Selasa, 18 Oktober 2022 16:32 WIB

Apa Sih Gas Air Mata Itu?

Responsive image
3726
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Gas air mata adalah senyawa kimia yang untuk sementara dapat membuat orang kehilangan kemampuannya melihat, menyebabkan iritasi pada mata, mulut, gangguan kesehatan tenggorokan, paru-paru dan kulit. Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk semprotan ataupun granat. Gas air mata atau yang kerap disebut CS dengan rumus kimia 2-Clorobnzalden Malononitril dengan memiliki panjang hanya sekitar 10 cm atau sebesar ukuran telapak tangan orang dewasa, biasanya gas air mata berbentuk seperti peluru dan ditembakkan melalui pistol pelontar atau ditembakkan dari tabung, setelah ditembakkan dan jatuh, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih. Gas air mata sendiri sebenarnya bukan merupakan gas, itu adalah bubuk yang mengembang ke udara sebagai kabut halus dan biasanya untuk membubarkan kerumunan atau sekelompok orang yang dianggap sebagai ancaman. Umumnya digunakan dalam peristiwa demonstrasi.

Paparan terhadap gas air mata menyebabkan dampak jangka pendek dan jangka panjang termasuk pengembangan penyakit pernafasan, luka, dan penyakit mata parah, sebagai senjata tidak mematikan atau kurang mematikan ada risiko cedera serius permanen, gas air mata bekerja membuat iritasi membran mucus pada mata, hidung, mulut, dan paru-paru, serta menyebabkan tangis, bersin, batuk, kesulitan bernafas, dan nyeri di mata.

Gejala-gejala awal dari paparan gas air mata sensasi terbakar yang menimbulkan rasa perih dan membuat keluaranya air mata, pandangan buram, hingga batuk atau dada sesak biasanya muncul sekitar 20 hingga 60 detik setelah tubuh terekspos. Meski dampak gas air mata biasanya hanya peradangan kulit ringan, iritasi biasa, komplikasi tertunda juga mungkin terjadi. Paparan tinggi atau frekuensi tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit pernafasan seperti para pengidap penyakit pernafasan seperti asma sangat berisiko tinggi mungkin butuh pertolongan medis. Paparan kulit terhadap gas CS juga dapat menyebabkan luka bakar kimia atau memicu alergi pada kulit. Dan ketika orang terkena dalam jarak dekat atau terpapar parah, cedera mata dapat menyebabkan kehilangan ketajaman penglihatan permanen. Sebagian besar kasus dari paparan gas air mata biasanya terjadi secara langsung dan cepat. Gas air mata ini juga bisa menyebabkan dampak kronis atau berkepanjangan, paparan yang berlangsung panjang atau dalam dosis tinggi dan paparan yang terjadi di ruangan tertutup juga bisa memberikan dampak kronis.

Beragam cara untuk menghilangkan zat kimia dan meredakan gejala, pertolongan pertama untuk rasa terbakar pada mata adalah irigasi  (menyemprot atau membilas) dengan air untuk membuang zat kimianya, mandi, dan menggosok seluruh tubuh dengan sabun dan air dapat menghilangkan partikel yang melekat pada kulit, pakaian, sepatu dan aksesoris yang terkena uapnya harus dicuci bersih karena partikel yang melekat dapat tetap aktif selama sepekan. Menghindari atau pergi dari daerah terpapar gas ke tempat berudara segar, melepas pakaian yang terpapar, dan menghindari pemakaian handuk bersama dapat mengurangi reaksi kulit dan langsung melepas lensa kontak karena dapat tertempeli partikel.

Efek lain yang perlu diantisipasi adalah sesak nafas, gangguan paru-paru, radang tenggorokan dan lainnya akibat gas air mata, pembengkakan kornea dibagian mata akibat paparan zat kimia gas air mata sangat membuat penderita tidak nyaman.

Pemanfaatan gas air mata dalam upaya pengendalian kerusuhan di Indonesia memerlukan regulasi yang disepakati bersama seluruh lintas sektor guna meminimalisasi dampak kesehatan pada penderita

 

Referensi  :

Ketahui Dampak dan Cara Penanganan Gas Air Mata. https://hmjkimia.uin.malang.ac.id.

dr. Anton Sony W., Sp.THT, KL.,MSc. Bahaya Paparan Gas Air Mata. https://www.ugm.ac.id.