Rabu, 03 Agustus 2022 15:06 WIB

Radiasi dalam Bidang Media

Responsive image
7378
Nenda Andinty, S.Si. - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Perkembangan ilmu kedokteran saat ini, termasuk radiologi dan kedokteran nuklir sangat pesat, didukung oleh perkembangan teknologi instrumentasi untuk pembuatan citra alat tubuh dengan komputer sebagai pengolah data. Perkembangan radiasi dalam ilmu kesehatan kini telah berkembang menjadi peralatan canggih yang dapat menampilkan citra alat tubuh dua dimensi ataupun tiga dimensi baik bersifat statis maupun dinamis.

Selain berdasarkan sumber radiasi, Bentuk radiasi dapat dibedakan menjadi dua, yakni: 

1. Radiasi Non Pengion

Radiasi non pengion adalah radiasi yang apabila melewati bahan atau jaringan biologi tidak akan mengionisasi bahan atau jaringan tersebut.

Contoh : Gelombang TV, radio, radar, sinar infra merah, sinar ultra violet, cahaya tampak.

2. Radiasi Pengion

Radiasi pengion adalah suatu gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan, karena enrgi yang dimilikinya mampu megionisasi media lainnya. Apabila melintas dalam bahan atau jaringan biologi dapat megionkan bahan atau sel jaringan.

Contoh : Partikel alphha, partikel beta, sinar-X sinar gamma, neutron dan lain-lain.

Pemanfaatan Sinar-X

Di bidang medis penyinaran menggunakan sinar-X, radiasi diperoleh dari dari pembangkit tegangan tinggi. Sinar-X telah dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, sebagai salah satu sarana penunjang diagnostik dan terapi. Diantaranya digunakan pada bagian Instalasi Radiologi, Radioterapi dan Kedokteran Nuklir.

Penggunaan radiasi ionisasi dalam dunia kedokteran jauh lebih besar dibandingkan dengan penggunaan radiasi non ionisasi, akan tetapi efek samping dari penggunaan radiasi ionisasi tersebut lebih besar. Penggunaan radiasi non ionisasi di antaranya adalah; gelombang mikro, gelombang pendek, gelombang ultrasonik untuk pengobatan nyeri otot, nyeri sendi, neuritis dan lain-lain.

Radiasi Pengion dapat dibagi menjadi dua bagian menurut jenisnya, yakni : 

1. Radiasi Eksterna

Radiasi eksterna merupakan radiasi yang terletak diluar tubuh seseorang atau psien mendapat pajanan radiasi dari luar tubuhnya yang dapat mengenai seluruh tubuh (penyinaran total) ataupun mengenai sebagian tubuh saja (penyinaran parsial). Radiasi eksterna ada yang dimanfaatkan untuk keperluan diagnosa maupun untuk keperluan terapi. Untuk keperluan diagnosa menggunakan sumber radiasi sinar-X dengan energi relatif rendah, sedangkan untuk ke[erluan terapi menggunakan energi tinngi.

2. Radiasi Interna

Radiasi interna merupakan sumber radiasi yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Sumber radiasi yang diperlukan adalah radioisotope yang mempunyai waktu paruh pendek dan aktivitas rendah, misalnya Tc-99 atau I-131. Radiasi interna kebanyakan digunakan untuk keperluan diagnosa.

 

Sumber Foto: https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/031717-radiasi-dan-kesehatan

Referensi:

Badan Tenaga Atom Nasional. Nuklir di Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Batan; 2002

Amsyari, Fuad. Radiasi Dosis Rendah dan Pengaruh terhadap Kesehatan. Surabaya. 1989.

Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 4 Tahun 2020.

Gabriel JF. Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC; 2005

New Life Health Centre. Gelombang Ultra Panjang Memajukan Kesehatan Kita. Denpasar;2002.