Resistensi antimikroba (Antimicrobial resistance /AMR) adalah salah satu ancaman terbesar abad ke-21 terhadap kesehatan. Di seluruh dunia, mortalitas akibat AMR mencapai 700.000 orang setiap tahun. Pada tahun 2050, jika tidak segera diambil tindakan, diperkirakan akan menyebabkan 10 juta kematian per tahun dengan kisaran biaya USD 10 triliun. AMR terjadi ketika efektivitas antimikroba berkurang karena terjadinya mutasi pada bakteri infeksius. Salah satu penyebab paling penting dari AMR dan superbug yang dihasilkannya adalah penggunaan antibiotik berpotensi tinggi sebagai terapi pilihan pertama, dimana antibiotik lain masih efektif atau masih bisa digunakan.
Klasifikasi AWaRe WHO.
Klasifikasi AWaRe untuk antibiotik dikembangkan pada tahun 2017 oleh Komite Ahli WHO tentang Pemilihan dan Penggunaan Obat Esensial sebagai alat untuk mendukung upaya penatagunaan antibiotik di tingkat lokal, nasional dan global. Antibiotik diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, Access, Watch, Reserve, dengan mempertimbangkan dampak dari antibiotik dan kelas antibiotik yang berbeda pada resistensi antimikroba, untuk menekankan pentingnya penggunaan antibiotic yang tepat. Pembaruan klasifikasi AWaRe tahun 2021 mencakup tambahan 78 antibiotik yang sebelumnya tidak diklasifikasikan, sehingga totalnya menjadi 258.
Ini adalah alat yang berguna untuk memantau konsumsi antibiotik, menentukan target dan memantau efek dari kebijakan penatagunaan yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan antibiotik dan menghambat resistensi antimikroba. Program Kerja Umum WHO ke-13 2019–2023 mencakup target tingkat negara setidaknya 60% dari total konsumsi antibiotik menjadi antibiotik kelompok Access.
Instrument AWaRe ini telah diadopsi oleh banyak negara termasuk Indonesia. Alat tersebut mengelompokkan antibiotik ke dalam tiga kategori utama berdasarkan kekuatan dan potensi dampaknya terhadap AMR. Misalnya, antibiotik 'Access' adalah pengobatan lini pertama atau kedua untuk infeksi umum. Antibiotik kelompok ini harus dapat diakses secara luas. Antibiotik dalam kategori 'Watch' harus diterapkan hanya pada kelompok terbatas dari sindrom yang terdefinisi dengan baik. Penggunaannya harus dipantau secara ketat. Antibiotik dalam kelompok ‘Reverse’ diperlakukan sebagai "pilihan terakhir", untuk terapi infeksi bakteri yang terkonfirmasi atau dicurigai karena organisme yang resistan terhadap banyak antibiotik (multi-drug resistant bacteria atau extensively-drug resistant bacteria) atau ketika semua alternatif gagal atau tidak sesuai. Antibiotik kelompok ini dapat dilindungi dan diprioritaskan sebagai target utama program penatagunaan nasional dan internasional yang melibatkan pelaporan pemantauan dan pemanfaatan, untuk menjaga efektivitasnya.
Bagaimana klasifikasi AWaRe dapat memerangi AMR?
Pertama, memungkinkan pembuat kebijakan untuk lebih efektif memantau konsumsi antibiotik. Hal ini penting untuk memastikan antibiotik digunakan secara rasional. Dengan lebih memahami konsumsi absolut dan relatif dari berbagai jenis antibiotik, pembuat kebijakan dapat mengidentifikasi konsumsi berlebih dan menetapkan target untuk mengurangi masalah. Perubahan dalam bagaimana antibiotik diresepkan dan dikonsumsi dapat dipantau secara real-time, memungkinkan pihak berwenang untuk melakukan intervensi yang tepat.
Kedua, klasifikasi AWaRe dan indeksnya membantu pembuat kebijakan menyelaraskan Daftar Obat Esensial masing-masing negara dengan Model Daftar Obat Esensial WHO. Saat ini, banyak negara memiliki Daftar Obat Esensial dengan volume antibiotik yang tidak proporsional dari kelas yang sama, yang terlalu sering dapat diakses di semua tingkat fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini mendorong penggunaan antibiotik kategori 'Watch' dan 'Reserve' secara berlebihan.
Terakhir, klasifikasi AWaRe membantu pembuat kebijakan dalam memperbarui atau menetapkan pedoman terapi. Dengan menyinkronkan pedoman pengobatan dengan kategori AWaRe, akan membantu memastikan kategori antibiotik yang sesuai digunakan untuk infeksi tertentu. Ini adalah kunci untuk mengamankan kemanjuran antibiotik 'Watch' dan 'Reserve'. Ketepatan pemilihan dan penggunaan antimikroba adalah segalanya.
Referensi :
2021 AWaRe classification: WHO access, watch, reserve, classification of antibiotics for evaluation and monitoring of use, WHO, 2021.
Panduan Penatagunaan Antimikroba di Rumah Sakit, Edisi I, Kemkes RI, 2021