Jumat, 04 Oktober 2024 02:08 WIB

Indonesia International Cancer Conference Tahun 2024 Resmi dibuka Menteri Kesehatan

Responsive image
rfs - Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
73

Bali (03/10) - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin secara resmi membuka rangkaian kegiatan Indonesia International Cancer Conference (IICC) tahun 2024 di Bali. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut mengambil tema Bridging North and South in Accelerating Cancer Control Advancement.

IICC merupakan forum global yang diselenggarakan untuk membahas isu permasalahan mendesak terkait akses yang tidak memadai dan tidak adil dalam perawatan kanker pada masyarakat berpendapatan rendah dan menengah negara. Melalui berbagi pengetahuan, kemitraan pembangunan, dan transfer teknologi, konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pengendalian kanker di seluruh dunia. IICC tahun 2024 kali ini diikuti berbagai dari dalam  dan luar negeri. Kegiatan ini menghadirkan berbagai meliputi ahli onkologi, peneliti, akademisi, pembuat kebijakan, sukarelawan dan masyarakat umum yang terlibat dalam pencegahan, diagnosis, pengobatan, perawatan kanker sampai pengendalian kanker dari seluruh dunia.

IICC 2024 kali ini dimanfaatkan oleh Menteri Kesehatan untuk memperkuat langkah Indonesia dalam memerangi kanker. Menkes meluncurkan serangkaian inisiatif yang tidak hanya bertujuan meningkatkan akses terhadap deteksi dini kanker, tetapi juga mengandalkan kemitraan internasional untuk mempercepat kemajuan di bidang ini.

Berbagai upaya strategis telah dilakukan Indonesia untuk meningkatkan pencegahan dan deteksi dini, , termasuk distribusi alat USG dengan probe linear dan pelatihan dokter umum di 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia untuk skrining kanker payudara pada sekitar 100 juta perempuan dewasa. Selain itu, sejak 2022, Indonesia telah melaksanakan kampanye vaksinasi HPV secara masif bagi 50 juta perempuan dan anak laki-laki, dengan target penyelesaian pada 2030.

Sebagai bagian dari upaya nasional yang lebih luas, Menteri Kesehatan menyampaikan bahwa Indonesia melengkapi 514 kabupaten/kota dengan fasilitas skrining kanker paru-paru dan kanker kolorektal. Inisiatif ini diharapkan selesai pada 2027. Selain itu, Indonesia telah meluncurkan Pusat Bioteknologi Kesehatan Nasional (BGSi), di mana Rumah Sakit Dharmais berperan sebagai hub nasional untuk kanker guna mengembangkan profil genomik komprehensif, yang ditargetkan selesai tahun ini, sebagai langkah menuju pengobatan kanker yang lebih presisi.

Dalam pidato penutupnya, Menteri Kesehatan menekankan pentingnya kerja sama global dalam perang melawan kanker. “Saya sangat yakin bahwa dengan kehadiran para ahli internasional di acara ini, kita dapat meningkatkan standar kesehatan di Indonesia. Ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga soal membangun kolaborasi untuk masa depan yang lebih baik.”

Pada kesempatan turut diluncurkan pula Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034. Rencana ini menjadi tonggak sejarah baru dalam perjuangan melawan penyakit mematikan di Indonesia. Terdapat enam strategi utama yang dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker di Indonesia. Salah satu fokus utama rencana ini adalah pencegahan dan deteksi dini. Pemerintah akan gencar melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dan deteksi dini. Dengan adanya rencana komprehensif ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh dalam pengendalian kanker di tingkat regional maupun global. (rfs)