Rabu, 03 Agustus 2022 09:51 WIB

Kurangi Resiko Nyeri Punggung Bawah

Responsive image
1849
Ninik Asmiyati, S. Kep., Ners - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Pengertian Nyeri Punggung Bawah

Nyeri punggung adalah salah satu penyakit yang paling umum. Nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah, yaitu di daerah lumbal atau lumbosacral dan sering disertai dengan penjalaran ke arah tungkai dan kaki.

Faktor Risiko Nyeri Punggung Bawah

Siapa saja dapat mengalami nyeri punggung, bahkan anak-anak dan remaja. Terdapat beberapa faktor risiko yang rentan terkena nyeri punggung, diantaranya usia di atas 30 atau 40 tahun, kurang berolahraga, kelebihan berat badan/obesitas, memiliki penyakit tertentu (keganasan, radang sendi), proses pengangkatan beban berat yang tidak benar, kondisi psikologis, merokok. Jenis pekerjaan yang melibatkan gerakan mengangkat, menarik, atau apapun yang menjadikan gerakan memutar monoton dari tulang punggung, duduk di balik meja sepanjang hari juga beresiko, terutama jika kursi anda tidak nyaman atau posisi duduk anda cenderung bungkuk.

Penyebab Nyeri Punggung Bawah

Sebagian besar nyeri punggung bawah tidak dapat ditentukan penyebabnya secara jelas. Beberapa penyebab nyeri punggung bawah  :

1.    Keseleo otot (muscle strain) / otot yang tertarik, spasme otot

2.    Stenosis (penyempitan pembuluh darah) tulang belakang

3.    Osteoartritis (peradangan sendi)

4.    Osteoporosis (kondisi berkurangnya kepadatan tulang yang  menyebabkan tulang menjadi                 keropos dan mudah patah).

5.    Hernia Nuleus Pulposis (HNP/ saraf kejepit)

6.    Fibromyalgia (penyakit yang ditandai oleh rasa nyeri di sekujur tubuh, disertai rasa lelah dan               gangguan tidur)

7.    Tumor retroperineal, kanker ovarium, kista ovarium, testis yang berputar

8.    Trauma/cedera tulang belakang

9.    Spondilitis TB

10. Batu Ginjal

 Gejala Nyeri Punggung

Tanda dan gejala nyeri punggung meliputi sakit otot sekitar, nyeri yang terasa tajam, memburuk dengan membungkuk, mengangkat, berdiri atau berjalan, membaik dengan berbaring. Sebagian besar nyeri punggung berangsur-angsur membaik dengan perawatan di rumah dan perawatan diri, biasanya dalam beberapa minggu. Jika belum membaik setelah waktu tersebut, disertai kesemuatan maupun kelemahan anggota gerak bawah sebaiknya pergi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.

Pencegahan dan Mengatasi Nyeri Punggung

Tidak ada cara pasti untuk mencegah nyeri punggung seiring bertambahnya usia, tetapi ada langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko dan menurangi keluhan nyeri yaitu:

1.    Latihan fisik/olahraga secar rutin

2.    Menghindari stress

3.    Menjaga berat badan ideal

4.    Hindari merokok

5.    Kompres dingin selama 15-30 menit pada hari 1-5

6.    Menggunakan korset lumbal

7.    Menjaga postur tubuh untuk mengurangi tekanan otot dan tulang belakang

8.    Gunakan cara yang tepat saat mengangkat beban

Kapan Harus ke Dokter?

1.    Jika nyeri tidak membaik dengan pemberian obat analgetik

2.    Nyeri disertai kelemahan anggota gerak, kesemutan/baal

Diagnosis Nyeri Punggung

Bila dokter mencurigai adanya kondisi tertentu yang menyebabkan sakit punggung, dokter dapat menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang  digunakan untuk menegakkan diagnosis nyeri punggung, antara lain:

1.     Foto X-ray, guna melihat radang sendi atau patah tulang.

2.     MRI atau CT scan, untuk menghasilkan gambar yang dapat menggambarkan disk atau                        masalah herniasi dengan tulang, otot, jaringan, tendon, saraf, ligamen dan pembuluh darah.

3.     Pemeriksaan darah lengkap untuk menentukan adanya infeksi atau kondisi lain yang mungkin            menyebabkan rasa sakit.

4.     Bone scan dapat dilakukan untuk mencari tumor tulang atau fraktur kompresi yang disebabkan          oleh osteoporosis.

5.     Electromyography (EMG) mengukur impuls listrik yang dihasilkan oleh saraf dan respons otot              untuk mengkonfirmasi kompresi saraf yang disebabkan oleh herniasi diskus atau penyempitan            kanal tulang belakang (stenosis tulang belakang).

Pengobatan Nyeri Punggung

1.    Farmakologi

a.    Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat meredakan nyeri punggung akut. Disarankan tidak terlalu sering menggunakannya, karena dapat menyebabkan efek samping yang serius.

b.    Obat lainnya dapat digunakan jika penyebab karena ketegangan otot adalah relaksan otot, tetapi dapat membuat rasa pusing dan mengantuk. Penghilang rasa sakit topikal berupa krim, salep, atau salep yang digosokkan ke bagian nyeri juga bisa jadi pilihan.

c.     Narkotika golongan opioid dan antidepresan dapat diberikan jika nyeri tidak membaik terapi NSAID maupun relaksan. Obat ini tidak dijual dengan bebas, jadi hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.

d.    Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan injeksi antiradang pada lokasi nyeri. Suntikan steroid atau antiradang ini membantu mengurangi peradangan di sekitar akar saraf, tetapi penghilang nyeri biasanya berlangsung kurang dari beberapa bulan.

2.    Fisioterapi

3.    Akupuntur

4.    Invasif non bedah

a.          Blok saraf dengan anestetik lokal (radikulopati)

b.         Neurolitik (alcohol 100%, fenol 30 % (nyeri neuropatik punggung bawah yang intractable)

5.    Bedah ( operasi)

Indikasi operasi :

a.    Terapi konservatif selama lebih dari empat minggu: nyeri berat/intractable / menetap / progresif.

b.    Defisit neurologik memburuk ( adanya kelemahan/kelumpuhan anggota gerak, gangguan BAK dan BAB)

c.     Sindroma kauda yang menyebabkan kelumpuhan permanen, gangguan dalam BAK dan BAB jika tidak segera ditangani

d.    Stenosis kanal : setelah terjadi konservatif tidak berhasil

e.    Terbukti adanya kompresi radiks berdasarkan pemeriksaan neurofisiologik dan radiologik.

Daftar Pustaka

1.     Back Pain. Ditjen Yankes yang diakses 7 desember 2021 melalui www.yenkes.kemenkes,go.id

2.     https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Low-Back-Pain-Fact-Sheet diakses 8 Desember 2021

3.     https://www.spine-health.com/conditions/lower-back-pain/lower-back-pain-symptoms-diagnosis-and-treatment diakses 8 Desember 2021