Jumat, 23 September 2022 08:34 WIB

Cacar Monyet

Responsive image
2783
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Organisasi Kesehatan Dunia / WHO pada Bulan Juli 2022 menetapkan kasus cacar monyet (monkeypox) yang mewabah beberapa bulan belakangan sebagai darurat kesehatan global. Saat ini, kasus cacar monyet telah terdeteksi di lebih dari 70 negara dengan jumlah kasus mencapai belasan ribu. Cacar monyet adalah penyakit yang menyebabkan demam, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening, dan lesi kulit. Penyebab penyakit ini adalah virus monkeypox yang terkait dengan virus cacar. Sebagian besar orang yang tertular cacar monyet sembuh dalam waktu 3-4 minggu. Namun, penyakit tersebut bisa menjadi lebih serius bagi sebagian orang dan berpotensi mengakibatkan kematian. Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis orthopoxvirus. Virus ini menular melalui kontak dekat dengan orang atau hewan yang membawa virus monkeypox. Virus ini juga bisa menular melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti handuk dan seprai.

Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.

Penyebab Cacar Monyet

Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok orthopoxvirus. Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox.

Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama.

Gejala Cacar Monyet

Gejala cacar monyet akan muncul 5-21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet adalah :

1.      Demam

2.      Letih atau lemas

3.      Menggigil

4.      Sakit kepala

5.      Nyeri otot

6.      Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.

Gejala awal cacar monyet dapat berlangsung selama 1-3 hari atau lebih. Setelah itu, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atau tungkai.

Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.

Pemeriksaan Cacar Monyet

Kemunculan ruam saja belum tentu menandakan cacar monyet. Oleh sebab itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk melihat keberadaan virus di dalam tubuh, yaitu melalui :

1.      Tes darah

2.      Tes usap tenggorokan.

3.      Biopsi kulit, dengan mengambil sampel jaringan kulit untuk diperiksa dengan mikroskop.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat cacar monyet adalah :

1.      Infeksi bakteri

2.      Infeksi paru

3.      Radang otak (ensefalitis)

4.      Infeksi kornea (keratitis)

Pencegahan Cacar Monyet

Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi. Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah :

1.      Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka.

2.      Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet.

3.      Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya.

4.      Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang.

Guna mencegah penularan cacar monyet, dokter akan memberikan vaksin smallpox, terutama kepada petugas medis yang merawat pasien cacar monyet. Selain vaksin smallpox, petugas medis juga perlu mengenakan alat pelindung diri saat merawat pasien.            

 

Referensi        :

Ilham Aksanu Ridhlo. 2022. Penyakit Cacar Monyet : 4 Hal yang Perlu Anda Ketahui Supaya Tak Tertular. Jurnal Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Bunge, E., et al. 2022. The Changing Epidemiology of Human Monkeypox - A Potential Threat? A Systematic Review. PLOS Neglected Tropical Diseases, 16(2).

Wardiana, M., et al. 2021. Chickenpox Mimicking Monkeypox in Adult with Diabetes Mellitus and Acute Kidney Injury : Diagnosis and Management. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 33(3), pp. 213-23.

World Health Organization. 2019. Fact Sheets. Monkeypox.

 Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Monkeypox. Examining Animals with Suspected Monkeypox.

 Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Poxvirus. Monkeypox.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Infeksi Emerging. Frequently Asked Questions (FAQ) Monkeypox.