Stres bukan hal yang asing bagi kita. Stres pasti terjadi pada siapapun kapanpun dan dimanapun. tak terkecuali di tempat kerja. Para karyawan tentu sering menemui kondisi seperti kelebihan atau kekurangan beban kerja, ketidakpuasan dalan bekerja dan ketidaknyamanan kerja. Hal ini yang memicu stres kerja pada karyawan. Stres merupakan suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Jika seseorang mengalami stres yang terlalu besar maka akan dapat menganggu kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya dan pekerjaan yang akan dilakukannya (Handoko dalam Ananda, 2021). Menurut Fahmi (2017), stres tidak timbul begitu saja namun penyebab stres timbul karena faktor peristiwa yang mempengaruhi kejiwaan seseorang, dan peristiwa itu terjadi di luar dari kemampuannya sehingga kondisi tersebut telah menekan jiwanya. Stres di tempat kerja dapat berakibat pada gangguan kesehatan dan berpengaruh terhadap kesejahteraan karyawan yang tentunya dapat berakibat negatif terhadap produktivitas dan keuntungan di tempat kerja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa stres kerja dapat menurunkan produktivitas dan performa kerja karyawan.
Lalu, apa sajakah yang menyebabkan seseorang stres di tempat kerja? Menurut Sopiah (2018:87) terdapat beberapa penyebab stres (stresor) kerja, yaitu :
1. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik yang dapat menyebabkan stres antara lain tempat kerja yang terlalu bising, penerangan yang tidak sesuai sehingga mengganggu pekerjaan, ruang kantor yang tidak ideal, hingga kualitas udara.
2. Peran dan tugas
Peran dan tugas yang dapat menyebabkan stres misalnya Ketika karyawan kesulita memahami tugasnya atau peran yang dijalankan dan bekerja terlalu berat.
3. Hubungan antar pribadi
Penyebab stres karena hubungan antar pribadi terjadi antar rekan kerja atau dengan atasan biasanya karena perbedaan karakter, kepribadian, latar belakang, persepsi, dan bahkan adanya kompetisi untuk mencapai target kerja.
4. Organisasi
penyebab stres karena organisasi biasanya berkaitan dengan kebijakan organisasi. salah satu contohnya adalah pengurangan jumlah pegawai yang berdampak terhadap hilangnya pekerjaan bagi karyawan yang dipecat dan meningkatnya beban kerja bagi karyawan yang bertahan.
Jika anda mulai merasa tekanan dan beban yang berlebih selama bekerja, mulailah mengelolanya. Hal ini perlu dilakukan tidak berdampak lebih buruk bagi diri sendiri dan lingkungan. Mengelola stres kerja dapat dilakukan dengan pendekatan pribadi maupun pendekatan organisasi. Pendekatan organisasi lebih melibatkan peran organisasi dalam mengatur sistem kerja karyawan untuk mengurangi stres yang mungkin terjadi. Sementara itu, pendekatan pribadi merupakan upaya mengelola stres yang dapat dilakukan oleh diri sendiri. Anda dapat mencoba mengelola stres melalui pendeketan pribadi karena upaya ini tergolong cukup mudah dilakukan. Menurut Tosi dalam Wijono (2015:164), mengelola stres dengan pendekatan pribadi dapat menggunakan dua strategi yaitu :
Strategi Psikologis. strategi ini meliputi :
a. Meningkatkan kesadaran diri sendiri agar dapat berpikir secara jernih sehingga emosi dapat dikendalikan. Ketika emosi dapat dikendalikan, maka stres kerja dan beban psikis akan berkurang.
b. Mengurangi ketegangan dengan mencari tempat yang tenang untuk melakukan meditasi. Meditasi dilakukan dengan menempatkan posisi tubuh dengan rileks, memejamkan mata, mendengarkan pernapasan secara teratur selama 20 menit untuk melepaskan ketegangan otot.
c. Melakukan konseling dan psikoterapi untuk menemukan masalah dan sumber ketegangan yang menimbulkan stres. Melalui konselilng, pandangan seseorang tentang suatu kondisi atau situasi dapat diubah sehingga memungkinkan stres kerja berkurang.
· Strategi Fisiologis, dilakukan dengan melatih kesehatan fisik untuk mengurangi stres. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain mengadakan latihan fisik, mengatur pola makan, berhenti merokok dan olahraga teratur.
Jangan remehkan perasaan tertekan dalam diri sendiri yang mulai membuat tidak nyaman. Anda bisa mencoba mengendalikan sendiri atau segera menemui ahlinya untuk melakukan konseling agar tidak menjadi lebih buruk. Stay health, Healthies!
Referensi:
Ananda, Mega S., dkk. (2021). Pengaruh Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap stress Kerja pada
Karyawan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional IV Tanjungkarang. Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, 2(4).
Fahmi, S. (2017). Pengaruh Stres Kerja Dan Konflik Kerja Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT.
Omega Mas Pasuruan. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 12(3), 107-116.
Sopiah, & Sangadji, E. M. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. (D. Prabantini, Ed.) (Ed.1).
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Wijono, Sutarto. 2015. Psikologi Industri & Organisasi. Jakarta: Kencana