Padang (26/11) - RSUP Dr M Djamil bersama Tim Assessment Sentinel AMR Laboratorium menggelar kegiatan exit meeting di Ruang Rapat Direksi. Exit meeting sendiri adalah tahapan penyampaian feedback terhadap Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr M Djamil.
Exit meeting ini turut dihadiri Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua dan Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr Bestari Jaka Budiman SpTHT KL (K), manajer dan asisten manajer.
Sementara tim asesmen yakni dr Amy Rahmadanti MSc PH dan Ruswanda (Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan), Dr dr Dewi Santosa Ningsih SpMK (K), dr Nita Nurhidayati SpMK (K) dan Tri Margianti SSi (Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan) dan Asih Hartanti (Fleming Fund Country Grant to Indonesia).
"Pertemuan ini penting karena suatu kegiatan rumah sakit tersebut berhubungan dengan bagaimana program-program itu bisa terstandardisasi," kata Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Dr dr Dovy Djanas SpOG KFM MARS FISQua.
Dalam hal ini, sebut Dovy, tim asesor yang datang ke RSUP M Djamil sudah melaksanakan kegiatan sejak Senin (25/11) dan Selasa (26/11). "Apa yang menjadi telusur lapangan tim di RSUP Dr M Djamil, tentu akan menjadi impact bagi kami dan juga harapan tentu rumah sakit ini sebagai rumah sakit UPT Kementerian Kesehatan ingin melaksanakan program itu sesuai dengan diinstruksikan," ucapnya.
Untuk diketahui, sebut Dovy, RSUP Dr M Djamil merupakan rumah sakit UPT Kementerian Kesehatan. Di wilayah Sumatera ada tiga unit yakni RS Adam Malik, RSUP Dr M Djamil dan RSUP Dr Mohammad Hoesin. Rumah sakit ini berdiri sejak tahun 1953 dan sudah berusia ke-71 pada 23 November lalu. "Kami mempunyai dokter subspesialis kurang dari 300 orang dan 800 tempat tidur," sebut Dovy.
Tentu memang, sebut Dovy, permasalahan pada saat ini terkendala adalah sarana prasarana agak tertinggal di rumah sakit lainnya. Sementara untuk sumber daya manusia (SDM) RSUP Dr M Djamil mencukupi. "Dengan kegiatan ini, dalam proses diagnostik Bapak Menteri Kesehatan mendorong kami sebagai pilot project 14 rumah sakit vertikal untuk penggunaan antibiotik," sebutnya.
Ia mengatakan RSUP Dr M Djamil juga memiliki konsultan penelitian Dr Andani Eka Putra MSc. Ia termasuk giat meneliti dan membicarakan resistensi antimikroba.
"Mudah-mudahan kegiatan ini akan bisa menyampaikan informasi-informasi. Karena pun juga sarana prasarana penting. Tapi kami akan berusaha dengan tempat yang ada, tapi kita memaksimalkan. Tentu hal-hal yang berhubungan standar akan dilengkapi agar terstandar. Dan juga sesuai standar yang memang dijalankan," tutur dokter spesialis Fetomaternal ini.
Ia mengharapkan nantinya apa yang akan menjadi feedback terhadap program yang sudah dilakukan tentu akan menjadi evaluasi bersama. "Sehingga bisa kita pertahankan dan maksimalkan," tukasnya. (*)