Makassar (16/12) - Dalam rangka wujud komitmen rumah sakit untuk selalu menghadirkan pelayanan kesehatan terbaik bagi keselamatan dan kepuasan pasien dengan standar internasional, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo menggelar Mock Survey sebagai upaya meraih kembali akreditasi internasional dari Joint Commission International (JCI) pada Senin-Selasa, 16-17 Desember 2024 bertempat di Auditorium Lantai 8 Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
Sebagai rumah sakit pengampu regional untuk layanan Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, Kesehatan Ibu dan Anak, Respirasi dan TB, Diabetes Mellitus, Penyakit Infeksi Emerging (PIE), dan Gastrohepatologi dengan strata Paripurna, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo sudah mendapatkan akreditasi dari JCI pada tahun 2014 dan pada tahun 2023 telah meraih akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit (LAM-KPRS) dengan predikat Paripurna.
Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Sp.An-KIC, KAKV, menyampaikan bahwa salah satu upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas rumah sakit dengan menerapkaan standar global dalam setiap aspek pelayanan medis.
“Tentunya terkait dengan akreditasi JCI ini, kita ingin sustainability semangat ini tetap ada, mock survey ini kan survei pendahuluan, bagaimana kita melihat kembali sejauh mana persiapan kita untuk survei yang sebenarnya” ujar Syafri.
Dengan menghadirkan dr. Eric Daniel Tenda, DIC, phD, Sp.PD, K-PMK, FINASIM, FISQUA dan Ns. Florentina Dhianna Sri S., S,Kep, M.Kep, FISQUA yang merupakan konsultan dari LAM-KPRS, Syafri menegaskan kepada semua unsur rumah sakit untuk menindaklanjuti masukan-masukan dan temuan-temuan yang telah disampaikan oleh kedua konsultan tersebut.
“Mulai saat ini hingga nanti hari H bulan Juli 2025, teman-teman di komite mutu, para direksi dan semua pejabat struktural Wahidin untuk sama-sama mengawal kegiatan ini dan memberikan pelayanan yang terbaik, semua masukan-masukan dari dr. Eric dan ibu Florentina segera ditindaklanjuti” tegas Syafri.
“Seyogyanya semua temuan dan masukan itu menjadi pegangan kita melaksanakan pelayanan dalam keseharian di unit masing-masing” tambah Syafri.
Sementara itu, Ketua Komite Mutu RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Saridawati S.Kep, Ns., mengharapkan agar budaya keselamatan pasien terus diterapkan bukan hanya saat akreditasi saja. "Tidak hanya mau akreditasi baru kita jalankan sesuai standar tapi budaya keselamatan pasien itu sudah terpatri dihati maupun pikiran kita", ungkap Sari.
Akreditasi dari JCI ini diakui sebagai salah satu bentuk penilaian paling ketat dalam layanan kesehatan, yang mencakup aspek keselamatan pasien, efisiensi prosedur medis, serta penerapan sistem manajemen kualitas yang terintegrasi. Melalui proses akreditasi, sertifikasi, dan verifikasi, organisasi dan program menjalani proses evaluasi yang objektif untuk mengukur, menilai, dan meningkatkan kinerja.