Padang - Langkah Edi Hutabarat dengan kereta dorongnya terlihat cepat namun berirama menyambut pasien yang tiba di pelataran dekat Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr M Djamil.
Dengan senyum ramah, Edi kemudian membawa pasien yang sedang sakit itu masuk ke poliklinik yang dituju untuk mendapatkan tindakan dari dokter.
"Fokus pekerjaan saya adalah mengantarkan pasien ke ruangan," kata Edi.
Setelah pasien selesai mendapat perawatan di poliklinik, pasien biasanya akan di antar ke ruangan lain. Seperti radiologi dan laboratorium untuk tindakan berikutnya sesuai anjuran petugas.
Seberat atau seringan apapun berat badan pasien, tak ada alasan bagi Edi untuk bekerja lambat. Ia harus bekerja ekstra cepat, dalam hitungan menit, bahkan detik. Pasien harus segera dibawa ke ruangan yang semestinya.
Bisa dibayangkan tanpa Edi, bagaimana pasien-pasien itu dibawa. Hal itu tak mungkin dilakukan dokter atau perawat karena tugasnya fokus menangani pasien. Jika dokter atau pasien melakukan apa yang dilakukan Edi, pekerjaan mereka pun bisa terganggu.
Itulah sedikit gambaran soal profesi Edi sebagai pengantar orang sakit (POS) di RSUP Dr M Djamil. Ia telah bekerja di rumah sakit milik pemerintah itu sejak 2008 sampai sekarang.
"Saya melakoni pekerjaan sebagai pengantar orang sakit sejak tahun 2008 sampai sekarang. Sebagai petugas POS saya membantu pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan untuk diantar ke ruang rawatan, radiologi dan laboratorium," tutuer Edi.
Dalam sehari, ia rata-rata mengantarkan 20 sampai 25 pasien. "Saya mengantarkan pasien menggunakan brankar atau kursi roda," ucapnya.
Selama bertugas menjadi petugas POS, tutur Edi, pasien yang telah dibantu menganggapnya sebagai keluarga sendiri. "Dengan anggapan itu, merasa keluarga saya pun bertambah," tutur Edi.
Ia pun menceritakan pengalamannya. "Setiap di jalan jika bertemu, selalu ada memanggil nama saya. Dan saya pun heran dan saya pun tak tahu. Dan dia berkata terima kasih, Pak. Lupa bapak sama saya," ungkapnya.
Edi pun berpikir ini orangnya siapa. Ternyata orang itu bilang yang pernah ia tolong dulu. "Mereka berkata terima kasih bapak telah banyak menolong dan membantu selama berobat di M Djamil ini," ucapnya seraya menirukan ucapan orang tersebut.
Edi selalu bekerja tulus dan ikhlas. Ia pun bersyukur pasien yang dibantu tersebut menganggapnya sebagai keluarga mereka.
"Saya berharap RSUP Dr M Djamil terus memberikan pelayanan terbaik demi kenyamanan pasien dan keluarga. Karena prioritas pasien adalah prioritas bagi rumah sakit," tukas Edi.