Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi di mana seseorang merasa dirinya paling penting, sangat membutuhkan perhatian, dan kekaguman berlebihan. Selain itu, gangguan ini juga kerap menyebabkan kurangnya empati terhadap orang lain. Meski memiliki kepercayaan diri yang tinggi, orang yang mengidap gangguan ini lemah terhadap kritik sekecil apapun. Gangguan kepribadian narsistik kerap menimbulkan masalah di kehidupan sehari-hari seperti di tempat kerja atau sekolah. Umumnya, orang dengan gangguan narsistik akan merasa tidak bahagia atau kecewa ketika tidak mendapatkan pujian. Pengidap gangguan kepribadian narsistik juga memiliki perasaan yang mudah tersinggung. Bahkan, cenderung mudah depresi ketika mereka dinasihati oleh orang lain. Gangguan kepribadian narsistik dapat membuat penderitanya tidak bahagia atau kecewa jika tidak diperlakukan atau dipuji seperti yang mereka harapkan. Hal ini bisa menimbulkan masalah di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan atau lingkup sosial.
Penyebab Narsistik
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan gangguan kepribadian narsistik. Namun, narsistik diduga terkait dengan sejumlah faktor berikut :
Gejala Narsistik
Gejala narsistik dapat berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala tersebut dapat berupa :
Di sisi lain, gangguan kepribadian narsistik bisa menyebabkan penderitanya tidak mampu menerima kritik dari orang lain. Akibatnya, penderita narsistik dapat mengalami sejumlah gejala berikut :
Pemeriksaan Narsistik
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan mengacu pada kriteria narsistik pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). Menurut pedoman tersebut, diagnosis gangguan
kepribadian narsistik dapat ditegakkan bila pasien memiliki 5 dari 9 kriteria berikut ini :
Pengobatan Narsistik
Metode utama untuk mengatasi narsistik adalah terapi psikologis. Tujuannya adalah agar pasien bisa memahami diri sendiri dengan lebih baik dan mampu mengendalikan perilakunya. Terapi yang dapat dilakukan meliputi :
Selain terapi, obat-obatan juga dapat diberikan untuk membantu meredakan gejala penyerta, seperti gangguan kecemasan atau depresi. Beberapa obat-obatan yang dapat diberikan adalah :
Referensi :
1. Dewi Purnama Sari. 2021. Gangguan Kepribadian Narsistik dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental. Jurnal Bimbingan dan Konseling IAIN Curup Rejang Lebong Bengkulu
2. Grapsas, S., et al. 2020. The "Why" and "How" of Narcissism : a Process Model of Narcissistic Status Pursuit. Perspectives on Psychological Science : A Journal of the Association for Psychological Science, 15(1), pp. 150-72.
3. Kacel, E., Ennis, N., & Pereira, D. 2017. Narcissistic Personality Disorder in Clinical Health Psychology Practice : Case Studies of Comorbid Psychological Distress and Life-Limiting Illness. Behavioral Medicine (Washington, D.C.), 43(3), pp. 156-64.
4. Cleveland Clinic. 2020. Disease & Conditions. Narcissistic Personality Disorder.
5. Mayo Clinic. 2017. Diseases & Conditions. Narcissistic Personality Disorder.
6. Ambardar, S. Medscape. 2018. What are the DSM-5 Diagnostic Criteria for Narcissistic Personality Disorder (NPD)?
7. Very Well Mind. 2020. What is Narcissistic Personality Disorder (NPD)?