Jumat, 05 Agustus 2022 10:22 WIB

Mengenal Hemofilia

Responsive image
8621
Instalasi Promosi Kesehatan - RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Hemofilia adalah penyakit kelainan perdarahan akibat defisiensi (kekurangan) salah satu faktor pembekuan darah. Faktor pembekuan darah merupakan protein yang sangat diperlukan dalam proses pembekuan darah sehingga kekurangan faktor tersebut dapat menyebabkan perdarahan tidak terkendali, baik secara spontan atau setelah benturan ringan. Penyandang hemofilia sebagian besar adalah laki-laki. Dalam hal ini, perempuan hanya bersifat sebagai pembawa dan penerus gen hemofilia. Hal ini terjadi karena hemofilia merupakan penyakit yang melekat pada kromosom X dan diturunkan secara genetik. Kromosom pria terdiri dari satu kromosom X dan satu kromosom Y. Sehingga, jika kromosom X yang diturunkan dari ibu mengalami kelainan, anak laki-laki akan menderita hemofilia. Lain halnya dengan wanita, wanita memiliki dua kromosom X. Jika satu kromosom mengalami kelainan, masih ada kromosom X lainnya yang sehat. Hal ini menyebabkan wanita hanya akan menjadi pembawa penyakit hemofilia. Yang berarti wanita tersebut hanya menurunkan penyakit hemofilia bila nantinya memiliki anak, tetapi ia sendiri tidak menderita penyakit tersebut.

 

 

 

 

 

Jenis-jenis hemofilia

1.      Hemofilia A

Hemofilia tipe pertama ini terjadi saat tubuh kekurangan faktor pembekuan darah VIII (delapan) yang umumnya terkait kehamilan, kanker, dan penggunaan obat-obatan tertentu, serta berkaitan dengan penyakit seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Hemofilia jenis A tergolong sebagai kelainan darah yang lebih umum terjadi dibanding dengan jenis lainnya.

2.      Hemofilia B

Hemofilia B terjadi karena tubuh kekurangan faktor pembekuan darah IX (sembilan). Kondisi ini biasanya diwariskan oleh ibu, tapi bisa juga terjadi ketika gen berubah atau bermutasi sebelum bayi dilahirkan.

3.      Hemofilia C

Dibanding dua tipe hemofilia di atas, kasus hemofilia C tergolong amat jarang ditemukan. Hemofilia tipe C disebabkan oleh tubuh yang kekurangan faktor pembekuan darah XI (sebelas).Hemofilia tipe C juga disebut dengan plasma thromboplastin antecedent (PTA) deficiency, atau sindrom Rosenthal. Hemofilia C cukup sulit didiagnosis karena meski perdarahannya berlangsung lama, aliran darahnya sangat ringan sehingga lebih sulit diketahui dan dikelola. Jenis C juga terkadang dikaitkan dengan adanya penyakit lupus.

Gejala Hemofilia

Gejala hemofilia umumnya bervariasi tergantung dari tingkat keparahannya. Namun gejala yang paling umum dari penyakit ini adalah pendarahan yang terjadi secara berkepanjangan. Gejala lainnya dapat berupa:

·         Pendarahan persendian dengan nyeri dan bengkak

·         Terdapat darah dalam urin atau feses

·         Muncul memar

·         Pendarahan pada saluran cerna atau saluran kemih

·         Mimisan

·         Pendarahan yang terjadi terus menerus ketika mengalami luka seperti pencabutan gigi

·         Pendarahan yang terjadi tanpa sebab

Penanganan  Hemofilia

Pada dasarnya pengobatan Hemofilia bertujuan untuk mencegah pendarahan dan menghentikan pendarahan. Obat yang diberikan adalah suntikan faktor pembekuan, atau transfusi darah jika diperlukan. Berbeda dengan penyakit ginjal, transfusi yang dilakukan oleh penyandang Hemofilia hanya menggunakan plasma darah. Penanganan Hemofilia juga bisa dilakukan dengan profilaksis. Meskipun dengan dosis kecil, jika terjadi pendarahan tidak terlalu parah. Dengan penanganan secara profilaksis, orang dengan hemofilia memiliki kualitas hidup layaknya orang normal.

Selain melakukan pengobatan, Anda atau keluarga juga dapat melakukan beberapa upaya yang bisa mencegah terjadinya luka dan cedera, yaitu:

  • Menghindari kegiatan yang berisiko menyebabkan cedera
  • Menggunakan pelindung, seperti helm, pelindung lutut, dan pelindung siku, jika harus melakukan aktivitas yang berisiko
  • Memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk memantau kondisi hemofilia dan kadar faktor pembekuan yang dimiliki
  • Tidak meminum obat yang dapat memengaruhi proses pembekuan darah, seperti aspirin, tanpa resep dokter
  • Menjaga kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut, termasuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi

 

Sumber :

https://www.alodokter.com/hemofilia#:~:text=Hemofiliaadalahpenyakitketurunanyang,kekuranganproteinpembentukfaktorpembekuan.

https://hellosehat.com/kelainan-darah/hemofilia/jenis-hemofilia/

https://lifepack.id/mengenal-berbagai-jenis-hemofilia/

https://www.roche.co.id/id/sekilas_tentang_roche/lingkup_usaha/farmasi/Hemofilia/Mengenal-Hemofilia.html