Rabu, 03 Agustus 2022 12:20 WIB

Apa Itu Nyeri Alih ?

Responsive image
5187
Dr. Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS, FIC/dr. Fr - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Nyeri sering kita temukan dalam kehidupan sehari – hari. Menurut International Association for The Study of Pain (IASP) nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan atau berpotensi menimbulkan kerusakan jaringan, atau keadaan yang menggambarkan kerusakan jaringan tersebut. Nyeri alih (referred pain) merupakan nyeri yang dirasakan di lokasi tubuh yang jauh dari sumber penyebab nyerinya. Contohnya, penyumbatan pembuluh darah koroner jantung menyebabkan nyeri dirasakan di daerah leher, bahu, dan belakang, padahal sumber nyerinya di jantung yaitu di dada kiri. Contoh lainnya, nyeri akibat batu empedu dapat dirasakan di bahu belakang kanan, padahal lokasi empedu berada di perut kanan atas.

Convergent-projection theory oleh Ruch pada tahun 1961 dapat menjelaskan mekanisme terjadinya nyeri alih. Nyeri alih terjadi akibat kesalahan dalam mengartikan sumber nyeri. Rangsangan nyeri dari suatu lokasi ditubuh kita akan dihantarkan melalui serabut saraf menuju ke saraf pusat kemudian akan dipersepsikan dan menimbulkan reaksi. Pada saat di saraf pusat (medula spinalis), rangsangan saraf dari sumber nyeri akan merangsang saraf lain yang berada pada level yang sama. Akibatnya, saraf yang berasal dari daerah lain yang bukan lokasi nyeri akan menimbulkan persepsi nyeri di daerah tersebut.

Perbedaan lokasi nyeri alih ditentukan berdasarkan perkembangan tubuh sewaktu dari embrio (janin). Sebagai contoh, jantung sewaktu masa embrio berasal dari leher dan dada bagian atas sehingga sewaktu ada rangsangan nyeri di jantung akan menjalar ke daerah leher, bahu, dada bagian atas. Lambung sewaktu masa embrio berasal dari saraf Torakal 7 – Torakal 9 (setinggi dada atas hingga ulu hati) sehingga sewaktu terjadi iritasi lambung, nyeri akan dirasakan didaerah ulu hati hingga ke dada bagian atas.

Nyeri alih yang berasal dari organ dalam tubuh (viscera) akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini diakibatkan oleh fungsi serabut saraf dan senyawa kimia penghubung antar saraf (neurotransmiter) menurun dan berkurang. Akibatnya pada orang tua bisa terjadi penyumbatan pembuluh darah jantung koroner tanpa menimbulkan keluhan nyeri (silent cardiac ischemia). Selain itu, sekitar 45% dari orang tua yang mengalami peradangan usus buntu tidak mengalami nyeri alih di perut kanan bawah.

Oleh sebab itu, nyeri yang dirasakan pada satu lokasi tubuh, tidak selalu menandakan adanya gangguan atau kerusakan jaringan di lokasi tersebut. Sumber atau penyebab nyerinya harus diketahui dan ditangani sehingga nyeri tersebut bisa di sembuhkan.  Seperti contohnya, nyeri di bahu bagian atas akibat batu empedu. Apabila nyerinya tidak menghilang, tindakan operasi pengangkatan batu empedu bisa saja diperlukan untuk menghilangkan nyeri tersebut.

 

 

 

Referensi  :

Guyton CA, Hall JE, Hall ME. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. Philadelpia: Elsevier; 2021

Chen JS, Kandle PF, Murray I, et al. Physiology Pain. StatPearls: StatPearls Publishing; 2021

Giamberardino MA, Giannapia A, Costantini R. Visceral Referred Pain. Journal of Musculoskeletal Pain 2010; 18:4, 403-410.