Aspek Motorik
Keterampilan motorik anak usia sekolah meliputi bermain lempar tangkap, jumping jack, berdiri setelah melompat kaki, melakukan permainan rough and tumble yaitu permainan dengan berguling, menendang, bergumul, bergulat terkadang berkejar-kejaran, seringkali ditingkahi dengan jeritan dan tawa (Elizabeth,2014). Ketrampilan bersepeda, memainkan alat musik, menggambar/ melukis serta ketrampilan lainnya yang diperlukan untuk kegiatan kelompok serta kegiatan hidup sehari-hari sudah berkembang (Elizabeth,2015).
Pada masa anak-anak, perkembangan khayalnya demikian tinggi sehingga banyak diantara anak-anak yang kehidupannya sangat berpengaruh pada khayalannya. Pengaruh dari kekuatan khayal ini menurut Mosby (2014) dapat menimbulkan kesenangan dan kegemaran anak: 1) senang dengan dongeng, 2) suka berdusta semu, anak bukan sengaja mau berbohong akan tetapi ceritanya menjadi bohong karena dipengaruhi fantasinya, 3)suka mencorat-coret dan menggambar dengan maksud ingin mewujudkan khayalannya dalam bentuk gambar, 4) suka bermain.
Aspek motorik yang dapat dilakukan anak sekolah meliputi kemampuan kelancaran dan kecepatan dalam mengendalikan motorik halus, selalu aktif melompat, mengejar dan melarikan diri (Jankowski,2016).
Keterampilan lain pada usia sekolah menurut Elizabeth (2015) dikategorikan menjadi empat kategori:
Anak usia sekolah sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya untuk duduk dan mendengarkan pelajaran dari masa sebelumnya akan tetapi anak lebih senang melakukan berbagai kegiatan fisik sehingga guru perlu memberikan kesempatan siswa untuk melakukan kegiatan fisik sehingga dapat menggerakkan semua bagian-bagian tubuhnya.
Aspek Intelegensi
Intelegensia adalah kemampuan seseorang untuk meletakkan hubungan bagian-bagian pengetahuan sehingga kecerdasan/keterampilan seseorang dapat diukur (Jankowski,2016). Perkembangan Inteligensi (kecerdasan), menurut C.P Chaplin dalam Yusuf, 2010 mengartikan intelegensi itu sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Intelegensi memungkinkan individu melakukan adaptasi terhadap lingkungan sehingga meningkatkan kemungkinan bertahap hidup dan melalui perilakunya, individu membentuk dan mempertahankan keseimbangan dengan lingkungan (Elizabeth,2014).
Pada masa sekolah, anak sudah tidak egosentris lagi, tidak lagi memandang dirinya sebagai pusat segalanya. Minat anak pada masa ini tertuju pada benda-benda bergerak. Menurut Friedman.(2012), perkembangan akal anak melewati 3 tahapan : 1) tahap pengenalan secara langsung, dimana kegiatan intelektual anak telah mampu membentuk pengertian-pengertian yang sederhana tentang kenyataan-kenyataan alam, sosial dan moral, 2) tingkat berfikir konkrit, dimana anak dapat mengerti dan memahami objek pemikiran yang konkrit, 3) tingkat berfikir abstrak ini merupakan tingkat dimana akal pikiran telah bercampur dengan akal budi yang keluar dari kalbu. Akal pikir bertugas untuk menanggapi masalah yang masuk guna dimengerti, dipahami, dianalisis sedangkan akal budi memancarkan daya kemampuan kecerdasan (intelegensi). Menurut Hockenberry, M.J & Wilson, D. (2019), jenis-jenis kecerdasan antara lain :
Pada anak usia sekolah anak sudah mampu mengenal guru baru dan teman-teman barunya, perbedaan mendasar terletak pada tugas belajarnya. Pendampingan orang tua dalam hal mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung, mengembangkan kebiasaan belajar yang baik merupakan hal yang penting Mosby Hubel & Campell. (2014).
Referensi:
Elizabeth B. Hurlock. (2014). Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.
Elizabeth B. Hurlock. (2015). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga
Feist, J. & Gregory J. Feist. (2018). Theories of Personality (Edisi Keenam). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Friedman.(2012). Keperawatan keluarga.Yogyakarta: Gosyen Publishing
Glover, McCormack, and Smith. (2015). Collaboration between teachers and speech and language tehrapists: Services for primary school children with speech, language and communication needs. Child Language Teaching and Therapy, Vol 31(3) 363-382.
Hockenberry, M.J & Wilson, D. (2019). Essential of Pediatric Nursing. St. Louis Missoury:
Mosby Hubel & Campell. (2014). Towards Strengthening Social and Family Relationships In Child Sexual Abuse Victims; Child Advocacy Center Based Group Treatment for Child Sexual Abuse. Journal of Child Sexual Abuse, 23:304-325.
Jankowski, W. Nicholas. (2015). Community Media, in the Informastion Age; perspective and prospect. Broadway : Hampton Press.
sumber gambar: https://gurupenjaskes.com/jenis-jenis-permainan-olahraga-untuk-anak-sd/permainan -olahraga-pass-dan-run
( DOC, PROMKES, RSMH)