Selasa, 16 Agustus 2022 08:21 WIB

Definisi Mental Illness(Gangguan Mental)

Responsive image
178281
dr. Antari Puspita Primananda - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Apa itu mental illness atau gangguan mental?

Mental illness (mental disorder), disebut juga dengan gangguan mental atau jiwa, adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi pemikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Kondisi ini dapat terjadi sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama (kronis).

Gangguan ini bisa ringan hingga parah, yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini termasuk melakukan kegiatan sosial, pekerjaan, hingga menjalani hubungan dengan keluarga.

Meski rumit, gangguan kesehatan mental termasuk penyakit yang dapat diobati. Bahkan, sebagian besar penderita mental disorder masih dapat menjalani kehidupan sehari-hari selayaknya orang normal.

Namun, pada kondisi yang lebih buruk, seseorang mungkin perlu mendapat perawatan intensif di rumah sakit untuk menangani kondisinya. Tak jarang, kondisi ini pun dapat memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri atau mengakhiri kehidupannya.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Mental illness adalah kondisi yang umum terjadi pada siapapun. Menurut World Health Organization (WHO), satu dari lima anak-anak dan remaja di dunia memiliki gangguan mental.

Sementara pada orang dewasa, kondisi ini memengaruhi satu dari empat orang di dunia. Adapun dari kasus tersebut, sekitar setengahnya dimulai pada remaja di bawah usia 14 tahun. Ini merupakan usia rawan munculnya gangguan mental yang kerap terjadi.

 

Gejala umum mental illness

Berikut adalah tanda-tanda dan gejala mental illness atau disorder yang umum terjadi:

  • Sering merasa sedih.
  • Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
  • Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan atau perasaan bersalah yang menghantui.
  • Perubahan mood atau suasana hati yang drastis.
  • Tampak menarik diri dari teman dan lingkungan sosial.
  • Kelelahan yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
  • Paranoid serta delusi dan halusinasi.
  • Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.
  • Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan atau menggunakan narkoba.
  • Perubahan besar dalam kebiasaan makan.
  • Perubahan pada gairah atau dorongan seksual.
  • Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
  • Kerap merasa tak berdaya atau putus asa.
  • Berpikir untuk bunuh diri.

Selain gejala terkait mental, tanda-tanda terkait kesehatan fisik pun kadang muncul pada penderita mental disorder. Ini termasuk sakit perut, sakit atau nyeri punggung, sakit kepala, atau nyeri di bagian lain dari tubuh yang tidak diketahui penyebab pastinya.

 

Pengobatan mental illness (gangguan mental) di rumah

Sebagian besar kasus mental illness tidak dapat membaik tanpa adanya bantuan profesional. Meski demikian, ada beberapa cara yang juga bisa Anda lakukan untuk membantu proses pengobatan dan pemulihan dari gangguan mental yang Anda miliki.

Cara-cara ini umumnya terkait dengan perubahan gaya hidup, perawatan di rumah, serta penyusunan rencana selama menjalani pengobatan dan masa pemulihan.

Cara membantu penderita mental illness di rumah

Berikut cara-cara yang dapat dilakukan:

  • Jalankan terapi sesuai dengan yang disarankan dan tidak melewatkan satu sesi pun, meski Anda sudah merasa lebih baik.
  • Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, yang dapat menghalangi pengobatan.
  • Tetap aktif, seperti berolahraga, berkebun, atau aktivitas fisik lainnya yang menyenangkan, dapat membantu mengatasi gejala dan merupakan salah satu gaya hidup penderita depresi, stres, dan gangguan kecemasan, yang perlu dilakukan.
  • Praktikkan gaya hidup sehat, seperti menerapkan pola makan untuk kesehatan mental, istirahat dan tidur yang cukup, serta aktivitas fisik yang teratur untuk menjaga kesehatan mental Anda.
  • Jangan membuat keputusan penting saat gejala Anda sedang parah, karena Anda sedang tidak bisa berpikir jernih.
  • Belajar bersikap positif dan fokus pada hal-hal positif yang membuat hidup Anda lebih baik.
  • Bergabung dengan support group yang memiliki kondisi mental serupa, untuk dapat membantu Anda mengatasi masalah yang sama.
  • Cobalah utuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan berkumpul dengan keluarga atau teman secara teratur.

Bila Anda memiliki penyakit mental, Anda mungkin merasa putus asa dan tidak berguna. Namun, Anda tidak boleh menyerah! Pengalaman ini bisa membuat orang menjadi pribadi yang lebih kuat.

Referensi:

Chang, S/, Ong, H.L., Seow, E., Chua, B.Y., & Abdin, E. (2017). Stigma toward mental illness among media students and teachers. International Journal Social Psychiatry, 744-751

National Allience on Mental Illnes. (2012, Desember 06). College student peak: Survey report on mental health. Retrieved from https://www.nami. Org/Press-Media/Press-Realeases/2012/College-Survey-50-Percent-of-College

https://ofi.ffarmasi.unand.ac.id/djarum/ http://103.88.229.78/djarum