Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengubah gula menjadi energi dan berperan dalam mengendalikan kadar gula dalam batas normal.
Ada 2 istilah dalam diabetes pada kehamilan :
1. Gestational Diabetes Mellitus (GDM) adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan dan tidak memiliki penyakit diabetes sebelum hamil.
2. PreGestational Diabetes Mellitus (PGDM) adalah diabetes yang terjadi pada ibu hamil dengan memiliki riwayat diabetes sebelumnya, bisa diabetes mellitus tipe 1 atau tipe 2.
Gejala Diabetes Gestasional yaitu sering merasa lapar, merasa haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan, infeksi pada vagina, mudah merasa lelah, kesemutan pada bagian kaki, pandangan kabur, penyembuhan luka lebih lama, permasalahan dalam hubungan seksual.
Faktor resiko terjadinya Gestational Diabetes yaitu usia lebih tua saat hamil, kegemukan (obese/overweight), kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil, riwayat keluarga dengan DM, riwayat diabetes gestational pada kehamilan sebelumnya, riwayat stillbirth (kematian bayi dalam kandungan), riwayat melahirkan bayi dengan kelainan kongenital, glukosuria (kadar gula berlebih dalam urin) saat hamil, riwayat melahirkan bayi besar (> 4.000 gram).
Komplikasi yang dapat terjadi pada ibu hamil yaitu gangguan penglihatan, preeklamsi, janin besar, keguguran, persalinan lama, bayi lahir prematur dan persalinan sectio caesarea (SC). Sedangkan komplikasi pasca bersalin yang bisa ditimbulkan yaitu pada bayi bisa menimbulkan ikterus neonatorum atau bayi kuning, sindroma gangguan pernafasan bayi, hipoglikemia akut, peningkatan resiko obesitas dan diabetes saat anak-anak dan remaja dan berat bayi baru lahir besar > 4.000 gram. Pada ibu akan menimbulkan resiko infeksi kandung kemih, memperberat komplikasi diabetes yang sudah ada sebelumya seperti jantung, ginjal, saraf, gangguan penglihatan dan resiko menderita diabetes melitus tipe 2 dalam jangka waktu 10 tahun dari masa kehamilan.
Tips menjalani diabetes dalam kehamilan yang bisa dilakukan yaitu
1. Pola diet/pengaturan makan
Hal yang perlu diperhatikan dalam menjalani pola diet atau pengaturan makan yaitu asupan makan dibagi dalam 6 kali makan dalam 1 hari. Camilan yang dapat dikonsumsi yaitu outmeal, yogurt, edamame, apel, jeruk, pear, jus tomat tanpa gula, telur rebus. Pengaturan porsi makan ini berkaitan dengan kestabilan berat badan selama hamil. Makan dengan jadwal teratur, tidak menunda jadwal makan, mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat seperti roti, susu, buah, permen dan soft drink.
2. Aktifitas fisik (Olah raga secara teratur)
Setiap wanita hamil dengan diabetes sebaiknya tetap melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama 150 menit per minggu. Jenis aktivitas fisik yang bisa dilakukan adalah jalan kaki, berenang, atau senam khusus ibu hamil. Selain itu, ibu hamil perlu mengontrol berat badan selama masa kehamilan. Bagi wanita yang kegemukan/obesitas, pertambahan berat badan tidak boleh melebihi 11,5 kg. Pada wanita dengan berat badan ideal, sebaiknya pada trimester pertama pertambahan berat badan 0,5-2,5 kg dan pada trimester selanjutnya, pertambahan berat badan 500 gram per minggu.
3. Periksaan rutin kadar gula darah
Pemeriksaan gula darah sebaiknya dimulai pada awal masa kehamilan. Mulai usia kehamilan 16 minggu, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap dua minggu sekali. Berdasarkan 5th International Workshop-Conference on Gestasional Diabetes Mellitus merekomendasikan gula darah puasa < 95 mg/dL, 1 jam post prandial < 140 mg/dL, dan 2 jam post prandial < 120 mg/dL
4. Rutin periksa ke dokter
Frekuensi pemeriksaan ke dokter sesuai dengan kondisi masing-masing ibu hamil. Alasan kunjungan ini untuk memastikan bahwa janin dalam kandungan bisa berkembang seperti yang diharapkan, dan ibu tetap sehat sampai kelahiran bayinya.
5. Mengatasi hipoglikemia bila terjadi
Hipoglikemia dapat berdampak pada ibu dan janin selama kehamilan, terutama jika tidak segera diatasi dengan tepat. Sementara itu, gula darah rendah selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan janin. Misalnya gangguan pada perkembangan janin, seperti kelainan fisik dan mental, berat badan lahir rendah dan gangguan perkembangan.
6. Konsumsi obat / insulin jika diperlukan
Jika diet dan olahraga tidak efektif dalam menangani diabetes gestasional, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menurunkan kadar gula darah.
Diabetes pada kehamilan dapat meningkatkan berbagai risiko, baik untuk ibu maupun untuk bayinya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian dan penanganan menyeluruh bagi ibu hamil yang mengalami diabetes sehingga ibu melahirkan anak anak sehat dengan resiko rendah komplikasi.
Sumber :
Materi edukasi dr Nathina Finiasana pada pasien dan pendamping poliklinik kebidanan dan kandungan hari senin, tanggal 14 Maret 2022