Rabu, 03 Agustus 2022 10:35 WIB

Penyakit Addison

Responsive image
5157
Dr. dr. I Wayan Niryana, M. Kes., SpBS(K)/dr. Mari - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Penyakit Addison (Addisons disease) adalah kelainan yang disebabkan oleh ketidakmampuan korteks adrenalis memproduksi hormon kortisol dan aldosteron. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh insufisiensi adrenal primer seperti autoimun, infeksi dan tumor adrenal atau insufisiensi adrenal sekunder karena tumor atau infeksi, kurangnya aliran darah ke kelenjar hipofisis, radiasi kelenjar hipofisis, atau pengangkatan bagian hipotalamus atau kelenjar hipofisis.1 Penyakit Addison ini sangat jarang terutama pada anak-anak.1 Penyakit Addison dapat terjadi baik pada pria maupun wanita di semua usia. Frekuensi penyakit Addison pada populasi manusia diperkirakan 1 dari 100.000.2 Diagnosis penyakit Addison dapat dibuat melalui gambaran klinis dan pemeriksaan laboratorium.2 Pemeriksaan radiologis seperti CT Scan dan MRI dapat membantu menganalisa kelenjar adrenal dan kelenjar hipofise sehingga dapat diketahui penyebab insufisiensi kortisol yang terjadi pada penderita.2 Terapi penyakit Addison yaitu penggantian atau subtitusi hormon kortisol memperbaiki defisiensi glukokortikoid dan terapi standar pada keadaan krisis Addison. Diagnosis dini dan terapi yang tepat diperlukan untuk memberikan prognosis yang baik bagi pasien Addisons disease.3

Onset penyakit umumnya muncul ketika terjadi kerusakan 90% atau lebih kedua kelenjar adrenal. Patofisiologi Addison disease berupa destruksi korteks adrenal bilateral yang mengakibatkan menurunnya produksi hormon adrenokortikal, seperti kortisol, aldosteron, dan androgen.4 Perjalanan Addison disease umumnya bersifat gradual dengan gejala klinis nonspesifik, seperti fatigue, mual muntah, dan hipotensi ortostatik. Salah satu gejala klasik penyakit ini adalah hiperpigmentasi pada area kulit yang terpapar sinar matahari dan tekanan, seperti siku dan lutut. Beberapa faktor pencetus seperti infeksi, trauma, dan pembedahan dapat mengakibatkan krisis adrenal dengan manifestasi hipotensi, hiponatremia, hiperkalemia, dan hipoglikemia.5 Karena perjalanan penyakit sering kali tidak disadari, Addison disease umumnya baru terdiagnosis setelah stresor atau penyakit tertentu, misalnya infeksi, memperjelas kondisi defisiensi kortisol dan mineralokortikoid, dan memicu terjadinya krisis Addison.4 Pada krisis adrenal, dapat dijumpai tanda-tanda akut abdomen berupa nyeri perut dan mual muntah hebat. Keadaan umum pasien dapat berupa gelisah, penurunan kesadaran, hingga koma.4

Diagnosis banding Addison disease cukup luas, tergantung oleh gejala yang muncul. Oleh karena Addison disease umumnya terdiagnosis setelah muncul gejala akut berupa krisis adrenal, maka perlu dipikirkan juga diagnosis banding dengan kondisi lain yang memiliki manifestasi klinis menyerupai krisis adrenal.2 Untuk membedakan Addison disease dan insufisiensi adrenal primer, diperlukan pemeriksaan penunjang berupa prolonged ACTH stimulation test. Pada insufisiensi adrenal sekunder, kelenjar adrenal dapat mensekresi kortisol setelah stimulasi prolonged dengan ACTH, sedangkan pada Addison disease, kelenjar adrenal tidak berespons terhadap ACTH.3

Pengobatan penyakit Addison tergantung dari penyebabnya. Dokter dapat memberikan obat yang membantu mengatur kelenjar adrenal. Kombinasi obat anti-radang, seperti kortikosteroid, dapat membantu gejala. Penderitanya bisa jadi perlu mengonsumsi obat ini seumur hidup.5 Hormon pengganti juga dibutuhkan untuk mengganti hormon yang tidak diproduksi tubuh dan mengurangi gejala. Penting juga untuk menjaga diri agar tidak stres karena dapat mempengaruhi tubuh merespons pada obat-obatan.5

 

 

 

REFERENSI

 

S. Munir and M. Waseem, Addison Disease, StatPearls [Internet], Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441994/

G. T. Griffing, 2020, Addison Disease. https://emedicine.medscape.com/article/116467-overview#showall

S. B. Sarkar, S. Sarkar, S. Gosh, et al., Addison's disease, Contemp Clin Dent. 2012;3(4):484-486. doi:10.4103/0976-237X.107450

A. Michells and N. Michells, Addison Disease: Early Detection and Treatment Principles, Am Fam Physician. 2014;89(7):563-568. https://www.aafp.org/afp/2014/0401/p563.html

C. Burton, E. Cottrell, and J. Edwards, Addison's disease: identification and management in primary care, Br J Gen Pract, 2015;65(638):488-490. doi:10.3399/bjgp15X686713