos. 2021. Peritoneal Mesothelioma.