Secara bahasa arti isoman adalah isolasi mandiri. Kata ini semakin populer sejak masa pandemi korona. Untuk orang-orang yang dinyatakan positif corona tapi tidak bergejala atau yang berinteraksi langsung dengan yang positif corona, diperintahkan untuk melakukan isoman atau isolasi mandiri minimal selama 10 hari.
Isoman biasanya dilakukan di rumah sendiri, tapi jika penderita mengalami gejala yang membahayakan, sebaiknya penderita langsung dibawa ke rumah sakit yang menangani virus covid-19 ini.
Tujuan isoman adalah agar orang tanpa gejala tidak menularkan virus ke orang lain, atau menjaga daya tahan tubuhnya agar kuat memerangi virus yang sedang bersarang ditubuhnya.
Menjalani isolasi mandiri di rumah ternyata tidak sesederhana yang diperkirakan. Pasien positif Covid-19 pada umumnya mengalami kepanikan, kecemasan, serta menanggung rasa sakit fisik, baik itu batuk, pilek, lemas, insomnia, dan anosmia (kehilangan penciuman) yang diakibatkan oleh serangan virus tersebut. Mirisnya, orang yang sedang menjalani isolasi mandiri harus mengurus dirinya sendiri. Tidak ada yang mendampingi dan merawat langsung, tidak ada yang memijat ketika rasa penat datang mendera. Karena hal ini disebabkan virus yang berada di tubuhnya dapat menularkan kepada orang lain, sehingga pasien harus menyendiri menjalani isolasi mandiri.
Kegiatan rutin yang direkomendasikan untuk pasien Covid-19 selama menjalani isoman antara lain:
· Membuka jendela di pagi hari (biarkan sinar matahari masuk dan sirkulasi udara bertukar dengan baik)
· Berjemur selama kurang lebih 10–15 menit pada jam di antara pukul 08.00–09.00 pagi
· Rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer
· Melakukan olahraga ringan secara rutin (bisa 3-5 kali seminggu)
· Tidur dan istirahat cukup
· Makan bergizi seimbang 3 kali sehari
· Mengkonsumsi vitamin peningkat daya tahan tubih secara rutin (seperti vitamin E, D, dan C) serta Zinc
· Memantau suhu tubuh pada pagi dan sore hari
· Memantau saturasi oksigen setiap pagi dan malam
Selama menjalani isoman kemungkinan kita akan mengalami rasa keterasingan, bosan,atau putus asa. Tanamkan dalam diri kita untuk terus berpikir positif bahwa kita bisa sembuh. Jangan lupa juga, hindari stress dan jaga suasana hati kita tetap baik. Karena hati yang bahagia memperkuat sistem imun tubuh kita.
Daftar Pustaka
[1] Effani Munanda Anggraini. 2021. Arti Isoman. URL https://sumsel.tribunnews.com [ diakses pada tanggal 22 April 2021 pukul 20.24 ]
[2] Asnul. 2021. Yuk, Kita Peduli pada Pasien Isoman ! URL https://www.djkn.kemenkeu.go.id [diakses pada tanggal 9 Agustus 2021 pukul 17.13 ]
[3] Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 2021. Buku Panduan Isolasi Mandiri. URL https://www.papdi.or.id [ diakses pada tanggal 7 Juli 2021 ]