Rabu, 03 Agustus 2022 13:30 WIB

Medikamentosa

Responsive image
9220
DR.Dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCT - RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado

Medikamentosa memegang peran yang sangat penting pada pengobatan penyakit alergi, baik untuk gejala yang akut, kronik maupun sebagai terapi profilaksis. Akhir-akhir ini banyak preparat dan informasi baru mengenai obat untuk penyakit alergi sehingga memungkinkan penggunaannya secara lebih luas dan aman. Akan tetapi pengobatan dengan hasil maksimal hanya dapat dicapai kalau pengetahuan dasar tentang obat serta penyakit alergi dapat dipahami dengan baik. Kalau tidak, maka efek samping mungkin akan terjadi, pasien mungkin tetap akan mempunyai keluhan, atau menghentikan obat atas kemauan sendiri atau pergi ke dokter lain dengan keluhan yang semakin bertambah akibat efek samping obat.

Antihistamin adalah obat dengan efek antagonis terhadap histamin. Di pasaran banyak dijumpai berbagai jenis antihistamin dengan berbagai macan indikasinya. Antihistamin terutama dipergunakan untuk terapi simptomatik terhadap reaksi alergi atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamine berlebih. Penggunaan antihistamin secara rasional perlu dipelajari untuk menjelaskan perannya dalam terapi karena pada saat ini banyak antihistamin generasi baru yang diajukan sebagai obat yang banyak menjanjikan keuntungan.

Obat adrenergik atau simpatomimetik di mana reseptor adrenergic alfa berperan dalam konstriksi otot polos arteri, vena bronkus, sfingter kandung kencing serta relaksasi ototo usus halus. Reseptor adreneregik beta berperan sebaliknya dalam relaksasi otot polos bronkus, uterus dan pembuluh darah.

Metilxantin berupa teofilin merupakan salah satu obat utama untuk pengobatan asma akut maupun kronik. Obat antikolinergik asetilkolin berperan dalam bronkospasme. Atrofin sulfat efektif untuk mencegah bronkospasme oleh metakolin, tetapi tidak untuk bronkospasme oleh histamine. Kortikosteroid di kenal mempunyai efek yang kuat sebagai anti inflamasi pada arthritis rheumatoid, asma berat, asma kronik, penyakit inflamasi kronik dan berbagai kelainan imunologik. Oleh karena efek anti inflamasi dan sebagai immunoregulator, kortikosteroid memegang peranan penting pada pengobatan medikamentosa penyakit alergi baik yang akut maupun kronik.

Ekspektoran meningkatkan pembersihan mucus dari saluran bronkus. Satu-satunya preparat yang paling efektif adalah air, terutama pada pasien dehidrasi. Karena itu anjurkan pasien asma untuk minum sebanyak mungkin kaena hal ii akan mencegah pengeringan mukus. 

 

Referensi:

Suyoko EMD. Medikamentosa. Editor: Akib AAP, Munazir Z, Kurniati N. Buku Ajar Alergi imunologi Anak Edisi kedua. IDAI; Jakarta 2010;419-35.

Sumber gambar: Milis sehat