Rabu, 03 Agustus 2022 14:33 WIB

Mengenal Ungkapan Bahasa Cinta

Responsive image
1525
Riezki Aulia, S.Psi., M.Psi., Psikolog - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Setiap orang memiliki dan membutuhkan perasaan untuk dicintai, disayangi dan dihargai. Ada berbagai macam cara dan gaya pula dalam mengungkapkan perasaan cinta tersebut. Kebutuhan akan emosi positif ini muncul dari dalam diri yang dapat dipenuhi baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan. Pemenuhan kebutuhan akan dicintai dan dihargai ini sangat berarti dan berpengaruh dalam kelangsungan kesehatan mental dan kestabilan emosi seseorang, serta tanpa disadari berpengaruh pula dalam kelancaran aktivitas yang dijalani.

Chapman dan White, menerangkan bahwa terdapat lima bentuk bahasa cinta yang dimiliki oleh seseorang. Lima bentuk bahasa cinta itu antara lain adalah afirmasi perkataan, kualitas waktu, tindakan pelayanan, hadiah nyata, dan sentuhan fisik. Berikut penjelasan singkat setiap bentuk bahasa cinta:

1.    Afirmasi Perkataan

Bahasa cinta tipe afirmasi perkataan (words of affirmation) ini mengomunikasikan dan menerima pesan positif melalui rangkaian kata-kata. Pesan bahasa cinta tipe ini dapat disampaikan baik secara verbal langsung kepada penerima, mengutarakan di depan banyak orang, dan juga melalui tulisan. Pesan yang diungkapkan terkait pujian atas pencapaian yang telah diraihnya dan afirmasi atas karakteristik yang dimiliki seseorang sangat besar pengaruhnya dalam menyampaikan rasa cintanya.

Contoh ungkapan bahasa cinta tipe afirmasi perkataan ini seperti pengutaraan rasa sayang dan cinta dengan kalimat “aku sayang/cinta kamu”, “I love you”, “terimakasih sudah mencintaiku”, “hadirmu sungguh berarti untukku” dan sebagainya. Disisi lain, penyampaian ungkapan apresiasi juga tak kalah pentingnya, seperti “apa yang kamu lakukan sudah baik”, “kerja bagus”, “keren sekali”, “pakaian itu sangat cocok untukmu”, “kamu terlihat keren hari ini”, dan sebagainya. Pujian atas hal sekecil apapun yang diberikan akan sangat berdampak positif daripada sebuah kalimat penyemangat, ajakan, harapan, instruksi maupun tuntutan.

2.    Kualitas waktu

Bahasa cinta tipe kualitas waktu (quality time) ini memberikan dan membutuhkan perhatian serta atensi dari orang lain dalam melakukan aktivitas tertentu. Menjalani suatu kegiatan bersama dan terasa keberadaannya menjadi bentuk bahasa cinta pada tipe ini. Menjalin komunikasi yang berkualitas dengan adanya kontak mata, tanpa gangguan, mendengar aktif, berbagi cerita pengalaman, berdiskusi, maupun bekerja bersama.

Contoh bentuk ungkap bahasa cinta pada tipe ini seperti menikmati waktu bersama ketika makan bersama, berekreasi, bersantai di café, jalan santai, menghadiri suatu acara tertentu, ataupun menelepon untuk berdiskusi.

3.    Tindakan Pelayanan

Bahasa cinta tipe tindakan pelayanan (acts of service) ini mengutarakan cinta dan apresiasinya melalui suatu tindakan nyata. Bentuk bahasa cintanya tidak banyak dan tidak sering diutarakan dalam ucapan namun lebih mengarah pada perilaku dan respon tindakan nyata baik itu hal yang kecil maupun besar. Menerima pelayanan yang serupa atau melakukan hal yang sama dapat ditangkap sangat berarti bagi orang dengan tipe bahasa cintanya yang ini.

Contoh bentuk ungkapan bahasa cinta tipe tindakan pelayanan ini seperti menyediakan makanan, menyuguhi air minum, menyediakan kebutuhan barang diperlukan, memberikan bantuan yang dibutuhkan sebelum diminta, bekerja bersama dalam suatu proyek, dan melakukan hal yang mereka bisa untuk melayani.

4.    Hadiah Nyata

Bahasa cinta tipe hadiah nyata (tangible gift) ini menjadikan sebuah hadiah sebagai ungkapan rasa cinta dan apresiasi. Hadiah yang diberikan ataupun diterimanya adalah sebuah barang nyata. Bahasa cinta yang disampaikan dalam bentuk hadiah ini sangat berarti, bernilai, dan berharga bagi penerimanya sehingga ia akan sangat menjaga setiap hadiah yang ia terimanya. Penghargaan ini tidak hanya dari nilai barang atau hadiah yang diterimanya tapi usaha persiapan dan perhatian dalam memberikan hadiah tersebut turut menjadi suatu penghargaan yang berarti baginya. Pemberian hadiah pada suatu momen atau waktu spesial akan menjadi suatu kenangan yang sangat berharga baginya.

Contoh bentuk ungkapan bahasa cinta tipe hadiah nyata ini adalah memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi, memberikan hadiah yang diharapkan, diinginkan, ataupun dihargai oleh orang tersebut, dan bahkan dapat berupa makanan pula.

5.    Sentuhan Fisik

Bahasa cinta tipe sentuhan fisik (physical touch) ini mengungkapkan rasa cinta dan penghargaannya melalui kontak langsung secara fisik dari orang ke orang. Menunjukkan dan menerima berbagai sentuhan fisik sangat berarti baginya untuk mengomunikasikan dan merasakan dicintai dan dihargai keberadaannya. Bagi pasangan yang sudah menikah, sentuhan fisik ini dapat menjadi perantara yang kuat dalam menyampaikan perasaan cinta dan kasih sayang. Namun demikian, sentuhan fisik ini pun cukup rentan dalam menyampaikan emosi yang dirasakan karena emosi negatif pun dapat tersampaikan kepada penerimanya.

Contoh bentuk ungkapan bahasa cinta tipe sentuhan fisik ini seperti pegangan tangan, belaian, pelukan, ciuman, duduk bersama, bepergian bersama, mengelus, dan berhubungan intim (seksual).

 

Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki cara dan gaya yang berbeda untuk mengutarakan, mengungkapkan, menyampaikan, mengomunikasikan, mengapresiasikan, dan menguatkan rasa cinta yang dimilikinya. Seseorang akan menghargai suatu bentuk komunikasi bahasa cinta tertentu dibandingkan dengan yang lain. Cara yang paling efektif untuk menyampaikan rasa cinta dan mengomunikasikan penghargaannya kepada orang lain dan dapat diterimanya dengan baik adalah dengan memperhatikan gaya bahasa cinta yang paling dihargainya. Sementara itu, bila penyampaian rasa cinta dan penghargaan dengan menggunakan bahasa yang kurang dihargai oleh orang yang menerimanya maka akan cenderung kurang diperhatikan dan meleset dari tujuannya.

Berbagai cara dan gaya penyampaian bahasa cinta ini, tidak akan terasa dampaknya kepada penerima jika pengirim pesan tidak secara tulus dan melibatkan emosi didalamnya. Ketidakcocokan bahasa cinta pada kedua orang yang saling menyampaikan perasaannya dapat dengan mudah mengarahkan pada miskomunikasi dan kesalahpahaman, dimana salah seorang mempercayai bahwa dirinya merasa “dicintai” namun dipihak lain tidak merasa ia “dicintai”.  Bentuk bahasa cinta yang terendah dihargai seseorang mungkin benar-benar tidak penting bagi mereka. Sulit dibayangkan jika Anda menghargai bahasa itu, tetapi ini menjadi bahan pikiran yang kritis. Dalam hal ini bukanlah masalah “siapa yang benar dan siapa yang salah”.

Cobalah berinisiatif untuk mempelajari apa bentuk bahasa cinta yang utama dimiliki oleh seseorang disesuaikan dengan bentuk bahasa cinta yang dimiliki diri sendiri. Berikan kesempatan bagi orang tersebut untuk menjelaskan bagaimana bahasa cintanya sangat berharga dan berpengaruh bagi diri mereka. Dengarkan dan perhatikan dengan seksama untuk dapat menangkap dan memahami nilai dari bahasa cinta mereka. Bahasa cinta ini tidak hanya dimiliki bagi pasangan saja, tapi bahasa cinta ini pun dapat menunjukkan gaya bahasa cinta antara orangtua dan anak, antar saudara, teman, sahabat, rekan kerja dan hubungan sosial lainnya. Efek yang dirasakan dari penyampaian bahasa cinta ini antara lain:

  1. Memotivasi dalam diri untuk melakukan aktivitas dengan lebih baik lagi;
  2. Membangkitkan gairah dalam membangun hubungan yang lebih hangat, dekat dan romantis;
  3. Memahami karakteristik, perasaan, dan makna keberadaan satu sama lainnya dengan lebih jelas dan menyeluruh;
  4. Terpenuhi kebutuhan akan afeksi terkait perasaan sayang, cinta, perhatian, dan penghargaan dalam diri, dan;
  5. Mengembangkan komunikasi asertif dalam menyampaikan perasaan dan pikiran.

Memahami bahasa cinta yang dimiliki tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri namun juga membantu orang lain memahami bahasa cinta dalam membangun hubungan yang lebih erat dan hangat. Komunikasi yang asertif dan jelas merupakan kunci lain dalam menjaga suatu hubungan lebih baik. Memenuhi kebutuhan afeksi akan perasaan cinta, kasih sayang, dan penghargaan dapat menjaga kestabilan emosi dan kelangsungan kehidupan seseorang, pasangan, dan keluarga.

 

Sumber Foto :

Pixabay dari Pexels (https://www.pexels.com/id-id/foto/karya-seni-batu-326612/)

Referensi:

Chapman, Gary D. 2004. The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate. Chicago:Northfield Publishing.

?ncea, S. & I??k, E. 2021. The Mediating Role of Five Love Languages between Differentiation of Self and Marital Satisfaction. The American Journal of Family Therapy. doi.org/10.1080/01926187.2021.1930607.

Liu, et al. 2021. Actor and Partner Effects of Touch: Touch-Induced Stress Alleviation Is Influenced by Perceived Relationship Quality of the Couple. Frontiers in Psychology.

University of North Dakota. 2019. Therapeutic Use of Self: A Guide to Integrate the 5 Love Languages into Practice.

Grande, D. Psychology Today (2016). Six Expressions of Love.

Gordon, S. Verywell Mind (2020). What Are the Five Love Languages