Jumat, 16 September 2022 11:29 WIB

Indeks Massa Tubuh Remaja

Responsive image
25982
Nyimas Sri Wahyuni, M.Kep,SP,Kep.A - RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

Penilaian status gizi remaja dapat dilakukan dengan antropometri yang penilaian melihat indeks BB/TB2. Penilaian ini dikenal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT=kg/m2) berdasarkan umur (BMI for Age) dalam ketetapan WHO dilihai persentilnya. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indeks antropometri membandingkan berat badan dan tinggi badan yang dirumuskan sebagai berikut, berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. IMT merupakan indikator yang dapat dipercaya untuk mengukur lemak tubuh anak-anak dan remaja. IMT dapat dipertimbangkan sebagai alternatif untuk pengukuran langsung lemak tubuh.Ditambah lagi, IMT tidak mahal dan mudah untuk membentuk metode skrining untuk kategori berat badan yang menjurus ke masalah kesehatan (Center for disease control and prevention (CDC), 2000).

IMT digunakan sebagai alat skreening untuk mengidentifikasi kemungkinan masalah berat badan pada anak-anak dan remaja muda. (CDC, 2000). Cara menghitung IMT adalah berat badan dalam satuan kilogram dibagi kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Karena tinggi badan jarang dicatat dalam meter, sehingga meter dikonversikan menjadi sentimeter yaitu mengalikan meter dengan angka 100. Setelah itu, membagi berat badan dengan sentimeter kuadarat, dimana hal tersebut sama pada pembagian berat badan (kilogram) dengan kuadarat tinggi badan dalam sentimeter kemudian kalikan dengan 10.000, seperti rumus IMT sebagai berikut (CDC 2000):

Rumus : BMI = weight (kg)/[height (m)]2

Cara perhitungan : [weight (kg)/ height (cm)/ height (cm)] x 10.000

Menurut Center for disease control and prevention (CDC) 2000, IMT bukan alat digunakan sebagai penegak diagnosa. Berdasarkan hal tersebut maka CDC memilih untuk menggunakan kata Healthy weight untuk mengganti kata Normal weight; at risk of overweight untuk mengganti overweight dan overweight untuk mengganti obes. Dalam menggunakan IMT untuk anak dan remaja muda, pemakaian umur dan sex dipertimbangkan dengan dua alasan. Pertama, jumlah lemak tubuh berubah menurut usia. Kedua, jumlah lemak tubuh berbeda antara laki-laki dan perempuan.

Penilaian dengan menggunakan IMT ini direkomendasikan sebagai dasar indikator antropometri untuk remaja yang kurus atau overweight. Indeks IMT berdasarkan umur ini memiliki kelebihan yaitu tidak memerlukan informasi tentang usia kronologis, karena bagaimanapun indeks BB/TB akan berubah sesuai dengan perubahan umur. Itu sebabnya pada tinggi badan tertentu, berat badan yang sesuai dengan persentil yang umum tidaklah sama untuk semua umur. Indikator BB/TB selama remaja hanya jika digunakan dengan kategori umur yang terbatas. Oleh karena itu, IMT berdasarkan umur ini telah direkomendasikan sebagai indikator terbaik untuk masa remaja (CDC, 2000).

Penilaian antropometri pada remaja dapat memonitor dan mengevaluasi perubahan hormon pertumbuhan dan proses kematangan selama periode ini. Antropometri juga sensitif terhadap kejadian kekurangan dan kelebihan gizi, sehingga antropometri dapat digunakan sebagai indikator status gizi dan risiko kesehatan (Almaitser,2009).

Klasifikasi status gizi menurut baku antropometri WHOdapat dilihat pada tabel :

Klasifikasi Status Gizi Remaja Menurut WHO 2000

Underweight/kurus : < 5  Percentile, Baik : 5 th - < 85thbPercentile,

Risk of overweight/ risiko gemuk : 85th – 95th percentile

Overweight/Gemuk : ≥ 95th percentile

Hasil penilaian persentil ini memudahkan anak menilai status gizinya sendiri. Sudahkah anak remaja anda dihitung status gizinya?

 

Referensi:

Almatsier, S., 2009. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Center for disease control and prevention (CDC), 2000. Body Mass Index: Considerations for practioners.1-4

Sumber foto: kompasiana.com