Rabu, 03 Agustus 2022 12:54 WIB

Mesin Anestesi

Responsive image
9861
dr. Putu Agus Surya Panji, Sp. An, KIC - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Saat anestesi ditemukan dan dikenalkan melalui demonstrasi penggunaan eter oleh WTG Morton pada 1846, bertahun-tahun lamanya mesin anestesi tidak diperlukan untuk melakukan anestesi kepada pasien. Setelah oksigen (O2) dan dinitrogen oxida / nitrous oxide (N2O) dapat dikompresikan (compressed gas) ke dalam tabung pada akhir abad 19, banyak orang yang berpikir untuk membuat mesin anestesi untuk menopang tabung-tabung tersebut.

Mesin anestesi merupakan suatu peralatan penting yang digunakan oleh ahli anestesi. Fungsi dasar dari mesin ialah untuk mempersiapkan campuran gas yang telah diketahui secara detail, tetapi dengan komposisi yang bervariasi. Campuran gas ini kemudian disalurkan ke suatu sistem pernapasan. Mesin anestesi sendiri telah berevolusi dari perangkat pneumatik sederhana menjadi rangkaian kompleks komponen mekanis, elektrik, dan yang dikendalikan komputer. Mesin anestesi melakukan empat hal fungsi esensial: (1) Menyediakan O2; (2) Mencampurkan gas dan uap (vapour) secara akurat; (3) Memungkinkan pasien untuk ventilasi; (4) Meminimalisir risiko anestesi kepada pasien dan staf.

Suplai Gas

Sebagian besar mesin memiliki pintu masuk (inlet) untuk O2, N2O dan udara. Model kompak tidak memiliki inlet udara, di mana mesin lain memiliki inlet keempat untuk helium, heliox, karbon dioksida, atau natrium oksida. Inlet terpisah untuk suplai gas pusat melalui saluran pipa yang melewati dinding fasilitas kesehatan dan untuk suplai gas tabung.

Regulator Tekanan

Tidak seperti gas suplai saluran pipa yang relatif konstan, tekanan gas tinggi dan berubah-ubah dalam tabung membuat kendali aliran sulit dan berpotensi berbahaya. Untuk menambah keamanan dan memastikan penggunan tabung gas optimal, mesin menggunakan regulator tekanan untuk menurunkan tekanan tabung gas menjadi 45-47 psig. Setelah melewati pengukur tekanan (pressure gauge) dan katup periksa (check valve), saluran pipa gas berbagi jalur yang sama dengan tabung gas. Katup pelepas tekanan tinggi (high-pressure relief valve) yang disediakan pada tiap gas diatur untuk membuka saat tekanan melebihi kapasitan maksimal mesin (95-110 psig).

Flowmeter

Setelah tekanan telah dikurangi ke tingkat aman, tiap gas harus melewati katup pengedali aliran (flow control valve) dan diukur oleh flowmeter sebelum dicampur dengan gas-gas lainnya, masuk ke vaporizer aktif, dan keluar melalui pintu keluar (outlet) mesin. Saluran gas sebelum katup aliran (flow valve) dipertimbangkan sebagai sirkuit tekanan tinggi, di mana antara katup aliran dan outlet dipertimbangkan sebagai bagian dari sirkuit tekanan rendah dari mesin.

Vaporizer

Anestesi volatil harus diuapkan terlebih dahulu sebelum dialirkan kepada pasien. Vaporizer memiliki konsentrasi terkalibrasi yang menambahkan agen anestesi volatil secara tepat ke aliran gas campuran dari semua flowmeter. Vaporizer ini harus ditempatkan antara flowmeter dan outlet gas.

 

Outlet Gas

Berbeda dengan inlet gas yang banyak, mesin anestesi hanya memiliki satu gas outlet yang menyuplai gas ke sirkuit pernapasan.

Sirkuit Pernapasan

Sistem pernapasan menyediakan saluran terakhir untuk mengalirkan gas-gas anestesi ke pasien. Sirkuit pernapasan menghubungkan pasien ke mesin anestesi. Banyak model sirkuit yang telah dikembangkan, dengan tingkat efisiensi, kenyamanan dan kompleksitas masing-masing. Pada orang dewasa, sistem pernapasan yang sering digunakan dengan mesin anestesi ialah sistem lingkaran (circle system).

 

 

 

 

Referensi :

Gurudatt C. The basic anaesthesia machine. Indian J Anaesth. 2013 Sep;57(5):438-45. doi: 10.4103/0019-5049.120138. PMID: 24249876; PMCID: PMC3821260.

Morgan, G. E., Mikhail, M. S., & Murray, M. J. (2006). Clinical anesthesiology. New York: Lange Medical Books/McGraw Hill Medical Pub. Division.