Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda yaitu masalah gizi kurang yang belum teratasi sepenuhnya, dan sudah muncul masalah gizi lebih. Masalah gizi banyak di alami oleh golongan rawan gizi yang memerlukan kecukupan zat gizi untuk pertumbuhan yaitu anak-anak. Masalah gizi lebih yang dapat menyebabkan obesitas terjadi pada anak-anak hingga usia dewasa.
Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013), prevalensi overweight dan obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 18,8%. Dengan persentase gemuk 10% dan obesitas 8,8%, meningkat dari tahun 2012 yang ditemukan 9,2 %.
Penyebab obesitas pada anak belum sepenuhnya diketahui. Diduga obesitas pada anak disebabkan adanya interaksi antara faktor genetik dan faktor non genetik. Faktor genetik diantaranya salah satu atau kedua orang tua yang mengalami obesitas, memiliki kemungkinan anaknya juga mengalami obesitas (Hidayati et al, 2006; Soetjiningsih, 1995; Mistry dan Puthussery, 2015; Bhuiyan, Zaman dan Ahmed, 2013). Faktor non genetik diantaranya kurangnya aktifitas fisik, perilaku menetap seperti terlalu lama menonton televisi atau bermain game, asupan gizi yang berlebihan, dan sosial ekonomi. Faktor sosial ekonomi seperti gaya hidup, pola makan, pendapatan orang tua, tingkat pendidikan orang tua yang mempengaruhi terjadinya obesitas pada anak (Sihadi, 2012; Hidayati et al, 2006). Mengetahui dan mengenal penyebab tersebut, dapat membantu kita untuk mencari solusi dan cara penanganan yang tepat untuk masalah yang dihadapi anak.
Pola makan seperti makan dengan jumlah yang besar, makanan tinggi energi seperti tinggi lemak, tinggi karbohidrat dan salah dalam memilih makanan seperti junk food, makanan dalam kemasan dan minuman ringan (Sihadi, 2012; Payab et al., 2015). Kurangnya aktifitas fisik seperti olah raga dan tingginya perilaku menetap yang disebabkan oleh adanya berbagai media hiburan seperti televisi, playstation, komputer, gadget dan sebagainya (Sihadi, 2012; KKRI, 2012; Mistry dan Puthussery, 2015).
Makanan yang direkomendasikan untuk pencegahan obesitas:
1. Meningkatkan asupan sayuran dan buah- buahan
2. Membiasakan minum air putih yang cukup
3. Mengurangi asupan makanan berbahan dasar produk hewani yang tinggi lemak jenuh seperti daging sapi dan daging kambing dan meningkatkan makanan berbahan dasar ikan dan kacang- kacangan (tempe dan tahu)
4. Mengurangi asupan sumber makanan manis dan mengandung gula dalam jumlah tinggi (seperti kue, manisan, wafer dan biskuit)
5. Mengurangi asupan minuman manis dan mengandung gula dalam jumlah tinggi (seperti teh dalam kemasan, soda dan sirup)
6. Mengurangi asupan makanan terproses (seperti nugget, sosis, bakso dll).
Cara mencegah obesitas pada anak
Beberapa cara pencegahan obesitas pada anak (Kemenkes, 2018) :
1. Makan secara teratur
2. Biasakan selalu sarapan sehat
3. Biasakan untuk membawa bekal makanan sehat dan air putih dari rumah
4. Batasi makanan siap saji dan pangan olahan, jajanan, dan makanan selingan yang manis, asin, dan berlemak. Hindari minuman ringan dan bersoda.
5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
6. Berikan batasan waktu pada anak untuk bermain handphone, komputer, dan menonton tv.
7. Melakukan aktifitas fisik di luar ruangan seperti jalan kaki, bulu tangkis, naik sepeda, dan bisa juga berenang.
Kelebihan berat badan dan obesitas pada anak dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti adanya gangguan pernapasan, penyakit kulit, efek psikologis seperti gangguan dalam pergaulan, gangguan ortopedi yang berakibat terjadinya gangguan beraktifitas (Soetjiningsih, 1995). Kelebihan berat badan dan obesitas pada anak bila tidak ditangani dengan baik dapat berlanjut menjadi kelebihan berat badan dan obesitas pada dewasa. Sehingga perlu dilakukan pemberian edukasi gizi mengenai obesitas pada anak dan pemberian makanan yang tepat pada anak agar masyarakat dapat mencegah obesitas pada anak.
DAFTAR PUSTAKA
AKG 2019
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014
Nasar, S.S;Djoko, S.;Hartati,B.;Budiwiarti,Y.E. 2015. Penuntun Diet Anak. Jakarta. Badan Penerbit FKUI
p2ptm.kemkes.go.id. (2018). Faktor penyebab obesitas, ciri- ciri obesitas, dan dampak obesitas. Diakses pada 26 Oktober 2020, Dari http://www.p2ptm.kemkes.go.id
Septiani,R. Raharjo, B.B. 2017. Pola Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik dan Faktor Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas (Studi Kasus pada Siswa SD Negeri 01 Tonjong Kecamatan Tonjong Kebupaten Brebes) . Jurnal Kesehatan. 2(3) : 262-269
Muhammad, H. F. L. Pemanfaatan sekolah sebagai sarana pencegahan obesitas sejak dini pada remaja. Journal of Community Empowerment for Health, 1(2), 107-114.