Senin, 29 Agustus 2022 14:27 WIB

Bahaya Resistensi Antibiotik

Responsive image
7804
dr. Reni Widyastuti, Sp.FK - RSUP Persahabatan Jakarta

Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Secara umum obat ini bekerja melalui dua cara, yaitu menghambat pertumbuhan bakteri atau membunuh bakteri. Sebelum adanya antibiotik (pre-antibiotic era), penyakit akibat infeksi bakteri seringkali dapat mengakibatkan kematian. Infeksi kulit yang tergolong ringan misalnya, bisa memberat dan berakhir dengan kematian karena belum ditemukan obat yang dapat mengatasi infeksi tersebut.

Penemuan antibiotik pertama yaitu penisilinoleh Alexander Flemming pada tahun 1928 merupakan sebuah momentum besar dalam dunia kedokteran. Penemuan penisilin selanjutnya diikuti dengan penemuan berbagai jenis antibiotik lainnya. Penyakit akibat infeksi bakteri dapat diatasi dengan relatif mudah setelah ditemukannya berbagai antibiotik.

Penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik.Resistensi antibiotik merupakan suatu fenomena saat bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga tidak dapat lagi dibunuh atau dihambat pertumbuhannya oleh antibiotik. Penggunaan antibiotik secara tidak tepat yang dapat mengakibatkan resistensi misalnya penggunaan antibiotik dengan durasi atau dosis yang tidak tepat dan penggunaan antibiotik sembarangan (di luar kasus infeksi bakteri).

Bakteri yang sudah kebal terhadap antibiotik dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Selain itu, “kekebalan” yang dimiliki oleh satu bakteri dapat ditularkan ke bakteri lain. Hal itulah yang menyebabkan cepatnya perkembangan resistensi antibiotik. Kecepatan perkembangan resistensi antibiotik ini jauh melebihi kecepatan penemuan antibiotik baru.

Saat ini cadangan antibiotik yang tersedia sudah semakin menipis.Meningkatnya kasus resistensi antibiotik menyebabkan beberapa jenisantibiotik tersebut tidak mampu lagi digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Apabila kejadian resistensi antibiotik ini terus meningkat, kita seolah-olah akan kembali ke masa lalu, saat antibiotik belum ditemukan. Saat itu, infeksi bakteri yang ringan sudah dapat mengakibatkan kematian karena tidak ada obatnya. Tidak berlebihan jika resistensi antibiotik dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar bagi dunia kesehatan.

Belum terlambat bagi kita untuk membantu menghentikan perkembangan resistensi antibiotik. Cara termudah adalah dengan tidak menggunakan antibiotik sembarangan, misalnya dengan tidak mengkonsumsi antibiotik tanpa resep dokter dan selalu menggunakan antibiotik sesuai anjuran dari dokter. Penting untuk diingat bahwa penggunaan antibiotik sembarangan tidak hanya berbahaya bagi orang yang menggunakan antibiotik tersebut, tapi juga bagi orang lain karena risiko resistensi antibiotik yang ditimbulkan.

 

Referensi:

Aminof, RI. A brief history of the antibiotic era: lessons learned and challenges for the future. Front Microbiol. 2010;1(134):1-7

Shlaes DM, Bradford PA. Antibiotics-From There to Where?:How the antibiotic miracle is threatened by resistance and a broken market and what we can do about it. 2018;3(1):19-34

Rugina S. Resistance to Antimicrobians – A Global Problem with Sectoral Resolution. The Journal of Critical Care Medicine 2018;4(2):47-49

Sumber gambar https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-bakteri/antibiotik/