Rabu, 31 Agustus 2022 16:37 WIB

Mengenal Cacar Air

Responsive image
56602
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Cacar air umumnya diderita anak-anak di bawah usia 10 tahun. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini juga dapat diderita orang dewasa. Bahkan pada orang dewasa, gejalanya cenderung lebih berat dibandingkan penderita anak-anak. Cacar air merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan istilah varisela. Seperti penyakit lain yang juga disebabkan oleh virus, cacar air dapat sembuh dengan sendirinya (selflimiting disease). Biasanya, seorang hanya akan menderita cacar air satu kali seumur hidupnya. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan Anda dapat terkena lebih dari satu kali. Penderita yang terinfeksi virus ini ditandai dengan munculnya ruam kemerahan berisi cairan yang sangat gatal di seluruh tubuh. Pada sebagian besar penderitanya, cacar air merupakan penyakit ringan, khususnya setelah digalakkan program vaksinasi cacar air pada pertengahan tahun 1990-an. Kendati demikian, cacar air tetap dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius pada penderita yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS.

Gejala Cacar Air

Gejala cacar air muncul setelah 10 hingga 21 hari tubuh terpapar virus Varicella. Gejala cacar air ditandai dengan :

1.      Demam

2.      Pusing

3.      Lemas

4.      Nyeri tenggorokan

5.      Selera makan menurun.

6.      Ruam merah, yang biasanya berawal dari perut, punggung, atau wajah, dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

Terdapat 3 (tiga) tahap perkembangan ruam sebelum mencapai tahap penyembuhan. Tahap tersebut berupa :

1.      Ruam merah menonjol.

2.      Ruam mejadi seperti luka lepuh berisi cairan (vesikel), yang dapat pecah dalam beberapa hari.

3.      Luka lepuh yang pecah menjadi kerak kering, dan dapat hilang dalam waktu beberapa hari.

Ketiga tahap perkembangan ruam cacar air dalam tubuh tidak berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Ruam baru bermunculan secara terus-menerus selama masih terjadi infeksi, dan baru mereda hingga hilang sepenuhnya dalam waktu 14 hari, namun perlu memperhatikan tanda-tanda terjadinya komplikasi, di antaranya :

1.      Ruam menyebar pada satu atau kedua belah mata.

2.      Warna ruam menjadi sangat merah dan hangat, yang menunjukkan terjadi infeksi bakteri sekunder.

3.      Ruam diikuti keluhan pusing, disorientasi, detak jantung yang cepat, napas pendek, tremor, kehilangan koordinasi otot, muntah, batuk yang semakin parah, leher kaku, atau demam melebihi 390C.

Penyebab Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh virus Varicella yang bisa menular dengan sangat mudah dan cepat. Infeksi virus ini bisa menyebar melalui udara saat penderita batuk atau bersin, dan kontak langsung dari lendir, air ludah, atau cairan dari luka lepuh. Penularan ini terjadi pada dua hari sebelum ruam muncul hingga seluruh kerak kering pada luka hilang.

Sejumlah kondisi dapat menyebabkan seseorang rentan mengalami cacar air. Di antaranya adalah :

1.      Belum pernah terkena cacar air.

2.      Belum menerima vaksin cacar air, terutama ibu hamil.

3.      Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV, menggunakan obat kotikosteroid, atau menjalani kemoterapi.

4.      Bekerja di tempat umum, seperti di sekolah atau rumah sakit.

5.      Bayi yang baru lahir dari ibu yang yang belum divaksinasi cacar air.

6.      Berusia di bawah 12 tahun.

Penanganan Cacar Air

Penanganan cacar air bertujuan untuk mengurangi keparahan gejala yang dialami oleh pasien, baik dengan atau tanpa bantuan obat dari dokter. Umumnya, penderita cacar air hanya perlu penanganan di rumah. Hal yang perlu diperhatikan adalah istirahat yang cukup dan melakukan upaya agar sistem kekebalan tubuh meningkat. Caranya adalah dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain itu perlu juga untuk menjaga kebersihan kulit dengan tetap mandi dan mengeringkan tubuh perlahan dengan menggunakan handuk.

Selanjutnya, pastikan Anda merawat dengan seksama luka cacar air untuk mengurangi risiko infeksi bakteri. Langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain :

1.      Bersihkan kulit dengan air dan sabun yang lembut.

2.      Selalu jaga kebersihan tangan dengan rutin mencucinya.

3.      Potong kuku agar tidak melukai kulit saat tidak sengaja menggaruk.

4.      Jaga agar pakaian tetap kering dan bersih.

Untuk mencegah penyebaran cacar air, jangan beraktivitas di luar rumah dahulu sampai semua bintil mengering dan mengelupas.

Pencegahan Cacar Air

Langkah pencegahan yang cukup efektif dalam menghindari terjadinya cacar air adalah dengan menjalani vaksinasi cacar air. Vaksinasi ini dianjurkan untuk anak kecil dan orang dewasa yang belum melakukan vaksinasi. Pada anak kecil, penyuntikan vaksin Varicella atau cacar air pertama dilakukan pada umur 12 hingga 15 bulan, dan penyuntikan lanjutan dilakukan ketika anak berusia 2 hingga 4 tahun. Sedangkan anak yang lebih besar dan dan orang dewasa perlu mendapat 2 (dua) kali vaksinasi, dengan perbedaan waktu setidaknya 28 hari.

 

Referensi :

Candra Dwi A, dkk. 2011. Asuhan Keperawatan pada Pasien Anak dengan Varisela (Cacar Air). Jurnal Kesehatan Poltekes Surabaya.

Ramona Dumasari Lubis. 2008. Varisella dan Herpes Zoster. Departemen Ilmu Penyakit Kulit Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.

Cohen, J, Breur, J. 2015. Chickepox : Treatment. BMJ Clinical Evidence. 2015. pii: 0912.

Hambleton, S. 2005. Chickenpox. Current Opinion in Infectious Diseases, 18(3), pp. 235-40.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2017. Jadwal Imunisasi 2017.