Rabu, 06 Juli 2022 09:56 WIB

Kuliah Sambil Bekerja Dan Mengurus Keluarga? Why Not?

Responsive image
389
Ns. Fairus Ali Abdad S.Kep , MARS - RS Jiwa dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

Melanjutkan pendidikan bagi ibu bekerja terkadang merupakan salah satu cita-cita yang kerap kali berkaitan dengan minat dan pengembangan karier. Status berkeluarga bagi wanita bekerja sering berkorelasi dengan  tugas dan tanggung jawab yang banyak yang berpotensi menguras banyak energi. Kondisi ini cukup berat untuk dijalani, tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan. Dengan beban tanggung jawab mengurus rumah tangga dan mengasuh anak, ibu bekerja kerap kali ditantang untuk dapat menyelesaikan setiap kewajiban dan tanggung jawabnya dengan segala rintangan dan ujian.

Perkembangan tren ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam proses pengembangan karier kerap kali menantang wanita mandiri yang bekerja untuk menjalani pendidikan berkelanjutan. Hal ini menjadi tanggung jawab baru yang memerlukan kesiapan mental dan strategi agar mencapai keberhasilan dan kesuksesan yang diharapkan. Ada banyak hal yang perlu disiapkan untuk dapat menjalani multitugas dan peran sebagai wanita bekerja yang berkeluarga pada saat memutuskan melanjutkan kuliah. Beberapa hal penting yang perlu dicermati sebelum  memutuskan melanjutkan kuliah adalah:

Bangun keyakinan diri

Menjalani peran dengan multi tugas dan fungsi tentu saja diperlukan kesiapan mental dan fisik yang paripurna. Sebelum memutuskan untuk melanjutkan kuliah, penting sekali seorang ibu bekerja meningkatkan keyakinan diri atas keputusan yang akan diambil. Sebaiknya keputusan tersebut merupakan keputusan yang telah dipikirkan matang-matang dan telah mempertimbangkan banyak risiko. Jangan memutuskan sesuatu karena ikut-ikutan apalagi untuk alasan iseng-iseng semata.

Bangun support system

Dengan beban tugas dan fungsi yang banyak, ibu bekerja yang hendak melanjutkan kuliah perlu membangun support system yang kuat. Dimulai dari dukungan keluarga, terutama pasangan. Hal ini perlu dilakukan karena keputusan melanjutkan kuliah akan berdampak pada pelaksanaan tugas rumah tangga dan pengasuhan anak. Hal ini juga berkaitan dengan anjuran agama di mana dalam menjalani kegiatan apapun, wajib hukumnya seorang istri mendapatkan izin dari suami.

Selain dukungan dari pasangan,  support system lain yang tidak kalah penting adalah orang-orang terdekat seperti orang tua, saudara, jika memungkinkan seluruh keluarga atau beberapa orang teman dan sahabat.  Dengan support system yang baik, diharapkan pada saat menjalankan banyak tugas secara bersamaan ada orang-orang terdekat yang bersedia membantu dan memahami kondisi yang tengah dijalani.

Dukungan pimpinan dan rekan kerja

Sebelum memutuskan untuk melanjutkan kuliah, kita perlu mendapatkan dukungan dan arahan dari atasan atau pimpinan di tempat bekerja. Walaupun melanjutkan kuliah adalah hak ASN dalam rangka meningkatkan kompetensi, kita tetap perlu mencermati setiap regulasi yang mengatur tentang pendidikan berkelanjutan bagi ASN. Begitu juga dengan pekerja swasta. Sebaiknya kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang  aturan melanjutkan kuliah yang ditetapkan di tempat bekerja  agar keputusan yang diambil merupakan hal yang sesuai dengan aturan, dan pada akhirnya dapat berdampak positif bagi kemajuan pribadi dan perusahaan.

Manfaatkan teknologi dengan bijaksana

Di era digital seperti saat ini,  “melek teknologi” merupakan salah satu syarat mutlak yang perlu dikuasi dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam menunjang proses perkuliahan.  Jangan malu untuk bertanya dan mempelajari hal-hal baru. Manfaatkan teknologi dengan bijaksana dalam kegiatan pembelajaran. 

Perlunya fokus

Dengan banyak peran yang harus dijalani, kemampuan untuk fokus perlu diasah setiap saat, karena salah satu jalan menuju kesuksesan adalah fokus terhadap bidang yang digeluti. Meskipun seorang perempuan sudah ditakdirkan untuk multitasking, tapi dalam menjalankan banyak tugas dan peran diperlukan fokus dan konsentrasi.  Jurnal atau jadwal kegiatan dapat dibuat untuk membantu menentukan tugas mana yang perlu diselesaikan segera. Jika diperlukan, atur pengingat pada  smartphone  untuk mengatur jadwal kegiatan sehari-hari. Upayakan patuh terhadap jadwal yang dibuat. Hal ini akan baik bagi pengaturan waktu agar terhindar dari kelelahan atau burn out.

Tetap jaga kesehatan fisik dan mental

Daripada menghabiskan waktu luang untuk kegiatan yang kurang bermanfaat, sebaiknya gunakan waktu luang untuk olahraga, istirahat dan sewaktu-waktu melakukan me time. Jangan memaksakan diri melakukan kegiatan di saat tubuh sedang terasa lelah, karena hasilnya pasti tidak akan maksimal. Penuhi kebutuhan nutrisi dan kebutuhan tidur dengan seimbang. Kurang tidur dapat membuat tubuh tidak fit dan memicu gangguan kesehatan mental dan fisik. Beberapa sumber referensi juga menyebutkan bahwa  minum kopi atau mengonsumsi suplemen vitamin merupakan salah satu solusi alternatif saat menjalankan banyak tugas secara bersamaan.

Bersikap realistis

Jika melanjutkan kuliah belum dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang diinginkan, tidak perlu  patah semangat dan putus asa. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi guna menunjang  karir dan aktualisasi diri dapat dilakukan tidak hanya melalui jalur pendidikan karena kita dapat memilih pendidikan non formal seperti kursus, seminar, pelatihan profesi, dan lain sebagainya. 

Jadi, bagi ibu bekerja yang memiliki keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi tidak perlu ragu untuk mewujudkannya karena segala hal dapat kita capai dengan semangat dan keyakinan untuk maju. 

 

Refferensi:

1.   UU nomer 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

2.   Vanderbilt. T: Beginners; Panduan Bagi Kita Yang Ingin Belajar Banyak Hal Baru Tanpa Batasan Usia

3.   Utaminingsih. A, 2017, Buku Gender dan Wanita Karier

4.   Buku tentang pengembangan diri