Rabu, 03 Agustus 2022 09:58 WIB

Terapi Vertigo Guna Optimalisasi Kualitas Hidup

Responsive image
2724
Crisna Septi Corniawan, AMK - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Vertigo merupakan masalah yang nyata yang sering terjadi pada masyarakat. Vertigo adalah gangguan yang akan membuat seseorang mengalami pusing berputar. Rasa pusing akibat vertigo memberikan sensasi berputar-putar pada penderita. Vertigo dapat muncul tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa jam. Pada vertigo yang berat, pusing baru akan hilang setelah beberapa hari dan sangat menghambat aktivitas. Vertigo dapat terjadi pada semua usia, tetapi umumnya pada orang lanjut usia > 65 tahun. Pasien sering menyebutkan sensasi ini sebagai nggliyer, sedangkan giddiness berarti dizziness atau vertigo yang berlangsung singkat (Sutarni, Rusdi & Abdul, 2019).

Gangguan pada otak kecil tersendiri bisa mengakibatkan vertigo yang jarang sekali ditemukan. Namun, pasokan oksigen ke otak yang kurang sehingga bisa menjadi penyebabnya. Ada beberapa jenis obat yang bisa menimbukan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga dapat menimbulkan vertigo misalnya, kina, salisilat, dan streptomisin (Fransisca, 2013).

Menurut (Sutarni, Rusdi & Abdul, 2019) gejala klinis yang menonjol, vertigo dapat pula dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

1.       Vertigo Proksimal

Ciri khas : serangan mendadak, berlangsung beberapa menit atau hari, menghilang sempurna, suatu ketika muncul lagi dan di antara serbagian penderita bebas dari keluhan.

2.       Vertigo Kronis

Ciri khas : vertigo menetap lama, keluhan konstan tidak membentuk serangan-serangan akut.

3.       Vertigo Akut

Ciri khas : keluhan telinga neuritis N. VIII, trauma labirin, perdarahan labirin, herpes zoster otikus.

Tujuan utama terapi vertigo adalah mengupayakan tercapainya kualitas hidup yang optimal sesuai dengan perjalanan penyakitnya, dengan mengurangi atau menghilangkan sensasi vertigo dengan efek samping obat yang minimal. Terapi vertigo meliputi beberapa perlakukan yaitu pemilihan medikamentosa, rehabilitasi dan operasi.

Pilihan terapi vertigo mencakup:

1.       Terapi simtomatik, melalui farmakoterapi

2.       Terapi kausal, mencakup Farmakoterapi, Prosedur reposisi partikel (pada BPPV), Bedah

3.       Terapi Rehabilitaf atau Terapi (vestibular exercise) seperti :

a.          Metode brandt-daroff

b.         Latihan visual vestibular

c.          Latihan berjalan

Daftar Pustaka

Brado R. A., et al., 2000. Management of Acute Vertigo with Betahistne. Indian
journal of Otolaryngology and Head and Neck Surgery.Vol 52 no 2

Iqbal M., 2005. Perbandingan Nilai Visual Analog Scale dengan Skala Verbal
Derajat Nyeri Kepala pada Penderita Nyeri Kepala Primer di RSUP H.
Adam Malik Medan. Departemen Ilmu Penyakit Saraf FK USU. Vol 38(4)

Moreno, Jose Luis Ballve, et al. 2014. Effectiveness of the Epley’s Maneuver
Performed in Primary Care to Treat Posterior Canal Benign Paroxysmal
Positional Vertigo: Study Protocol for a Randomized ontrolled Trial. Trials
Journal. 15:179