Rabu, 03 Agustus 2022 10:27 WIB

Arthritis Reumatoid Juvenile pada Anak

Responsive image
1773
DR.Dr. Novie Homenta Rampengan, SpA(K), DTM&H, MCT - RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado

Penyakit reumatik merupakan sekelompok penyakit yang sebelumnya dikenal sebagai penyakit jaringan ikat. Penyakit ini juga berhubungan dengan dengan respon spesifik tubuh yang didasari oleh pathogenesis imunoinlamatorius, kemungkinan diaktivasi oleh kontak dengan antigen. Pada kirteria American College of Rheumatology (ACR) digunakan batas usia, durasi penyakit dan onset arthritis yang terdiri dari oligoartritis, poliartritis dan onset sistemik. Penggunaan usia 16 tahun sebagai dasar kriteria lebih didasarkan pada pola praktis dibandingkan variasi biologik pada penyakit. Meskipun arthritis persisten selama 6 minggu sudah cukup untuk diagnosis, namun durasi selama minimal 6 bulan diperlukan untuk menentukan tipe onset (kecuali karakteristik sistemik muncul). Setiap sendi yang terlibat dihitung terpisah kecuali sendi servikal, karpus dan tarsus yang dihitung sebagai satu sendi.

Insidens arthritis rheumatoid juvenile (ARJ) bervariasi antara 2-20 per 100.000 sedangkan prevalensi berkisar antara 16-150 per 100.000 dengan insidens tertinggi pada usia 1-3 tahun. Gejala klinis utama yang terlihat secara obyektif adalah arthritis, di mana sendi yang terkena teraba hangat dan biasanya tidak terlihat eritema. Gejala klinis lain dapat berupa tenosinovitis.

Dasar pengobatan ARJ adalah suportif, bukan kuratif. Tujuan pengobatan adalah mengontrol nyeri, menjaga kekuatan dan fungsi otot serta rentang gerakan, mengatasi komplikasi sistemik, memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan yang normal. Kaena itu pengobatan dilakukan secara terpadu untuk mengontrol manifestasi klinis dan mencegah deformitas dengan melibatkan dokter anak, ahli fisioterapi, latihan kerja, pekerja social dan bila perlu konsultasi pada ahli bedah dan psikiatri.. Pemberian obat anti inflamasi non steroid (AINS) merupakan yang utama. Kortikosteroid diberikan bila terdapat gejala penyakit sistemik, uveitis kronik atau untuk suntikan intraartikular.

 

Referensi:

Akib AAP. Arthritis Reumatoid Juvenil. Editor: Akib AAP, Munazir Z, Kurniati N. Buku Ajar Alergi imunologi Anak Edisi kedua. IDAI; Jakarta 2010;332-44.

Sumber gambar: ibupedia