Rabu, 03 Agustus 2022 13:08 WIB

Omicron Datang, Jangan Panik !! Tetap Lindungi Diri, Keluarga dan Orang Lain

Responsive image
267
A A Istri Putri Wahyuni, SKM,MM. - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Sebelumnya para ahli telah memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada Bulan Pebruari 2022 ternyata benar adanya, Indonesia kini telah memasuki gelombang ketiga Covid-19 yang didominasi oleh varian Omicron.  Seperti  yang dirilis dalam Berita Pers Kementerian Kesehatan bahwa Per Hari Minggu tanggal 6/2/2022 pukul 13.00, secara nasional jumlah pasien  COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 18.966.  Dengan kata lain, tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35% dari 81.235 kapasitas tempat tidur COVID-19 yang tersedia.

Juru Bicara COVID-19 Kemenkes. dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid. menerangkan bahwa meskipun penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern COVID-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah. Meskipun jumlah penambahan orang terinfeksi Covid-19 cenderung tinggi namun jumlah orang yang sampai masuk rumah sakit cenderung sedikit, hal ini dikarenakan orang yang terinfeksi cenderung bergejala ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali. 

Meski demikian masyarakat harus tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan membatasi mobilitas.  Satu hal lagi yang terpenting adalah segera mendapatkan vaksin Covid-19 secara lengkap.   Bagi sebagaian orang yang terinfeksi mungkin tidak menimbulkan gejala berat, namun tidak demikian bagi empat golongan masyarakat yang berisiko yaitu: Kelompok lansia, anak-anak, orang yang memiliki komorbiditas, dan yang belum divaksinasi. Disebutkan bahwa 50% dari pasien dengan kondisi berat dan kritis hingga dirawat intensif adalah pasien yang belum mendapatkan vaksin Covid-19, data lain juga menunjukkan bahwa komorbiditas sangat mempengaruhi tingkat kesakitan akibat infeksi COVID-19.  Diagnosa pasien menggambarkan semua pasien meninggal memiliki komorbid, disebutkan juga bahwa seluruh pasien yang dirawat intensif mengidap sedikitnya satu penyakit penyerta bahkan ada yang komplikasi komorbid hingga enam penyakit lainnya.   Jadi sudah semestinya kita berempati pada saudara-saudara kita dari keempat golongan rentan tersebut, karena kelompok ini kerap menjadi korban paling dirugikan di masa COVID-19.

Bagi masyarakat yang terpapar, namun tidak bergejala atau hanya gejala ringan seperti batuk, pilek, atau demam, saturasi oksigen masih diatas 95%, apabila tidak ada komorbid berat atau bukan lansia, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu dengan memanfaatkan layanan telemedisin jika tersedia atau dapat melapor ke Puskesmas terdekat.  Sehingga rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis.

 

 

 

Referensi:

BERITA PERS KEMENTERIAN KESEHATAN, Jumlah Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Masih Rendah, Namun Masyarakat Diimbau Tetap Disiplin Prokes dan Jalani Vaksinasi, Jakarta, 6 Februari 2022.