Jakarta (17/07) - Bertempat di ruang studio lantai 12 Gedung A Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta disiarkan langsung edukasi terkait dengan Pencegahan dan Tatalaksana Luka Tekan atau Dekubitus di rumah.
dr. Beni Herlambang Sp.Bp-RE menyatakan dalam paparanya mengatakan bahwa pressure ulcer atau luka dekubitus adalah luka pada jaringan kulit dan dapat disertai jaringan dibawahnya, yang terjadi pada kulit dan jaringan dibawahnya, penonjolan tulang,yang disebabkan karena tekanan dalam jangka waktu yang lama. Pasien yang berpotensi dan memiliki faktor risiko adalah pasien dengan penurunan kesadaran seperti stroke, pasien dengan kelainan tulang belakang yang tidak berasa nyeri dari umbilicus sampai ekstrimitas inferior, pasien geriatri (lanjut usia), pasien dengan gangguan malnutrisi dan lainnya. Area yang kerap terkena luka tekan ini adalah area bokong, tumit kaki serta panggul. Penanganan luka dekubitus disesuaikan dengan derajat keparahan luka yang terjadi. Luka dekubitus dapat dengan mobilisasi, perawatan kulit serta pemenuhan kebutuhan zat gizi dan cairan. Prinsip mobilisasi pada pasien adalah posisi tersebut nyaman oleh pasien. Posisi yang disarnkan adalah posisi tidur pasien wajib per dua jam terlentang bergantian miring ke kiri dan ke kanan. Letakan bantal di belakang punggng pasien serta di antara kaki, sehingga pasien merasa nyaman.
Sedangkan prinsip tatalaksana diet pada luka tekan dipaparkan oleh Celline Pangesti, S.Gz yaitu
Acara yang dipandu oleh Ns. Fauzy Rustamunaf, S,Kep ini dapat memberi edukasi kepada masyarakat mengenai tata laksana luka dekubitus serta diet yang perlu di lakukan untuk pasien di rumah pasca perawatan dari rumah sakit sehingga dapat mencegah terjadinya luka atau menangani dekubitus dengan baik sehingga mencegah infeksi lebih lanjut.