Rabu, 03 Agustus 2022 15:37 WIB

Alami Long Covid? Jaga Mental Tetap Sehat

Responsive image
1452
dr. Niki Rahmawati - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Covid-19 masih menjadi perbincangan pada laman media sosial, baik yang dibahas tentang mutasi dan bentuk variannya, jumlah kasus terkonfirmasi sampai kasus kematiannya, atau dari segi percepatan vaksinasi dan booster. Namun tidak banyak tahu dan sadar akan sebutan “long covid” ini. WHO menyebutkan long covid atau bahasa awamnya gejala pasca covid atau post covid, merupakan gejala yang terjadi pada seseorang dengan riwayat kemungkinan atau terkonfirmasi infeksi SARS-CoV-2. Gejala biasanya muncul 3 bulan sejak awal Covid-19, dengan gejala yang berlangsung setidaknya selama 2 bulan dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya.


Berdasarkan durasinya, gejala long covid bisa muncul dalam dua fase yaitu akut jika gejala menetap antara 3-12 minggu dan kronis jika gejala menetap lebih dari 12 minggu. Gejala long Covid dapat muncul setelah pulih atau kelanjutan dari penyakit awal. Gejala long covid bisa dialami pada penyintas Covid-19 baik yang terinfeksi tanpa gejala, bergejala ringan, berat hinggakritis.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan gejala long covid bisa terjadi salah satu atau lebih dari satu gejala yang disebutkan di bawah ini:

  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Gejala yang memburuk setelah aktivitas fisik atau mental
  • Kesulitan berpikir atau berkonsentrasi
  • Batuk
  • Nyeri pada dada atau perut
  • Nyeri seperti ditusuk jarum
  • Sakit kepala
  • Jantung berdetak cepat atau berdebar
  • Nyeri sendi
  • Diare
  • Masalah tidur
  • Demam
  • Pusing ketika berdiri
  • Ruam
  • Perubahan suasana hati
  • Perubahan kemampuan membau
  • Perubahan siklus periode menstruasi

Jika disebutkan secara rinci dari berbagai sumber dan studi klinis, masih banyak gejala long covid yang tidak disebutkan di atas, namun yang kita garis bawahi disini, ada dua pola gejala pada pasien long covid, pola pertama berupa kelelahan, nyeri kepala dan gangguan sistem respirasi bagian atas seperti nafas pendek, nyeri telan, batuk dan anosmia, sedangkan pola kedua berupa masalah multi sistem termasuk demam dan gejala pencernaan.


Dari sekian gejala tersebut yang jadi sorotan adalah keadaan mental penderita dampak long covid  rentan untuk terganggu akibat gejala penyakit yang muncul terus menerus. Tentunya hal ini dapat menimbulkan gejala mental seperti stres, depresi, kecemasan dan gejala psikis lainnya. Sehingga kunci terbaik untuk mengatasi gejala dan dampak long covid adalah dengan menjaga kesehatan mental. Hal ini menjadi penting bagi mereka yang mengalami gejala ini, karena dampak dari komplikasi medis yang berkepanjangan dapat menurunkan kesehatan mental.


Studi yang dipublikasikan oleh The Lancet pada April 2021 menyatakan bahwa sepertiga penyintas Covid telah didiagnosis dengan gejala neurologis atau psikologis, termasuk kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), dan psikosis, dalam 6 bulan setelah mereka tertular COVID-19. Maka dari itu, berpikiran positif menjadi penting bagi para penyintas. Selain itu dalam kondisi seperti ini, support system dari keluarga dan teman dapat membantu. Solusi lain adalah dengan menciptakan rutinitas yang baik dan tetap aktif, dapat memicu endorfin dan juga meningkatkan mood

 

Sumber Foto: https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/01/173000023/begini-gejala-long-covid-omicron-dan-cara-mencegahnya-menurut-ahli

Referensi:
Aiyegbusi, O. L., Hughes, S. E., Turner., Rivera, S.C., McMullan, C., Chandan, J.S….Calvert, M. J. (2021). Symptoms, Complicaion and Management of Long COVID: A Review. Journal of the Royal Society of Medicine, 0(0), 1-15. DOI: 10.1177/01410768211032850

Raveendran, A. V., Jayadevan, R., & Sashidharan, S. (2021). Long COVID: An Overview. Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews, 15, 869-875. DOI: 10.1016/j.dsx.2021.04.007

Studi: 1 dari 3 Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Mental. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190822150217-255-423766/studi-1-dari-3-penyintas-covid-19-alami-gangguan-mental.