Tempe merupakan lauk makan yang banyak dijumpai di masyarakat Indonesia, Karena kandungan gizinya yang kaya, sehingga tempe sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Tempe juga mudah didapat, murah dan pastinya bergizi.
Manfaat tempe yang mungkin belum kita ketahui adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh.
Tempe mengandung berbagai jenis bakteri baik (probiotik) dan antioksidan isoflavon
b. Mencegah Osteoporosis.
Kandungan kalsium dan vitamin K yang cukup tinggi
c. Mengobati Diare.
Tempe mengandung zat-zat antibakteri yang mampu mengatasi berbagai penyakit infeksi seperti diare.
d. Menjaga Kesehatan Jantung.
Antioksidan dan antiinflamasi yang terkandung pada tempe mampu melindungi pembuluh darah dari kerusakan inflamasi dan oksidatif sehingga membuat jantung sehat.
e. Mencegah Penyakit Jantung Koroner.
Tempe mengandung zat-zat yang mempunyai sifat hipokolesterolemik (menurunkan lemak darah), yaitu: protein, asam lemak tidak jenuh majemuk, serat pangan, niacin, vitamin E, karotenoid, isoflavon dan kalsium
f. Mencegah Berbagai Penyakit Saluran Pencernaan.
Adanya serat pangan yang cukup tinggi pada tempe mampu mencegah penyakit saluran pencernaan, seperti diverticulosis (borok pada usus besar), kanker, dan hernia. Selain itu, enzim lipase, protease, dan amilase yang diproduksi oleh Rhizopus sp (kapang tempe) yang masing-masing berguna untuk pencernaan lemak, protein, dan karbohidrat sangat membantu proses pencernaan makanan di dalam tubuh
g. Mencegah Kanker.
Kandungan antioksidan isoflavon, seperti daidzein, glisitein, genistein dan 6,7,4 trihidroksi isoflavon pada tempe dapat mencegah kanker
h. Mencegah Anemia.
Tempe mengandung protein, zat besi, vitamin B12, asam folat, tembaga dan seng yang sangat dibutuhkan untuk sintesis haemoglobin
i. Mencegah Diabetes Mellitus.
Penyakit ini dapat dicegah karena tempe mengandung protein, serat pangan, dan isoflavon yang mampu menjaga keseimbangan gula darah dan memperbaiki resistensi insulin
j. Mencegah Asma.
Penyakit ini dapat dicegah karena serat pangan dan asam lemak tidak jenuh esensial (asam oleat, linoleat, linolenat) yang terkandung pada tempe mampu mengurangi tingkat peradangan terkait respon pernapasan dan memperkuat sel-sel kekebalan di paru-paru.
k. Mengurangi Resiko Parkinson.
Penyakit ini ditandai oleh gangguan neurologis atau sistem saraf pusat yang tidak normal, sehingga tingkat dopamine menurun. Niacin pada tempe mampu untuk memperbaiki sel-sel saraf yang terganggu sehingga dapat mengurangi resiko penyakit Parkinson.
l. Menghambat Proses Penuaan.
Aktivitas antioksidan (isoflavon) pada tempe berhubungan dengan aktivitas potensial untuk menghambat proses penuaan.
m. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat (low density lipoprotein/LDL).
Isoflavon dan niacin yang terkandung pada tempe telah terbukti sangat efektif menurukan kolesterol jahat secara alami bagi mereka yang berada pada peningkatan risiko serangan jantung dan stroke karena memiliki kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang tinggi serta kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah.
n. Menurunkan Berat Badan.
Bagi mereka yang mempunyai program diet untuk menurunkan berat badan, tempe merupakan makanan yang tepat karena mengandung probiotik untuk melancarkan pencernaan dan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
o. Meningkatkan Kinerja Otak.
Mineral mangan dan tembaga yang terkandung pada tempe berpengaruh baik terhadap kinerja otak.
p. Mengatasi Efek Flatulensi (Perut Kembung).
Perut kembung yang dialami oleh seseorang yang mengonsumsi kedelai dapat diatasi dengan mengonsumsi tempe, karena senyawa karbohidrat raffinosa dan stakhiosa yang terkandung pada kedelai yang tidak tercerna dalam sistem percernaan manusia mengalami hidrolisis oleh enzim amilase selama fermentasi,sehingga efek flatulensinya dapat dihilangkan.
q. Memenuhi Kebutuhan Vitamin B12.
Vitamin B12 yang terkandung pada tempe sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia terutama para vegan dan vegetarian untuk pembentukan sel-sel darah merah.
Referensi:
Dinar, F. (2013). Manfaat tempe terhadap kesehatan tubuh. Pengabdian Kepada Masyarakat, 19, 2–3.
Harisatunnasyitoh, Z., & Fadhilah, I. (2021). Potensi tempe dalam menanggulangi anemia pada remaja. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ. Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/view/10895/6179
Pinasti, L., Nugraheni, Z., & Wiboworini, B. (2020). Potensi tempe sebagai pangan fungsional dalam meningkatkan kadar hemoglobin remaja penderita anemia. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 5(1), 19. https://doi.org/10.30867/action.v5i1.192
Redi Aryanta, I. wayan. (2020). Manfaat tempe untuk kesehatan. Widya Kesehatan, 2(1), 44–50. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v2i1.609
Sumber foto: https://kiatberita.my.id/tips-menyimpan-tempe-agar-tetap-fresh-dan-tahan-lama/
( DOC, PROMKES, RSMH)