Rabu, 03 Agustus 2022 11:54 WIB

Mengenal Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Flu Singapura)

Responsive image
3880
Dr.dr. Luh Made Mas Rusyati Sp.KK(K), FINSDV, FAAD - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Flu singapura adalah nama penyakit yang populer dan sudah dikenal oleh masyarakat penyakit ini merupakan penyakit tangan, kaki, dan mulut yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini dapat mengenai anak-anak atau dewasa namun paling sering pada anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun, yang menyebabkan timbulnya sariwan pada mulut disertai dengan lepuh dan ruam terutama pada telapak tangan dan telapak kaki.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus enterovirus terutama coxsackievirus A16 dan enterovirus 71 namun dapat juga disebabkan oleh coxsackievirus A6. Virus ini dapat ditemukan pada cairan pada hidung dan tenggorokan, tinja, air liur, serta pada kulit yang melepuh. Penyebaran virus ini dapat melalui mulut dan dapat pula dengan cara dihirup namun hal ini lebih jarang. Penularannya dapat melalui penggunaan alat makan bersama, atau alat gosok gigi. Dapat juga dengan menghirup percikan liur penderita saat batuk atau bersin.

Ketika enterovirus masuk kedalam tubuh terjadi fase inkubasi selama 3-6 hari, kemudian muncul gejala awal dari penyakit ini atau yang dikenal dengan gejala prodormal yaitu demam yang mencapai suhu 38°C - 39°C yang berlangsung selama 1-2 hari, tidak enak badan, dan kadang-kadang disertai dengan nyeri perut, dan batuk. Sering terjadi nyeri tenggorokan atau nyeri mulut dan dapat menyebabkan asupan makanan yang kurang dan berisiko terjadi dehidrasi. Setelah terjadi gejala awal ini kemudian dapat muncul lepuh pada bibir yang menyerupai sariawan. Serta lepuh terutama pada telapak tangan dan telapak kaki. Namun terdapat beberapa vaiasi gejala misalnya pada penyakit yang disebabkan oleh coxsackievirus A6 dapat menimbulkan lepuh pada kulit yang berukuran besar, yaitu lebih dari 2 cm, dan dapat menimbukan kepanikan pada orang tua. Penyakit ini biasanya pada anak-anak umur kurang dari 1 tahun. Orang tua sebaiknya tidak melakukan tindakan sendiri dengan menusuk atau memecahkan bula, tetapi mengambil langkah memeriksakan anak ke dokter.

 Apabila anak terdapat gejala seperti tersebut diatas maka dapat diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Pengobatan yang diperoleh adalah untuk meredakan gejala seperti demam dan nyeri menelan, serta kecukupan nutrisi untuk mencegah dehidrasi. Penyakit ini sebagian besar akan membaik pada hari ke 7-10 dan tidak meninggalkan bekas pada kulit. Namun dapat menimbulkan gejala yang berat seperti radang pada otak (ensefalitis), radang pada selaput jantung (miokarditis), serta pembangkakan  paru (edema pulmoner), akan tetapi jarang. Gejala yang berat ini disebabkan oleh infeksi enterovirus 71. Sehingga sangat penting untuk memeriksakan anak segera ke dokter untuk mencegah timbulnya komplikasi lebih lanjut.

Cara pencegahan penularan penyakit ini adalah anak yang sakit dipisahkan dengan anak yang sehat, anak yang sakit jangan ke sekolah untuk mencegah penularan lebih lanjut. Tidak menggunakan alat makan dan minum serta sikat gigi bersama-sama, menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, membersihkan benda-benda yang sering digukan bersama-sama seperti alat tulis dan mainan anak

 

 

Referensi :

Oza VS, Mathes EED. Exanthematous Viral Disease In: Kang S, Amagai M, Bruckne AL, Enk AH, Margolis DJ, McMichael AJ, et al., editors. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 9th ed. New York: McGraw-Hill; 2019. p. 2989–3020. 

Saguil A, Kane SF, Lauters R, Mercado MG. Hand-Foot-and-Mouth Disease: Rapid Evidence Review. Am Fam Physician. 2019 Oct 1;100(7):408-414.

Kimmis BD, Downing C, Tyring S. Hand-foot-and-mouth disease caused by coxsackievirus A6 on the rise. Cutis. 2018 Nov;102(5):353-356.