Rabu, 03 Agustus 2022 10:04 WIB

Mengenal Biopsi Prostat, Pemeriksaan Patologi pada Tumor Prostat

Responsive image
5545
Dr.dr. Ni Wayan Winarti, Sp.PA /dr. Christine R. B - RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah

Prostat merupakan kelenjar seukuran kacang kenari yang terletak di leher kandung kemih pria. Kelenjar ini dengan berat sekitar 20 gram dan berukuran 4 x 3 x 2 cm, tertutup dalam kapsul berserat. Parenkim prostat dapat dibagi menjadi empat zona yang berbeda secara biologis dan anatomis: zona perifer, sentral, transisional dan regio stroma fibromuskular anterior.

Pembesaran jinak kelenjar prostat disebut sebagai hiperplasia prostat jinak atau lebih tepat seperti yang dikemukakan oleh Moore, hiperplasia nodular. Hiperplasia nodular merupakan pembesaran nodular kelenjar prostat yang disebabkan oleh hiperplasia komponen stroma dan kelenjar. Ketidakseimbangan hormon, FGF-7 dan PDGF berperan dalam menyebabkan hiperplasia.

Kanker prostat adalah keganasan tersering dan penyebab kematian paling utama pada pria di negara Barat. Adenokarsinoma prostat merupakan jenis keganasan prostat yang paling umum pada pria. Di Amerika Serikat, diprediksi ditemukan 164.690 kasus baru tahun 2018. Faktor risiko untuk kondisi ini termasuk usia, ketidakseimbangan hormon, ras kulit hitam, faktor genetik dan keturunan. Sekitar 75% pria di atas usia 65 tahun akan mengalami adenokarsinoma prostat.

Biopsi prostat merupakan teknik diagnostik (gold standard) untuk deteksi kanker prostat. Biopsi prostat dilakukan jika didapatkan tiga indikasi umum, yaitu: pemeriksaan rektal digital atau Digital Rectal Examination (DRE) abnormal, peningkatan antigen spesifik prostat (PSA), dan kecurigaan klinis kanker prostat. Ada beberapa teknik biopsi yang saat ini digunakan, antara lain: biopsi prostat transrektal, biopsi prostat transperineal, biopsi prostat transurethral. Biopsi transrektal dilakukan dengan memasukkan jarum melalui dinding rektum, merupakan cara paling umum untuk melakukan biopsi prostat. Biopsi transperineal dilakukan dengan memasukkan jarum melalui area kulit antara anus dan skrotum, dengan membuat sayatan kecil di area kulit (perineum) antara anus dan skrotum. Jarum biopsi dimasukkan melalui luka dan ke dalam prostat untuk mengambil sampel jaringan, prosedur ini dipandu dengan MRI atau CT scan. Umumnya diambil 10 sampai 12 sampel jaringan.

Jaringan hasil biopsi akan diperiksa secara mikroskopis oleh ahli Patologi Anatomi. Setiap lesi yang ada di jaringan dicatat apakah ada inflamasi, hiperplastik, atrofi atau ganas. Kadang-kadang ahli patologi menemukan sel-sel yang tampak abnormal tetapi tidak bersifat kanker. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi non-kanker ini termasuk "neoplasia intraepitel prostat". Keganasan tersering pada prostat adalah adenokarsinoma. Derajat diferensiasi kanker prostat ini didasarkan pada perhitungan skor Gleason. Skor Gleason menggabungkan dua angka dan dapat berkisar dari 2 (kanker non-agresif) hingga 10 (kanker yang sangat agresif), meskipun bagian bawah rentang tidak sering digunakan. Sebagian besar skor Gleason yang digunakan untuk menilai sampel biopsi prostat berkisar antara 6 hingga 10. Skor 6 menunjukkan kanker prostat tingkat rendah. Skor 7 menunjukkan kanker prostat tingkat menengah. Skor dari 8 hingga 10 menunjukkan kanker tingkat tinggi.

Prostat merupakan organ yang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam lesi terutama hiperplasia nodular dan adenokarsinoma sehingga dibutuhkan kemampuan pemberi perawatan kesehatan untuk mengenali dan mengelola lesi ini sehingga bermanfaat bagi pasien. Hasil pemeriksaan dari biopsi prostat ini memberikan gambaran prediksi hasil pemeriksaan kelenjar prostat keseluruhan dari spesimen operasi pengangkatan prostat dan memperkirakan resiko dari progresifitas penyakit dengan maupun tanpa pengobatan kuratif.

 

 

 

Referensi :

Humprey P.A, Amin M.B, Berney D.M, et al. Acinar Adenocarcinoma in WHO Classification of Tumours of the Urinary System and Male Genital Organs, edisi 4. Lyon, 2016. p.138-162

Streicher J, Meyerson B. L, Karivedu V, Sidana A. A review of optimal prostate biopsy: indications and techniques. Ther Adv Urol 2019, Vol. 11: 1–8 DOI: 10.1177/ 175628721987007

El-Hakim A, Moussa S. CUA guidelines on prostate biopsy methodology. Can Urol Assoc J 2010;4(2):89-94

Godstime I, Irabor, Akpan D , A.Nnoli M, Isiwele E. Clinicopathological View of Prostate Biopsy: A Literature Review. IOSR Journal of Dental and Medical Sciences. Volume 16, Issue 11 Ver. XI (Nov. 2017), PP 52-56 www.iosrjournals.org

Umbas R, Hardjowijoto S, Mochtar C.A, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Panduan Penatalaksanaan Kanker Prostat.

Taneja S.S, Bjurlin M.A, Carter B, et al. Optimal Techniques of Prostate Biopsy and Specimen Handling. American Urological Association. 2015.