Rabu, 03 Agustus 2022 10:02 WIB

Modifikasi Gaya Hidup Cegah Osteoporosis

Responsive image
456
Nurul Farida, SKM, MM - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Banyak tulisan yang membahas tentang apa itu osteoporosis, terutama kaum hawa, dimana osteoporosis banyak dijumpai pada wanita, walaupun tidak sedikit pula kaum lelaki juga bisa terkena osteoporosis. Osteoporosis adalah gangguan klinis yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan abnormalitas pada struktur tulang. Kombinasi yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan berisiko lebih tinggi untuk patah. Selanjutnya, faktor risiko terjadinya osteoporosis di antaranya karena faktor etnis kaukasoid atau pemeriksaan etnis asia, kurang gizi, merokok, riwayat konsumsi alkohol, riwayat anorexia dan amenorhoe, riwayat operasi angkat indung telur, massa tulang rendah pada usia 30-an, kurang aktifitas fisik berkepanjangan, riwayat keluarga dengan osteoporosis, dan riwayat operasi angkat rahim usia muda. Perlu kita ketahui juga apa gejala dan tanda dari osteoporosis.

Osteoporosis cenderung tidak menunjukkan gejala sampai terjadinya patah tulang. Patah tulang yang terjadi pada trauma dengan energi rendah banyak terjadi pada :

1.    Pergelangan tangan

2.    Tulang belakang

3.    Pinggul dan angkle

4.    Pada wanita usia menopause akan muncul nyeri punggung dan peningkatan kelengkungan                 tulang punggung ke arah depan

Yang dapat dilakukan untuk mendeteksi osteoporosis adalah dengan pemeriksaan kepadatan tulang dengan X-Ray atau lebih sering disebut dengan Bone Mineral Densitometry (BMD), yang merupakan pemeriksaan terbaik untuk mendiagnosa osteoporosis. Salah satu teknik paling akurat saat ini adalah dengan Dual Energy X-Ray Absorptionmetry (DEXA).

Mencegah jauh lebih baik dari pada mengobati, berikut tipS untuk mengelola dan mencegah osteoporosis:

1.       Modifikasi gaya hidup, terutama dalam mengelola gerak secara rutin tetapi tidak berlebihan                dan tidak melebihi beban kemampuan tubuh kita, lakukan olah raga rutin 2-3 kali dalam                      seminggu.

2.       Asupan nutrisi yang mengandung yang mengandung kalsium dan vitamin D

3.       Melakukan monitoring jangka panjang dengan melakukan pemeriksaan kepadatan massa                  tulang.

4.       Mencegah jatuh.

Sumber :

KSM Orthopedi & Traumatologi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta